0,1 Pembimbing

Mulai dari awal
                                    

Tetapi masih ada saja yg tidak bisa di atur, setiap kelas pasti ada saja yg membuat masalah, guru bk selalu di gonta-ganti karena ada yg tidak bisa bertahan.

Kelas XI IPS 2 yg berisikan anak unggulan dan kelas ini yg sangat tidak bisa di atur, membuat guru pembimbing kesulitan untuk mengaturnya.

Setiap kelas berisikan 40 orang siswa setiap tahunnya, kelas XI IPS 2 berisikan lelaki 16 sedangkan perempuan 24.

Kelas inilah yg sering membuat masalah, cowo maupun cewe sama bar-barnya sudah kelewatan.

Seorang perempuan bernama Azelia Valerin dia adalah perempuan yg selalu membuat masalah dengan adkel, temen seangkatan, kakel dan OSIS pun dia sudah pernah berbuat masalah.

Azel di temani dengan teman-temannya bernama Haechan, Yeji, Juyeon mereka adalah orang yg berbuat masalah dimana pun dan kapan pun mereka berada.

Azel lebih dekat dengan Haechan karena menurutnya Haechan adalah orang yg penurut.

“Azel!”Panggil pak Wirya guru olahraga.

“Iya pak, ada apa manggil saya?” Ucap
Azel yang lupa apa yang telah ia perbuat.

“Push up 100x di depan saya.”

“Pak, salah saya apa?”

“Kamu masih nanya lagi, kamu sudah merusakan papan mading dekat lobi”

Azel mulai mengigat-ingat kejadian sebelum dia merusak papan mading

Flashback

“Yg bener aja itu guru nyuruh kita bersihin taman seluas ini” kesal Azel

Tanpa sadar Azel menghantam papan mading dengan keras membuat papan itu rusak “Zel, tangan lo keras amat” Jawab Yeji melihat tangan Azel.

Woii kabur keburu pak kepsek marah, ngeliat perbuatan kita”Jawab Chan ngegas,kemudian mereka pergi dari lobi.


“Pak saya inget, pak tapi maafin saya ya pak atau gk hukumannya di ganti”Jawab Azel memohon.

“Saya maafin kamu tapi kamu harus push up 100x.”

“Kurangin dikit pak ya..ya.”

“Tidak.”





Tibalah seorang lelaki dengan pakaian rapi menghampiri Azel dan pak Wirya, melihat Azel yg sedang melakukan push up lelaki itu langsung berbicara kepada pak Wirya.

“Kenapa dia melakukan push up?”

“Maaf pak Azel sudah melakukan kesalahan, merusak papan mading di lobi.”

“Tidak perlu meminta maaf dia pantas mendapatkan hukuman itu.”

Lelaki itu pergi dari hadapan mereka berdua dan membuat Azel menggerutu kesal.

"Sialan, sapa sih itu orang. Keknya bukan siswa disini atau mungkin guru baru kali?" Gumam Azel saat lelaki sudah hilang dari pandangannya.

“Pak saya cape” Keluh Azel.

“Baru segini kamu cape.”

Tiba-tiba saja tetesan air jatuh dari langit, membuat semua orang berlarian mencari tempat berteduh

“Pak mau hujan.”

“Ya udah kamu masuk ke kelas, lain kali jangan di ulangi lagi perbuatan kamu”

“Iya pak”

Tringgg...bel masuk berbunyi

Pas banget

Azel langsung pergi ke kelasnya, baru saja dia duduk sudah ada pengumuman dari pak waka.

Pengumuman: kepada seluruh siswa kelas XI ips 2 untuk segera menuju ke ruang aula

“Baru gue duduk udah ada pengumuman aja.”

“Emang lo kenapa?” Tanya Haechan temenya Azel dari SMP sampe SMA tetep ketemu.

“Abis di hukum sama Pak Wirya.”

“Elu sih, maen langsung hantam aja itu mading” Jawab Chan dan menertawakan Azel yang raut wajahnya masam.

“Diem lu.”

#

Seluruh Siswa kls XI ips 2 menuju ruang aula setelah mendengar pengumuman dari pak waka. Semua duduk dikursi yang sudah disiapkan, kemudian terdengar suara mic yang bikin orang ngilu dengernya.

“tes..tess”Suara pak waka yang berada didepan dan hentakan kaki yang memasuki area panggung aula.

Seluruh siswa yang berada di aula terkejut dengan kehadirannya, sampai-sampai ada saja yang memotretnya dan langsung ditegur oleh pak waka.

Seluruh siswa yang berada di aula terkejut dengan kehadirannya, sampai-sampai ada saja yang memotretnya dan langsung ditegur oleh pak waka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ganteng banget.”

“gantengnya keterlaluan.”

"Itu guru atau pangeran sih?"

"Duh iri gue sama ketampanan."

Semua terpukau dengan pesona guru tersebut terkecuali Azel yg menatap guru itu dengan sinis, guru itu pun sadar ada seorang yg menatapnya seperti itu dan guru itu hanya tersenyum melihatnya.

“Zel lo di senyumin tuh sama guru  tampan tapi masih tampanan gue”jawab Haechan sambil senyam-senyum ke arah Azel dengan dekat, jelas sekali bahwa Azel tidak menyukainya.

“Geli gue ngeliatnya, lo jauh-jauh jangan deketin muka lo.”

Emosi Azel sampai akhirnya Haechan diam tidak ingin menggangu Azel lagi dengan begitu Azel hanya diam dan melihat ke arah panggung.

"Cantik tapi gak punya hati, dasar cewe gak tau diri?" Haechan menjawabnya dalam hati, apa yang dikatakan Haechan itu sepertinya ia punya masalah dengan Azel.

“Bisakah kalian diam!”Suara Pak waka tegas karena mereka tidak bisa berhenti mengobrol dan melihat guru itu sambil senyam-senyum.

Itu yang membuat pak waka kesal juga kelas inilah yang sangat ribut walupun sudah ditegur oleh guru lain.

“Pagi semuanya.” Jawab lelaki yang berada di depan dengan tegap dan balutan jas rapi, seperti CEO tapi dia adalah seorang guru.

“Pagi”Jawab mereka serentak.

“Saya adalah guru bk baru di sini jika ada yang membutuhkan saya silahkan ke ruangan saya.”

“SIAP PAK!”

"Pak namanya siapa?" Tanya Yeji temannya Azel yang rata-rata suka kepoan.

“Nama saya..”

Bugh...

Psychopath Teacher [Huang Renjun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang