Chapter 1- Masih Kelas 12 SMA

62.8K 3.4K 132
                                    

🎶 Autumn Morning - IU

WAJIB DIBACA!!!!

📌MAAPKAN JIKA ADA TYPO BERTEBARAN.

📌JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💢

📌INI CERITA YANG BELUM PERNAH DIREVISI SAMA SEKALI, KALO ADA ALUR ATAU TULISAN YANG KURANG TEPAT MOHON DIMAKLUMI!

📌KEPADA PEMBACA YANG BARU TAU CERITA INI, DIHARAPKAN SUPAYA MENYIAPKAN MENTAL APALAGI PADA KAUM JOMBLO GARIS KERAS! KARENA INI CERITA 🚫MENGANDUNG UWU DAN BAPER TINGKAT AKUT!🚫

📌CERITA INI ADALAH KHAYALAN GILA AUTHOR YANG KURANG BELAIAN KASIH SAYANG DARI DOI, EH CANDA!!! SERIUS AJA HIDUPNYA!! 😋

Langsung aja yok!!!! Tap bintangnya sayang!! Jangan pelit2 gak baik!!!

🌻🌻🌻

"Bun, tepung sama telurnya diaduk?" tanya gadis manis itu dari arah dapur.

Setiap kali gadis itu memasak bersama Bundanya, ia selalu bertanya ini itu. Bundanya juga selalu senang menjawab semua pertanyaannya.

"Iya, habis itu masukin gula empat sendok makan," jelas bundanya.

"Oke deh," jawabnya. Gadis itu dengan cekatan mengaduk pakai mesin pengaduk adonan yang baru dibeli kemarin sore. Setelah itu, dia memasukkan adonan yang sudah halus itu ke dalam cetakan kue yang beragam jenis bentuk. Dengan cepat dia memasukkan ke dalam pemanggang roti.

Sambil menunggu kuenya matang, dia membereskan semua sisa-sisa tepung yang sedikit tumpah di meja, dengan telaten dia mencuci piring dan meletakkan nya dengan rapi ke rak piring.

"Ya ampun Non, biar Bibi aja tadi. Nanti Non capek," ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja belanja dari pasar. Yang kerap dipanggil Bibi Fatma.

"Nggak apa-apa Bi, tadi aku sudah permisi sama Bunda," ucapnya yang mengelap tangannya yang basah dengan tisu dapur yang tersedia di sana.

"Emang ya, Non Melmel selalu gitu. Pengen tahu segala hal," jawabnya tersenyum yang di balas gadis itu juga tersenyum.

Melati Danadyaksa, itulah nama lengkap gadis manis itu. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Dia masih kelas tiga SMA. Dia punya rambut hitam pekat. Ya, dia jomblo. Garis bawahi jomblo.

"Dek! Hoodie abang yang biru dongker mana? Kok di kamar nggak ada?" tanya pria jangkung pada gadis itu.

"Ada di keranjang dekat pintu kamar mandi,  kemarin aku taruh di situ."

Setelah mendengar itu, pria tadi kembali ke kamarnya. Beberapa menit kemudian dia kembali dengan Hoodie yang dimaksud.

"Hmm harum. Lagi buat apa nih?" tanya pria itu.

"Lagi buat cookies," jawabnya tersenyum.

"Oh, udah bisa di makan?"

"Belum, lima menit lagi paling. Abang mau?"

"Ya maulah dek, secara masakan adek kan enak," ucap pria itu dengan cengirannya.

Pelukan Saat Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang