Jungkookie hyung?

8.7K 592 105
                                    














Seperti biasa, saat pagi hari agenda keluarga Kim tentu sarapan dengan di lanjut Namjoon yang berangkat menuju kantor sembari mengantar Taehyungie ke sekolah dan menyisahkan Jungkook dengan mama di rumah.

Tapi ada yang sedikit janggal saat Namjoon hendak pergi, bungsunya terlihat tenang sekali mengunyah biskuit kesukaannya perihal biasanya Jungkook akan merengek tak mau merelakan papanya pergi.

"Baby- papa mau berangkat kerja."

"Ne." Lalu berlanjut mengunyah.

"Baby- papa benar-benar akan pergi." Ujar Namjoon lagi sembari memakai sepatunya.

"Neeee~"

"Tidak mau memberi papa ciuman perpisahan?"

"Idak mawu!" Tolaknya keras.

"Baby-"

"PAPA LAMA SEKALI!!! TAEHYUNGIE SUDAH TERLAMBAT!!"

Jungkook hanya menatap kepergian papanya dengan pandangan sulit diartikan. Bayi gembul itu melempar mainannya dan meringsut turun dari sofa lantas berlari menuju pintu utama.

Mata bulatnya masih menangkap siluet Namjoon yang masuk mobil dengan Taehyung yang misuh-misuh gemas.

"Kookie mawu mayin." Cicitnya diselingi kunyahan pada kue. Ia menuruni undakan tangga satu persatu dengan hati-hati.

"Uughhh~" keluhnya saat tangga dirasa begitu banyak dipasang di rumah. "Kookie mawu tuyun." Ia terus menuruni tangga dengan desisan kesal tiap satu turunan.

"Naneun ugaaahhh!!! Ugaaahhh! Uggggghhh-aaahh!!! Yeyayyy campai!!" Pekiknya bertepuk tangan, Jungkook menggigit ujung biskuitnya sebentar lalu berlari menghampiri gerbang yang kebetulan terbuka karena sebelumnya mobil Namjoon baru keluar.

"Kookie mawu mayin cuceyooo~ tataaa~"

Anak itu hanya berteriak tanpa peduli ada yang mendengar atau tidak. Kaki gembulnya berlari ke sana  kemari hingga memilik berhenti di depan rumah seberang tepat dihuni pasangan Park.

"Ihh yagi?" Pekiknya sebal karena lagi-lagi harus berurusan dengn undakan tangga. "Kookie cebal cekayi~"

Awssshhh- ini sangat menggemaskan ketika dibayangkan.

"Kookie mawu mayin. Cama bumyu~" cicitnya. Karena tak ada pilihan lain mau tak mau ia harus menaiki beberapa tangga di rumah keluarga Park.

Ia menatap pintu besar di depannya, menggigit asal biskuit miliknya yang entah kenapa tidak habis-habis meski sang empu terus memakannya.

"Tok tok nugu eopceo~"

Terdengar seperti bernada-

"Annongaceyo~ cuceyooo~ kookie inidaaa~"

Ia mengetuk brutal pintu rumah paman Jimin dengan kepalan tangan gembulnya.

"Gud moninggg~ cepadaaa~ kookie mawu mayiiin~ cama bumyu cuceyooo~"

Duggg-

Duggg-

Duggggg-

Karena kesal tak kunjung dibukakan pintu, si kecil Jungkook dengan berani mendorong kuat pintunya dan terpekik senang begitu sadar pintunya tak terkunci. Ia langsung menyelonong masuk dan berlari menuju ruang tengah.

"BUUUUMYUUUUUUUUU~"

"ASTAGA?!" Pekik Yoongi terkejut, dari mana Jungkook bisa masuk. Seingatnya ia menutup pintu setelah mengantar Jimin pergi tadi. Dan ia tengah menemani anaknya bermain. "Baby bagaimana kau bisa masuk?"

Little Family (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang