Pertemuan.

884 52 9
                                    

" Kak,pintu rumah udah di kunci kan,?'' Tanya Zoy pada kakaknya itu.
Hari ini mereka bertiga akan pergi ke supermarket sekedar mencari kebutuhan bulanan masing masing.

Zoy bukan tanpa sebab mengajak Dera untuk sekedar keluar,ia hanya ingin wanita itu menghidup udara segar agar tidak terlalu terfikirkan oleh masalah yang terjadi.

" Udah,sekarang mau kemana?''
Ujar Roy ia mengalihkan kaca tak sengaja ter arah pada Dera yang sedang melamun menatap luar mobil.

" Kesini aja ya kak,"Ujar Zoy menunjukkan google maps pada kakaknya itu.

"Meluncur!"

..

Setibanya disana mereka lantas berbelanja keperluan masing masing.
Zoy berbisik pada kakaknya itu.
" Kak,aku titip Dera bentar ya.Jagain jangan sampai dia sendirian ,''Ujar Zoy sambil mendorong troli belanjaannya itu.

Belum sempat mengiyakan Roy kesal lantas adiknya itu seenaknya menitipkan orang yang baru ia kenal kemarin dan kabur begitu saja.

"Zoy kemana?,"TabyaDera,wanita itu baru datang entah darimana sambil membawa keranjang kecil untuk belanjaannya.

Roy mengendikkan bahunya tidak tahu,sedang pria itu langsung merasa canggung karena tidak tahu harus berbicara apalagi.Dalam keheningan keduanya lantas seorang wanita paruh baya mengeluh melihat kedua berdiri di tengah rak popok bayi.

"Aduh,mas mba lagi ngapain sih gangguin saya aja.Kalau nggajadi beli popoknya jangan berdiri di tengah gini dong."Ujar wanita paruh baya itu.

Keduanya lantas tersentak mendengar wanita paruh baya itu mengatakan popok,mereka berdua saling menatap tidak mengerti.

"Popok?maksud ibu apa ya ." Ujar Roy terlebih dahulu membuka suara.

"Iya kalian disini beli popok buat bayi kalian kan,kalau tidak bisa kan minggir,saya mau lewat."Ujar wanita paruh baya itu.

"Aduh iya maaf Bu tapi kami bukan suami istri,kalau begitu silahkan."
Ujar Dera bergeser ke samping Roy mempersilahkan wanita paruh baya itu untuk lewat.

"Cepat nikah deh kasian bayinya yang dirumah,kamu yang sabar ya pasti lakimu ini pendiem banget."Ujar wanita itu sambil mendorong troli tersenyum kecil melihat Roy dan Dera yang nampak canggung dikira seperti pasangan yang married by accident.

Mata Roy membola ingin menjelaskan pada wanita paruh baya itu kalau mereka tidak saling mengenal.Roy bahkan merasa hawanya tambah menjadi canggung ketika ibu itu menyebutkan bayi.

"Ada ada saja,"Kata Dera kecil,ia tersenyum kecut mendengar kata bayi.Membayangkan jika masalah ini tidak terjadi pasti akan hadir seorang anak di hidup Dera dan Anggara,jika saja ibu Anggara menyukainya pasti ini akan berjalan mulus.

Melihat Dera yang melamun Roy lantas menyadarkannya."Zoy chat aku katanya dia nunggu kita di tempat makan arah timur."Ujar Roy melambaikan tangannya pada tatapan Dera berharap wanita itu cepat sadar dari lamunannya.

"Oh,baiklah maaf ayo kita kesana tetapi kamu duluan saja aku akan ke kasir dahulu."Ujar Dera.

"Memangnya kamu tahu tempat yang Zoy maksud,"Tanya Roy.

"Ngga sih,"Dera menggeleng tidak tahu.

"Kalau begitu ayo aku akan mengantarmu lalu kita kesana bersama."Kata Roy diiringi dia yang menyambar keranjang Dera berniat membawakannya,lantas diangguki Dera dengan cepat.

Setibanya di kasir Dera berhenti sejenak,dadanya terasa sesak melihat sesuatu yang membuat dirinya tersenyum kecut.

Anggara bersama seorang wanita yang ia tahu wanita yang menjadi alasan satu satunya ia cemburu.
Wanita itu nampak anggun dan pakaiannya sangat kasual,rambutnya pendek berwarna hitam legam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not Ex-WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang