DUA

488 97 44
                                    

   

    Kantin adalah suatu tempat yang wajib ada di setiap sekolahan yang sangat berperan penting demi berkelangsungan perut semua para siswa,menjadi tempat relaksasi penyegar otak setelah pusing akan soal ulangan dadakan bahkan para guru menghilangkan rasa penat di tempat ini juga.

  Ada dua kantin disini satu di dalam sekolahan yang sangat menjaga kebersihan dan semua makanan yang ada dijual di sini cukup di bilang lebih mahal di bandingkan kantin yang ada di belakang sekolahan, bisa di bilang cukup jauh dari ruang-ruang yang ada disekolahan hingga para murid menjadikan kantin itu tempat untuk bolos, tempat merokok,tawuran,konser nyanyi dan semua kegiatan yang biasa di lakukan oleh para siswa nakal. Sebenarnya itu bukan kantin tapi sebuah warung yang sengaja di buka untuk para siswa disini, katanya Sinta

“Gue saranin sih jangan pernah ke sana, selain lo bakalan di goda kalo lo kesana nanti lo di palakin” Melda mengangguk mengerti semua hal yang terjadi dan larangan disini benar-benar beda sekali dengan sekolahnya yang dulu

“HEH!!  Ada tawuran woi,” teriak seorang siswa laki-laki yang membuat semua semua para siswa heboh berlarian untuk menyaksikan pertandingan tawuran tersebut

“Alah palingan juga dia lagi” sahut Erin memutar bola mata-nya malas

“gue mau liatt.Ahhh” karena merasa ingin tahu. kepo!, Melda mengikuti arah gerakan Sinta

Ia dan Sinta berdesakan sampai akhirnya bisa melihat siapa yang sedang saling pukul memukul,

Melda merautkan alis-nya cowok itu? , tanpa merasa takut ataupun getir dia melangkah lebih maju ke arah dua orang tersebut, sorot mata pun terjadi semua orang berbisik-bisik dengan teman yang ada di sampingnya

“Mel, lo mau ngapain” Umpat Sinta yang tidak di perdulikan oleh Melda

“STOP!!” teriak Melda mencegah cowok itu yang akan memukul kembali, kedua cowok itu berhenti dan menatap Melda dengan tajam

Eh,tu cewek siapa?, berani banget, murid baru? Pantesan” bisik seorang cewek yang masih bisa Ia dengar

“Udah gede masih aja berantem?, Emang dengan barantem bisa nyelesain masalah(?!)” Ucap Melda  memandang satu persatu cowok yang sedang berkelahi itu

   Semua siswa menonton penceramahan Cewek itu, ada yang nyibir sampai ada yang mengabadikannya dengan memvidionya

   Hingga suara barinton milik Pak Andi mengagetkan semuanya “HEII!!, BUBAR SEMUA !!” semua siswa berhamburan pergi kecuali Melda yang diam di tempat bersama dua cowok teesebut 

“Urusan kita belum selesai” kata salah satu cowok tersebut lalu pergi

“Kamu lagi” Pak Andi mengalihkan pandangannya ke Melda “Bawa anak ini ke UKS Lalu ke Ruangan BP. Jangan sampai kabur! ” perintah Pak Andi kepada Melda

⋆⋆⋆

“Lo gak takut sama gue?” ucap cowok itu sedikit meringis

Melda menarik kapas dari wajah cowok itu yang penuh lembam “Ngapain harus takut, lo gak gigit gue kan (¿)” balas Melda

Cowok itu tertawa kecil “Gak. Aneh aja ada orang yang gak takut sama gue, Apalagi lu cewek.” ... “Murid baru ya?, Lo juga cewek yang ngasih hansaplast ke gua Kemaren kan(¿)”

Tentang Dia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang