WEEKEND

55 6 2
                                    

"Jangan nangis lagi Al. Setiap luka punya tujuan"

Tepat pukul 7 malam, Toni dan Alenna sudah stay di warung dekat rumah. Maklum saja,malam ini Alenna tiba-tiba ngidam makan gado-gado. Mau tak mau Toni harus ikut kemauan putrinya.

"Ayah"

"Iya sayang"

"Ayah, kangen sama Aletta ya?", tanya Alenna sambil mengaduk-aduk gado-gado miliknya. Toni terkejut. Tak biasanya Alenna membahas Aletta dengannya. "Kenapa sayang? Kok tiba-tiba bahas Aletta?" Toni mengakhiri makannya sejenak.

"Nggak apa-apa sih Yah. Cuma nanya aja. Abis waktu masuk kekamar, aku ngeliat stiker frozen terus nuansanya kayak salju gitu. Aku pikir ayah kangen sama Aletta"

"Ohhh stiker yang itu. Waktu itu Ayah lagi ke mall, terus nggak sengaja ngeliat stiker Frozen. Langsung keinget sama 2 putri kesayangan ayah. Jadi ayah beli biar bisa dilihat kalau ayah lagi kangen sama kalian"

"Ayah aneh. Masa kangennya sama aku dan Aletta, yang dilihat Frozen sih?" Alenna cemberut. Toni tertawa. "Iya deh, Maaf ya sayang. Kalau ayah kangen lagi sama kalian ayah bakal liat foto kamu. Jangan cemberut gitu dong", bujuk Toni ketika melihat perubahan raut Alenna yang tiba-tiba kurang bersahabat. Alenna tersenyum. Ia tak boleh egois. Aletta pun berhak untuk dirindukan oleh orang-orang kesayangannya. Walaupun dirinya sudah menghilang hampir 10 tahun ini.

***

"Alenna..besok ayah bakal ke pantai. Mau ikut nggak?", tanya sang ayah ketika mereka sedang berada dalam mobil hendak pulang kerumah.

"Dalam rangka apa nih Yah tiba-tiba kepantai. Biasanya juga Ayah sibuk kerja walaupun hari minggu?",tanya Alenna penasaran.

"Semua karyawan dikantor ayah weekend bareng sayang. Sekali-sekali refreshing bareng biar nggak suntuk kerjanya"

"WIHHH ayah keren. Peduli banget sama karyawan" Alenna terkagum-kagum dengan ayahnya. Tak disangka ayah juga paham betul soal kebutuhan jiwa. Heheh

"Aku ikut deh Yah. Daripada Cuma rebahan dirumah"

"Oke!! Besok siap-siap ya sayang. Kita berangkat jam 8"

"Sipp Yah", kata Alenna sambil mengacungkan jempolnya mantap.

***

Keesokan paginya, Alenna sudah siap dengan topi pantai, juga dress pantai membalut tubuh mungilnya. Anggun sekali.

"Ayah!!cepetan dong! Terlambat nih."teriak Alenna diruang tamu. Ia sangat bersemangat untuk menghabiskan weekendnya bersama dengan sang ayah. Walaupun awalnya ia sedikit ragu mengingat akan ada banyak karyawan yang ia temui disana nantinya. Tapi tak apa-apa. Daripada nganggur dirumah nggak jelas.

"Ayo",balas sang ayah sambil mengambil kunci mobil diatas meja.

Mereka menghabiskan waktu sekitar 15 menit hingga tiba di pantai yang dimaksud. Pemandangannya indah dan lautnya bersih serta terjaga. Tak banyak pengunjung yang kelihatan, karena pantai ini merupakan salah satu wisata yang baru dibuka. Tempatnya masih asri dan nyaman. Alenna terpesona dengan karya Tuhan dihadapannya. Rasanya ia ingin segera berlari kesana dan merasakan kesegaran air laut dipantai itu. Namun, niatnya itu tertunda karena sedikit formalitas yang membosankan. Yapss...sebagai anak dari direktur perusahaan ia harus dikenalkan kepada semua karyawan yang hadir. Ini, salah satu keharusan karena mengikuti acara perusahaan sang ayah. Jika saja acaranya tidak dipantai mungkin saja Alenna harus berpikir 2 kali untuk mengiyakannya. Hufttt..benar-benar membosankan.

Kini Alenna sedang berjalan disepanjang pantai. Butuh usaha keras untuk melepaskan diri dari formalitas nan menyebalkan tadi. Untungnya, ia berhasil dengan sedikit negosiasi. Ternyata, air lautnya memang benar-benar segar sesuai ekspetasi. Ia menyentuh ombak dan tertawa. Menikmati segala keindahan ciptaan-Nya.

AKU KAMU DAN LUKAWhere stories live. Discover now