Kelam.

7.2K 505 128
                                    

Anggara melemparkan kertas di meja kerjanya,pikirannya kacau pagi hari ini.Di mulai dari mama nya yang terus saja mengurusi hidupnya bahkan kehidupan percintaan nya sekalipun.

Bukan nya apa,tapi ia merasa sudah terlalu cukup umur untuk cerita yang sebercanda ini,bagaimana bisa orang yang ia cintai setelah orang tuanya malah menghianatinya,dimana harga dirinya sebagai laki laki,di bohongi bahkan dihianati,tidak bisa ini sebuah penghinaan baginya.

Bahkan dia yang berjuang demi membahagiakan istrinya malah mendapatkan perlakuan menjijikan dari istrinya itu,ralat mantan istrinya.
Syukurlah ia bisa tahu segalanya bahwa yang ia anggap baik sekalipun bisa sekotor itu.

Tadi pagi mama nya mulai mengomel lagi membuatnya dibikin sakit kepala mendengarnya,muak baginya ia tidak bisa berbuat apa apa.

Terlalu menyayangi mama nya hingga ia tak sadar sama sekali bahwa bukan Dera yang jahat melainkan mama nya yang telah melahirkan nya.

Tiba tiba saja saat Anggara sedang memikirkan hal yang menimpa pada dirinya pintu ruang kerjanya diketuk oleh seseorang hingga ia terbangun oleh kekehidupan nyakembali,dengan malas ia menjawab lalu menyuruh masuk orang yang berada di balik pintu itu.

"Masuk,"Ujar Anggara keras,lantas orang yang berada di balik sana pun masuk setelah Anggara mengizinkan nya,terlihat sepatu hak berwarna merah mencolok memasuki ruangan Anggara.

Anggara mengernyitkan dahinya melihat seorang wanita yang berjalan anggun di depan nya,pakaian nya sangat terbuka di bagian dada nya hingga hampir menampilkan bagian tubuh wanita itu,rok selutut berwarna hitam yang ketat dan
lipstik merah mencolok menghiasi bibir wanita itu.

Dengan santai wanita itu berjalan menghampiri Anggara setelah menaruh tas nya di meja sana.
Wanita itu tersenyum lalu mengulurkan tangannya,tanpa malu ia menarik tangan Anggara karena Anggara tidak meresponnya membuatnya kesal.

"Siapa kamu?,"Ujar Anggara datar sambil menarik cepat tangannya.
Lalu berdiri memasukkan tangan nya di saku celana nya,Anggara berjalan memutari wanita itu menelisik,dan ya sepertinya ia mengenalinya.

Anggara ingat siapa wanita yang ada di hadapannya ini,wanita itu adalah wanita yang beberapa hari lalu mama nya perlihat kan pada sebuah foto,
pantas saja ia mengenalinya,
dandanan nya itu yang membuatnya ingat.

Cih,bagaimana bisa wanita ini
datang kesini dengan berani masuk
ke ruangan nya dan malah menjabat tangannya langsung,sangat tidak sopan .

Belum kenal saja sudah seperti ini apalagi nanti,hah nanti apa nya mana mungkin ia mau dengan modelan macam ini,lihatlah bisa di cap apa dia jika bersama dengan wanita ini.

Pakaian nya saja mengundang matalelaki,sebrengseknya Anggara dia tidak mau jika harus berdampingan dengan wanita seperti ini.

Ya tiap orang kan berbeda beda.

Bedanya dia,Anggara tidak menyadari dialah yang sebenarnya sangat menjijikkan dan brengsek tentunya.

..

Dera menghembuskan nafasnya pelan,perasaannya tak karuan saat ini,Dera menggeleng keras ia tak boleh lemah seperti ini,cukup yang dulu di jadikan masa lalu,mungkin ini cara tuhan menguji hidupnya,walau menyakitkan ia tahu bahwa ia tidak pernah sendiri.

Akan selalu ada orang orang baik di sekelilingnya,Dera sedikitpun tidak pernah tidak percaya bahwa tidak ada yang namanya orang baik,buktinya disini ia bersama wanita yang menolongnya saat di jalan tadi.

Zoy,ia menceritakan apa yang baru saja ia alami,Dera dengan sabar menceritakan hal hal yang naru saja terjadi dalam hidupnya,sulit memang karena baru beberapa hari ia berpisah dengan Anggara,rasanya sulit sangat bahkan.

Ia bahkan menceritakan kejadian buruk itu dengan tenang,dimana semua nya dimulai dari Dera yang secara tidak sengaja dibuat seolah olah Dera yang bersalah padahal mama Anggara lah yang bertanggung jawab atas semua ini,pernyataan nya atas perselingkuhan itu tidak benar benar terjadi,ia hanya tidak kuat pada waktu itu mama Anggara yang licik itu telah merencanakan semuanya.

Dari awal saat Anggara dan Dera berpacaran pun mama Anggara sudah tidak setuju,Anggara yang notaben nya anak orang yang berada dengan Dera yang terkenal mahasiswa beasiswa karena kepintarannya.

Menurut mama Anggara Dera tidaklah pantas bersanding dengan Anggara,walau Dera mendapatkan beasiswa karena kepintarannya justru itu ia tidak bisa menerimanya,tentu saja itu kampus yang mahal mana mungkin Dera bisa masuk kampus itu tanpa bantuan nilai nilai di sekolahnya dulu.

Tidak peduli apa yang dikatakan orang tentang kepintaran seorang ibu yang mungkin akan menurunkan setengah ke anak nya,baginya bukan itu yang ia ingin kan hanyalah wanita yang sempurna dan dapat bersanding dengan Anggara,berkelas tentunya.

Mama Anggara terlalu buta menyadari nya,sampai pintu hatinya tertutup padahal bukan kah ia pernah menjadi seorang istri,tapi kenapa ia sekejam itu,ia sama sama wanita bukan?.

Dari situlah cerita kebencian mama Anggara di mulai,kalau bisa di bilang mama Anggara adalah orang tua yang terlalu over kepada anaknya dan sangat menghawatirkannya,padahal bukan kah seorang anak dapat merasakan kebebasannya apalagi ini dalam urusan cinta,yang nanti nya akan menjadi rumah kedua bagi putranya itu.

Egois bisa dibilang,bukan sampai situ saja merestui Dera bersama Anggara bukan lah pilihannya,saat itu ia terpaksa mengikuti kemauan itu,ia mengetahui sesuatu fakta yang ia simpan rapat rapat dari dulu yang membuat dirinya membenci Dera.

Bahkan ia mengakui ia lah menyuruh Dera melepaskan Anggara,Dera yang telah di desak tiap kali hatinya sakit mendengarnya,ia sama sekali tidak tahan dengan perlakuan setiap hari yang membuatnya sakit hati, perkataan mama Anggara bahkan mampu membuat dirinya menyerah untuk memperjuangkan restu mertuanya itu.

Dera sejak saat itu menyerah,berfikir bahwa mama Anggara tidak perlu memperlakukannya seperti itu.
Ia lelah,baginya Anggara adalah cinta pertama dan terakhirnya,dan demi kebahagian yang semu ia melepaskan Anggara nya.

Zoy menutup mulutnya tak percaya mendengar cerita kehidupan Dera, ternyata saat ia merasa terpuruk karena masalah percintaan,Dera malah lebih mengalami hal hal menyakitkan dalam hidupnya.

Zoy tersenyum kecil memeluk Dera yang menangis kecil,bahu dera bergetar,tangis nya makin menjadi kenangan itu kenangan bersama Anggara masih membekas,jika bisa hal ini diputar bahkan ia tak mau sama sekali mengenal Anggara jika ia sama sekali tidak bisa membuat Anggara menjadi miliknya.

..

"Siapa kamu?,"Anggara tahu siapa wanita di depan nya ini,hanya sedikit basa basi ia bertanya,dengan tajam nya ia memperhatikan wanita ini.

"Aku?,yah aku Letta calon istri kamu Anggara,"Ujar Letta tersenyum kecil
tangannya mengusap punggung Anggara pelan.

Cih,murahan!

Anggara menangkup tangan Letta lalu mencengkramnya,ia tidak suka di sentuh,tidak bisa.

"Bagaimana bisa?hah kamu lihatlah penampilanmu itu!,"Ujar Anggara sinis lalu menghempaskan tangan Letta kasar.

Letta mengaduh,tangannya di cengkram Anggara begitu kuat,memeriksa penampilannya tidak ada yang salah,bukankah ia sangat cantik, "Ada apa dengan penampilan ku?,"Ujar Letta tenang.

"Kau tahu dirimu seperti jalang,"Ujar Anggara santai sambil memperbaiki jas hitamnya,lalu ia melangkahkan kakinya keluar meninggalkan Letta yang mematung mendengarkan perkataan Anggara.

..

Tbc.

ga ada edit

GA KERASA AJA UDAH SETAHUN HIATUS,MASIH RAME NGGA NIH.

Not Ex-WifeWhere stories live. Discover now