"Cukup, oke? Aku akan mengantarmu ke parkiran Sehun. Ini sudah larut," Yoona menyudahi perang dua makhluk yang sialannya tampan ini.

"Seharusnya sudah sejak tadi dia pergi," celetuk Eun Woo meninggalkan Sehun dan Yoona. Ia berjalan memasuki kamarnya.

'Mereka benar-benar berbeda' Batin Sehun. Jika orang lain Sehun yakin saudara dari wanita yang didekatinya akan langsung menyetujui hubungan mereka. Tentu saja karena ia tampan dan karir yang cemerlang membuat siapa pun bisa bertekuk lutut padanya. Tapi Im bersaudara benar-benar berbeda, membuat Sehun kian merasa yakin dengan Yoona. Yakin bahwa Yoona yang selama ini ia cari.

--

"Maafkan adikku. Dia memang bisa mendadak seperti anjing gila saat tahu aku keluar dengan pria. Aku tidak tahu apa yang membuatnya seperti itu. Seharusnya kau merasa nyaman di apartemenku tapi kau malah merasakan sebaliknya karena ulah adik bodohku itu," celoteh Yoona

"Tidak masalah, aku merasa nyaman di apartemenmu. Dan lagi walaupun tadi terjadi perang dingin aku bisa merasakan bahwa kami berdua benar-benar ingin melindungimu," Sehun menatap mata Yoona dalam. Yoona mencari kebohongan tentang melindungi dirinya seperti yang baru saja Sehun ucapkan. Namun nihil, Yoona tidak menemukan kebohongan di sana, Sehun benar-benar ingin melindunginya.

"Baiklah sekarang aku memiliki dua pria over protektif. Aku tidak yakin bahwa aku bisa berinteraksi dengan pria lain," Yoona menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Aku senang mendengarnya."

"Senang apa? Mendengar apa?" Yoona tidak paham dengan pernyataan Sehun.

"Bahwa kau baru saja mengatakan aku ini milikmu," Sehun

Blush, matilah kau Im bagaimana bisa kau mengatakan itu. Yoona yakin sekarang Sehun sedang merasa terbang ke langit ke tujuh karena ucapannya tadi.

"Ohh, kau memerah. Apakah kau selalu seperti ini saat salah tingkah?" Sehun mencondongkan tubuhnya ke depan, wajahnya berada tepat di depan wajah Yoona. Hembusan napas hangat saling menerpa wajah mereka masing-masing membuat detak jantung semakin bergetar hebat.

"Aah, molla. Sana jauh-jauh dariku!" Yoona mendorong Sehun untuk mengatur jarak aman di antara mereka.

"Aku senang bisa menghabiskan hari denganmu," Sehun mengacak surai Yoona.

"Aku pulang."

"O-ooh hati-hati!" Yoona

Setelah memastikan Sehun sudah keluar dari besmen apartemennya Yoona melangkahkan kakinya meninggalkan area parkir itu.

Klik

Pimntu apartemen Yoona terkunci dengan sempurna. Yoona kembali menyentuh jantungnya yang berdetak dua kali lebih kencang saat bersama Sehun. Ia sendiri tidak paham apa yang salah dengan dirinya, apa yang membuat perasaan yang awalnya merasa terganggu kini menjadi berdegup tak menentu. Senyum yang sejak tadi menghiasi ranumnya pudar saat mendapati Eun Woo duduk dengan tangan menyilang di dada.

'Bersiaplah Im mungkin sebentar lagi kau akan mendapat siraman rohani atau kau akan beradu argumen dengan bodyguard pribadimu itu,' Yoona menasehati dirinya sendiri dalam hati.

"Apa?" Yoona bertanya dengan nada ketus pada adiknya yang menatapnya tajam.

"Aku tidak merestui kalian," ucap Eun Woo mutlak seperti tidak dapat dibantah, namun bukan Yoona namanya jika dia tidak melawan adik yang sialannya tampan itu.

"Apanya? Kalian siapa? Merestui apa?" Yoona

"Lihat, benar kata-kataku bahwa kau akan menjadi bodoh saat jatuh cinta. Kau menyukai pria albino itu tadi kan?" Eun Woo

My Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang