Part 8

785 63 4
                                    

Sakura kembali ketika Taehyung dan Maruchan sudah tidur. Dia melihat Taehyung tertidur meringkuk seperti anak kucing.

Setelah mandi dan mengganti bajunya Sakura ikut bergabung tidur dengan Taehyung. Sakura memeluk tubuh Taehyung.

"Kau sudah pulang." Taehyung bisa mencium bau tubuh Sakura.

"Kau terbangun?" Sakura melihat wajah Taehyung. Lelaki itu masih memejamkan matanya.

"Hmm." Taehyung membalas Sakura dengan pelukan erat. "Aku merindukanmu."

"Aku pulang. Tidurlah lagi." Ucap Sakura membelai rambut Taehyung.

Mereka berduapun tidur sambil berpelukan.

***

"Sakura. Sakura. Sakura." Panggil Taehyung menggedor pintu kamar mandi. "Sakura." Taehyung memanggil kembali.

"Ada apa Taehyung." Sakura keluar dari kamar mandi dengan handuk diatas kepalanya.

"Kucingmu. Aku tidak tahan dengannya."

"Maruchan?"

"Iya disini hanya ada satu kucing yaitu dia."

"Tae jangan bilang seperti itu." Sakura melewati Taehyung.

Taehyung menggandeng tangan Sakura menuju ruang tengah. Dimana Taehyung memberi makan Maru.

"Ada apa Taehyung. Kau bisa lihat sendiri dia sedang makan." Sakura menyilangkan tangannya.

"Aku bersumpah tadi dia mengacak-acak mangkuk makanannya."

"Sepertinya kau sudah semakin tua. Kau harus mengecek penglihatanmu." Ledek Sakura.

"Aku belum tua." Sanggah Taehyung.

"Ya kau masih muda. Tapi 8 Tahun yang lalu. Umurmu sekarang sudah kepala 3."

"Aku masih terlihat muda."

"Baiklah kau masih muda." Sakura meninggalkan Taehyung dan Maru.

"Hei kucing nakal." Taehyung berjongkok di depan maru. "Kau ini memang sangat menjengkelkan."

Maruchan hanya mengeong mengabaikan Taehyung.

Siang hari Sakura dan Taehyung duduk berdua sambil menonton siaran televisi. Taehyung berulang kali mengubah posisi duduknya. Dia tampak bosan.

"Sakura aku bosan." Seru Taehyung.

"Jika kau bosan lakukanlah sesuatu."

Sebenarnya dalam hati, Taehyung ingin mengajak Sakura oergi keluar namun wanita itu sekali lagi tidak peka.

Taehyung pergi kekamar berganti pakaian. Dia harus inisiatif terlebih dahulu karena Sakura selalu tidak peka.

Sakura melihat Taehyung dengan tatapan aneh. "Tae, kau mau kemana?"

"Minimarket." Taehyung memutar matanya.

Sakura hanya menjawab "Oh".

Taehyung yang sedikit gemas. Menarik Sakura kekamar.

"Ganti pakaianmu. Aku ingin mengajakmu keluar."

"Ke minimarket?" Sakura bertanya dengan polosnya.

"Tuhan tolong aku." Taehyung menggerutu. "Tidak mungkin aku ke minimarket dengan pakaian serapi ini."

Sakura melihat Taehyung dengan kemeja branded dan celana jeans. Tanpa banyak tanya dia segera berganti pakaian dan memakai make up.

Hampir satu jam akhirnya Sakura keluar. Taehyung hampir tertidur di sofa ketika Sakura sudah siap.

"Taehyung, bangun jangan tidur. Aku sudah siap." Sakura mengguncang bahu Taehyung.

"Aku pikir kau pingsan di kamar." Goda Taehyung.

Sakura memasang wajah cemberut.

"Tersenyumlah. Aku ingin membawamu keluar untuk berjalan-jalan."

Sakura mengangguk dengan penuh semangat.

Kemudian mereka berdua berjalan meninggalkan rumah.

Kali ini mereka keluar sekali lagi tanpa harus melakukan penyamaran. Mungkin sedikit agak risih beberapa orang mengamati mereka berdua namun Taehyung ataupun Sakura nyatanya tidak perduli dengan tatapan mereka.

Sakura dan Taehyung menuju Shinjuku dengan taksi. Shinjuku merupakan salah satu distrik di Tokyo yang cukup padat untuk wisatawan. Kemudian mereka berjalan dengan jalan kaki menuju omoide Yokocho. Di tempat ini sangat kental terasa suasana Jepang jaman dulu. Hal yang sulit dirasakan di Tokyo teruma Jepang itu sendiri.

"Aku suka tempat ini." Ucap Taehyung yang kini sedang duduk menunggu pesanan makanan bersama Sakura di salah satu kedai.

"Apa kau pernah kemari?" Tanya Sakura.

"Pernah hanya sekali dulu bersama Seokjin hyung. Aku selalu ingin kemari lagi namun selalu tidak ada waktu."

"Sekarang kau pergi bersamaku." Sakura tersenyum.

Taehyung tertawa. "Terimakasih istriku." Taehyung menggoda.

Sakura tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya.

"Sakura." Terdengar nyaring panggilan seorang wanita yang baru saja masuk kedalam kedai.

Sakura dan Taehyun menengok secara bersamaan. Sakura bangun dari duduknya.

"Chiyori, Anna." Sakura memberikan pelukan pada mereka berdua.

Taehyung ikut bangun dari duduknya untuk memberikan salam.

"Sakura dia suamimu." Tanya chiyori dengan bahasa Jepang yang cepat.

"Itu suaminya. Dia adalah lelaki yang kau lihat di altar pernikahan." Celetuk Anna dengan logat Jepangnya.

"Senang bisa bertemu denganmu." Ucap Chiyori dengan bahasa Korea sebisanya.

"Dia bisa bahasa Jepang." Anna memberitahu Chiyori. "Benarkan Taehyung?" Tanya Anna pada Taehyung.

"Bahasa Jepangku tidak sepandai kalian."

"Tentu saja karena kami orang Jepang." Balas Anna yang membuat mereka bertuga tertawa.

Satu jam berlalu. Sakura, Anna dan Chiyori seperti mempunyai dunianya sendiri membuat Taehyung tersingkirkan. Taehyung sedikit kesal dengan hal itu. Kesal karena dia kembali tidak bisa berdua dengan Sakura.

Taehyung menyenggol kaki Sakura. Awalnya Sakura tidak sadar mengapa Taehyung melakukan itu namun akhirnya dia sadar jika Taehyung mengajaknya pergi.

Sakura bangun dari duduknya. "Maaf, aku dan Taehyung harus pergi karena ada tempat ingin ku kunjungi."

"Ah, tidak masalah. Selamat bersenang-senang kalian berdua." Ucap Chiyori.

"Bye-bye Sakura Taehyung." Seru Anna.

"Terimakasih. Kalian nikmati saja. Aku akan membayar tagihannya." Ucap Taehyung kemudian menuju kasir.

"Sakura suamimu baik." Anna berbisik.

"Karna dia suamiku." Balas Sakura.

Setelah Taehyung membayar tagihannya kemudian dia pamit meninggalkan Chiyori dan Anna.

Idol And The Actress Marriage (The Actress series #3)Where stories live. Discover now