Part 9

743 59 4
                                    

Diperjalanan menuju tempat selanjutnya.

"Sakura, aku minta maaf bukan bermaksud mengganggumu dengan sahabatmu. Aku hanya ingin menghabiskan waktu berduaku denganku semaksimal mungkin. Kau tahu kita jarang sekali mempunyai waktu bersama."

"Seharusnya aku yang minta maaf karena aku tidak peka hal itu." Balas Sakura.

Taehyung tertawa. "Tidak masalah selama kau menyadarinya."

Kemudian mereka berdua sampai disebuah pusat pebelanjaan di shibuya. Taehyung melihatnya sangat takjub namun Sakura menelan ludahnya.

Taehyung menarik tangan Sakura masuk kesebuah outlet pakaian branded. Sakura merasa dirinya juga perlu membeli pakaian baru. Dia membeli secukupnya karena banyak pakaianya yang lain masih tersimpan rapi dilemari dan belum dipakai.

Sakura melihat Taehyung mengambil banyak sekali pakaian. Dia mengambil semua pakaian itu dari tangan Taehyung.

"Tae, belilah secukupnya yang kau butuhkan."

"Aku butuh semua itu Sakura."

"Taehyung, pakaian brandedmu masih banyak yang belum terpakai."

"Sakura." Taehyung merajuk.

"Taehyung." Sakura sedikit menaikan suaranya.

"Baiklah. Baiklah." Akhirnya Taehyung mengalah.

Setelah berbelanja pakaian. Sakura Taehyung melihat salah satu dealer mobil dan mengajak Sakura memasukinya.

"Taehyung, apa yang kau inginkan." Sakura masuk dengan banyak pertanyaan dikepalanya.

"Nanti kau akan tahu."

Sakura melihat Taehyung sefang asik berbicara dengan Sales Mobil Mercedes Benz. Kemudian Taehyung dan Sales tersebut menghampiri Sakura yang sedang duduk.

"Nyonya, mari saya tujukan mobilnya." Seru Sales Mobil.

"Ayo." Ajak Taehyung.

Sakura semakin tidak mengerti.

Dan mereka sekarang berdiri disamping mobil berwarna putih mengkilap.

"Kau suka?" Tanya Taehyung.

"Apa maksudmu."

"Aku ingin membeli mobil. Jadi kau tidak perlu naik kendaraan umum atau memanggil manager untuk menjemputmu." Ucap Taehyung

"Taehyung aku tidak butuh mobil." Bisik Sakura. "Kau tahu aku bisa membelinya jika aku mau."

"Aku tau itu tapi aku ingin. Tolong sekali ini saja jangan menolaknya." Jawab Taehyung.

"Tapi ada satu masalah."

"Apa itu?" Tanya Sakura.

"Aku tidak bisa menyetir."

Taehyung tertawa. Ternyata selama ini istrinya tidak bisa menyetir. "Jadi selama ini alasan kau tidak membeli mobil karena kau tidak bisa menyetir. "

Sakura mengangguk. "Aku rasa menyetir itu menakutkan dan bisa menyebabkan kecelakaan."

Taehyung meremas tangan Sakura. "Ini akibat kau terlalu banyak bermain game online."

Sakura sedikit cemberut.

Sales mobil yang melihat Sakura dan Taehyung hanya bisa tersenyum. Dia tahu Sakura adalah Salah satu artis terkenal di Jepang yang baru saja menikah dengan idol asal Korea Selatan.

"Tuan, bagaimana apakah kalian sudah memutuskan?"

"Aku akan membeli mobil ini." Taehyung akhirnya membeli mobil putih tersebut.

Seteleh melakukan proses tanda tangan beberapa berkan dan pembayaran akhirnya mobil putih itu menjadi miliknya dan Sakura. Namun sebenarnya Taehyung ingin membelikan mobil itu untuk Sakura.

"Baiklah tuan Kim Taehyung kami akan mengirimkan mobilnya me alamat rumah anda dalam waktu tiga hari. Terimakasih." Seru sales tersebut.

"Terimakasih." Ucap Taehyung dibarengi dengan Sakura.

Setelah keluar dari dealer Taehyung masih melihat wajah Sakura yang sedikit pucat membayangkan dirinya menyetir.

"Aku akan mengajarimu cara menyetir." Ucap Taehyung.

"Bukan itu Tae. Aku tidak ingin menyetir. Aku masih membayangkannya masih terasa menakutkan."

"Aku akan meminta Hana untuk mencarikanmu sopir."

"Baiklah." Sakura mengangguk.

"Tapi kau jangan berharap mendapatkan sopir yang masih muda dan tampan."

Sakura memutar matanya. "Aku tahu." Jawab Sakura.

Sesampainya dirumah ponsel Sakura terus berdering. Taehyung sempat kesal pasalnya sudah pukul 10 malam tapi ponsel Sakura masih saja berbunyi. Taehyung melihat nama sipemanggil yang ternyata itu adalah Hana.

"Sakura, Hana meneleponmu." Teriak Taehyung.

"Angkat saja. Aku sedang mengeringkan rambutku." Balas Sakura dari kamar mandi.

"Halo Hana." Taehyung menekan tombol hijau.

"Oh, halo Taehyung. Dimana Sakura?" Tanya Hana.

"Kamar mandi. Ada apa Hana?" Tanya Taehyung.

"Dua hari lagi adalah premier peluncuran perdana film terbarunya. Aku ingin memastikan kedatangannya."

"Dia akan datang. Aku akan memberitahunya." Taehyung mengambil keputusan sendiri.

"Baiklah. Maaf telah mengganggu malam kalian. Selamat malam."

"Malam Hana." Telepon mati.

Ketika panggilan Hana berakhir Sakura keluar dari kamar mandi.

"Siapa Tae?" Tanya Sakura.

"Hana. Dia bilang premier film mu ada diadakan dua hari lagi dan aku bilang kau akan datang."

"Oh, baiklah." Jawab Sakura singkat.

"Sakura."

"Ya."

"Bagaimana, Mackenyu?"

"Bagaimana apanya?"

"Kau mengerti maksudku."

Sakura naik keatas ranjang dan menarik selimut. "Dia salah satu fansku yang tampan."

Taehyung langsung naik keatas ranjang dan duduk berhadapan dengan Sakura. "Aku juga fansmu." Taehyung tidak mau kalah.

"Benarkah?" Sakura tertawa.

"Aku fans nomor 1 mu."

"Tapi kau tidak pernah membeli merchandise diriku." Sakura meledek.
"Ya. Ya bukan berarti aku tidak membelinya aku bukan fansmu." Taehyung membela dirinya.

"Baiklah, aku percaya."

"Tapi apakah dia benar-benar tampan?" Taehyung bertanya seperti ibu-ibu tukang gosip.

"Dia tampan. Kau tau bukan aku suka lelaki tampan." Sakura menggoda Taehyung.

"Dia tidak lebih tampan dariku." Taehyung menarik Sakura untuk tidur dan menyelimuti mereka berdua lalu mematikan lampu.

"Taehyung, tapi itu benar kalau-."

Taehyung memeluk Sakura. "Tidur."

Sakura hanya bisa tersenyum dalam pelukan Taehyung.

Idol And The Actress Marriage (The Actress series #3)Where stories live. Discover now