Ramen

6.7K 572 32
                                    

Sudah tahu kan kalau akhir tahun itu sebagian besar wilayah sedang dilanda musim dingin baik salju maupun hujan.

Sebagian hati mulai teringat mantan, sisanya lagi mimpiin gebetan.

Kaya siapa tuh?!

Oke.

Taehyung selalu suka musim dingin karena baginya ini sudah seperti hal wajib. Lain halnya dengan Jungkook yang tak tahan dingin.

"Dinin~" cicitnya, ia duduk bersila di atas karpet dengan selimut melilit badan mungilnya.

"Mau susu hangat tidak?" Tawar Seokjin yang langsung mendapat anggukan semangat dari bayinya. "Taehyungie?"

"Coklat panas!"

"Yes sir! Wait a minute please." Ujar Seokjin layaknya pelayan resto bintang tujuh.

Karena bintang lima sudah bukan levelnya keluarga Kim.

Memangnya kalian boro-boro bintang lima, bintang satu aja syukuran.

Warteg and the kaki lima club.

Jujur saja.. tak perlu malu.

Soalnya kita senasib.

Hehe.

"Yungie~" panggil kookie kecil.

Taehyung langsung menoleh. "Why baby?" Bukannya menjawab, Jungkook lantas menaiki tubuh hyungnya. Menempatkan pantat bulatnya di atas paha Taehyung dan menenggelamkan diri disana.

"Dinin~"

Kedua tangan Taehyung otomatis merengkuh tubuh gembul adiknya, tidak berat kok, kan Taehyung manly.

"Baby~ kenapa kau manja sekali dengan hyungmu?" Pekik Namjoon yang datang di belakang Seokjin sembari membawa semangkuk ramen panas.

"Idak boyeh?"

"Boleh kok, boleh." Ucap Namjoon mangut.

"Oke."

Waduh, masih bayi sudah saveage. Siaga satu.

Seokjin membawa Jungkook ke pangkuannya agar Taehyung bisa menikmati coklat panasnya. Jungkook awalnya merengek tak mau lepas, tapi pada akhirnya kalah oleh susu.

"Idak mawuuu~ mawu yungiee~"

"Minum susu sini sama mama." Bujuk Seokjin sembari menggoyangkan botol susu milik buah hatinya.

"Papa mau." Rengek Taehyung, Namjoon mungkin lupa menawari mahluk lain disana saat menyantap ramen hotnya.

Namjoon langsung menyuapi Taehyung dengan telaten, beruntung ramen yang Seokjin buatkan tidak pedas karena suaminya bilang sedang tak makan pedas akibat perutnya sedang sensitif.

"Lagi?"

Taehyung mengangguk lugu, mulutnya kembali terbuka lebar saat Namjoon menyuapinya lagi.

"Papaaaa~"

Namjoon lupa,

Lagi.

Kalau Kim Jungkook adalah bayi pencemburu atas apapun yang terjadi padanya. Salah satunya saat ia sibuk makan ramen dengan diselingi menyuapi Taehyung, si bayi langsung merengek iri.

"Kenapa baby?"

Jemari gembulnya menunjuk mangkuk ramen dengan lurus, "Mawu itcu~"

"Eits!" Namjoon langsung menggeser mangkuk ramennya sedikit menjauh. "Kookie belum boleh makan ini, minum susu saja oke?"

"Idak oke! Mawu mam!"

"Tapi ini ramen, bayi tidak boleh makan ramen!" Kilah Namjoon mencoba bernegosiasi dengan Jungkook.

"Aaaa~ mawu yamen~ yamen~"

"Tidak-"

"Huwaaaaaa hiks.. mama... papa idak oke hiks.. huwaaa..."

Pecah.

Namjoon meringis dibuatnya, Seokjin menghel nafas pasrah. Jungkook yang keras kepala dan Namjoon yang teguh atas pendiriannya.

Sama saja.

Kepala keras.

Lagipula Seokjin tentu setuju dengan pemikiran suaminya, Jungkook belum makan ramen. Masih makan makanan lembek mengingat usianya masih sangat kecil.

"Ssst.. cup cup cup.."

"Hiks.. idak okeee~ mawu yameeen... hiks.." adunya, air mata langsung membanjiri seluruh wajahnya.

Seokjin meraih botok susu dari tangan bayinya, mengusap punggung sempit Jungkook pelan berusaha menenangkannya.

"Ramennya pedas, nanti mulut Kookie sakit kalau makan pedas."

"Pidac?" Beonya, mata bulat itu basah dan memerah akibat tangis. "Cakit?"

"Hu'um! Nanti huhah huhah sakit."

"Huhah huhah?" Sepertinya Jungkook sulit mengerti, Seokjin memutar otaknya lagi mencari kalimat yang sekiranya dapat dimengerti bagi anak seusia Jungkook.

Sementara Namjoon dan Taehyung bergantian menyuap ramen agar cepat habis dan membawanya ke dapur.

"Seperti hyungie saat di cafe waktu itu, ingat tidak?" Tanya Seokjin pelan.

"Yungie?" Mata Jungkook mengerjap polos menatap mamanya kosong, sepertinya anak itu sedang berpikir keras.

"Saat Kookie membelikan hyung susu bersama papa." Celetuk Taehyung tiba-tiba. "Lalu Kookie hujan-hujanan main air dengan papa." 

"UH?!"

Berhasil, Jungkook sepertinya ingat.

Sementara Namjoon yang sedang meminum teh memandang takjub karena baru kali ini mendengar putra sulungnya berbicara panjang.

"Pidac? Cepeti yungie? Iihhhh idak mawu!" Jungkook mengingat jelas ekspresi Taehyung saat kakaknya itu menangis karena pedas.

"Jadi tidak usah makan ramen!" Ingatnya. Jungkook hanya mengangguk lugu dan berputar menatap Seokjin sayu.

"Mama cucu~"

"Hum.. let's sleep baby!" Jungkook memainkan kancing-kancing baju yang Seokjin gunakan, berusaha membuka baju mama agar segera mendapat susu.

"Uuuhh~ idak mawu buka?" Cicitnya, bibir tipis itu mengerucut penuh dengan alis bertaut ketika mimik serius menggantung di wajah lucunya. Seokjin dibuat tertawa atas kelakuan bayinya.

"Buka! Buka! Mawu cucu cuceyo~" ia mulai mengeluarkan jurus andalannya, merengek dengan raut memilukan yang dibuat sesedih mungkin.

"Baby mau papa bantu tidak? Papa dengan senang hati membantu loh~" tawar Namjoon yang langsung dihadiahi lemparan bantal oleh istrinya.

Seokjin tak habis pikir kenapa suaminya mesum sekali.

"Kenapa kau melempariku bantal? Kalau mau, lemparkan cintamu saja honey~ sekalian tubuhmu juga hehe."

"YAK!"

Lemparan kedua dan ketiga langsung Namjoon terima dari istri tercinta.








TBC

Bentar ya bentar, aku belum nemu sesuanu untuk membuat buku ini semakin anu.

Maksudnya lucu.

Btw, BACA RIVAL? REALLY DONG CHAGIIIII~~~

💜💜💜💜💜

Little Family (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang