Semangat!

48 8 0
                                    

Tidak semua ide itu muncul saat kita bahagia. Sebagian ide-ide itu bisa bermunculan saat kita tengah sedih atau gundah. Begitulah kehebatan seorang penulis. Ia harus bisa menetralisasikan perasaannya dengan karya yang sedang ditulisnya. Seperti contoh, si penulis harus menyelesaikan tulisannya, ia harus tekun dan semangat menulis. Baik ketika perasaannya sedang senang, ataupun sedih. Tak jarang juga penulis sukses menyelesaikan sebagian karya tulisannya meski hatinya di landa kesedihan. Inspirasi memang datang dari mana saja. Datang di saat kita tengah senang ataupun susah.

Begitu juga yang di alami Arsyad. Ia mendapatkan ide menulis saat galau melandanya. Kala itu, hubungannya baru berakhir sekitar satu setengah bulan yang lalu. Saking galaunya, Arsyad sendiri pernah berfikir ingin berhenti kuliah, dan berhenti bekerja. Karena pada saat itu hingga saat ini pemuda itu bekerja menjadi guru di salah satu sekolah menengah atas di pusat Kecamatan Cibinong. Saat itu Arsyad lebih suka mengurung dirinya di kamar. Sekitar satu minggu ia jarang keluar rumah. Kerjaannya hanya mengurung diri di kamarnya. Sambil meratapi kekasihnya yang baru pergi meninggalkannya.

Melihat keadaannya seperti itu, Wawan jadi iba. Ia terus menemani dan menyemangati Arsyad. Wawan selalu datang mengampirinya. Membakar kembali semangat Arsyad yang pudar karena Aka.

Hasilnya positif! Setelah enam hari lamanya Wawan bergelut dengan kesabarannya untuk menyemangatinya, pemuda bernama Arsyad Rahadian itu kembali bangkit dari keterpurukan. Ia kembali memupuk semangatnya. Merangkai kembali mimpi indahnya. Lalu mulailah ia menuangkan semua kegalauannya yang terangkai indah di dalam Microsoft Word. Yang akhirnya berubah menjadi satu karya fiksi yang banyak di baca oleh orang-orang.

Begitulah kisah pilu yang pernah Arsyad hadapi. Kehilangan cinta pertama, bak kehilangan sesuatu yang sangat berharga di kehidupannya.

Arsyad tiba di rumah dalam keadaan lemas. Rumah yang dahulu di huni olehnya dan orangtuanya ini, sekarang ia huni seorang diri. Hal itu terjadi karena ayahnya yang berprofesi sebagai PNS, harus di pindah tugaskan ke Kota Padang. Mau tidak mau Arsyad harus tinggal seorang diri di Bogor.

Sore itu, Arsyad hendak menulis karya keduanya. Rencananya Arsyad hendak menulis karya berupa novel. Ya, ia memang hobi menulis kisah panjang. Baginya, menulis itu bisa menunjukkan ekspresi kita, mau apa kita? Kita bisa bebas untuk menghayal dan berandai-andai.

Setelah membersihkan badannya, ia membuka laptopnya. Setelah laptop menyala, dan desktop sudah tertera di layarnya. Pemuda itu bergegas mencari file berformat docx itu yang tersimpan di salah satu Local Disk di laptopnya.

Pemuda itu duduk di depan laptopnya sambil membawa segelas kopi hangat. Kemudian ia menyeruput kopi hangatnya itu sebelum memulai hobinya.

Bacaan Basmallah mengawali kegiatannya. Selanjutnya, Arsyad memutar lagu yang ada di aplikasi Joox di HP Androidnya. Pandangannya tertuju pada lagu yang berjudul Selamat Tinggal. Ia tertarik pada lagu itu. Lagu yang di bawakan oleh Virgoun feat Audy ini, ia temukan di Joox Top Charts. Tanpa ragu lagi, Arsyad memutar lagu itu.

Arsyad sangat menghayati setiap lirik di lagu itu. Kenangannya kembali terulang. Terlebih saat Virgoun melantunkan lirik,

Andai dulu kau tak pergi dari hidupku

Takkan mungkin ku temui cinta yang kini ku miliki

Cinta yang menerima kekurangan

Dan merubah caraku memandang dunia

Arsyad melebarkan bibirnya. Meski matanya kembali berlinang. Lagu ini sangat menyayat kalbunya. Meskipun tidak ada sepatah kata penyesalan yang terucap dari mulut Aka, namun Arsyad bisa merasakan. Jika Aka menyesal nanti, mungkin lagu ini yang cocok untuk menggambarkan perasaannya.

Ah, tidak seharusnya Arsyad berfikir seperti itu. Menyesal atau tidak itu hak Aka. Dan sudah saatnya Arsyad mencari pengganti Aka. Seseorang yang cocok untuk menjadi pendamping hidupnya di kemudian masa depannya nanti.

Arsyad mengusap air matanya. Lalu kembali melebarkan senyumnya. Jemarinya ia letakkan ke atas papan keyboard laptopnya. Ia mulai mengetik. Lagu itu dijadikannya inspirasi untuk menjadi sebuah kalimat di atas lembar kosong Microsoft Word nya.

Ada pribahasa, "Jangan menyakiti hati seorang penulis. Atau kau akan di masukkan ke dalam karyannya!."

Ya, Arsyad pernah melakukan hal itu. Memasukkan kisah asmaranya dengan Aka. Meskipun ia menyamarkan nama Aka di dalam naskahnya.

Kali ini ia menulis novel motivasi. Sebuah cerita panjang yang ia harapkan bisa menjadi penyemangat bagi pemuda yang baru saja mengalami peristiwa patah hati seperti dirinya. Arsyad selipi kutipan, agar mereka yang patah hati bisa meneruskan hidupnya dan melupakan kegagalannya dalam menjalankan hubungan percintaan. Dan supaya mereka yang patah hati bisa bangkit dan meneruskan kembali cita-cita panjang yang pernah mereka impikan.

Catatan untuk Arsyad. Sekali lagi,

ARSYAD HARUS MEMBUKA HATI UNTUK WANITA LAIN! 

Arsyad & Wawan: Aroma LiterasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang