Chap 26 : Sarang Kaki Delapan

10 2 0
                                    

Ryou dan Viola terus mengahabisi puluhan Giant Spider dari berbagai arah.

"Skill:Frost Bite"

"Skill:Lightning Slash"

Ryou bergerak dari dinding ke dinding. Sementara Viola memberikan bantuan dengan sihirnya.

"Perasaanku saja atau mereka tak ada habisnya?" Ucap Ryou sambil terengah-engah.

"Benar seharusnya induk mereka ada disini.."

"Induk ya..... kalau begitu buat celah aku punya ide..."

Ryou kembali melesat ke arah kawanan laba-laba disekelilingnya. Viola mencoba menjauhkan Giant Spider sebisanya.

"Skill:Icy Wall"

Sebuah dinding es tinggi terbentuk mengelilingi area sekitarnya. Para Giant Spider mengarahkan serangan mereka ke Viola.

Mereka memanjat ke atas dinding dan beberapa menembakkan cairan asam untuk melelehkannya.

Ryou tak tinggal diam, ia menjauhkan semua Giant Spider yang mencoba merobohkan dinding.

"Bagus Viola, baik sekarang giliranku.. kita coba.. Skill:Cyclone Impact"

Ryou menebas secara vertikal dan membuat lubang  besar dan dalam di tanah. Viola yang menyadarinya tersenyum.

"Ku kira kau bodoh, Skill:Tornado"

Angin topan besar menerbangkan semua Giant Spider yang ada disana.

Saat sudah tak ada laba-laba anginpun berhenti, Ryou menghampiri Viola yang sedang menatap lubang besar yang dibuat Ryou.

"Kenapa kau terfikir sampai kesini.."

"Entahlah hanya firasat, dan aku kira semua laba-laba bisa hidup dalam tanah..."

"Hmm.. meragukan.."

"Kalau kau tak percaya tak apa aku pergi sendiri.."

Ryou masuk kedalam lubang yang di buatnya. Disusul Viola setelah melihat keadaan sekitar.

Lubang yang Ryou buat cukup dalam. Dan dugaannya benar ada sebuah lorong besar dibawah tanah.

"Wahh sepertinya yang kita cari ada diujung sana..."

"Benar, tetap waspada, jangan gegabah.."

Ryou dan Viola mulai berjalan kedalam lorong.

"Gede juga... aku kira lebih kecil dari ini..."

"Ya.. ada beberpa jenis Giant Spider yang ukurannya besar sekali, kalau tak salah induknya bisa setinggi 5 meter..."

"Laba-laba disini memang sesuatu ya..."

"Entahlah justru yang aku khawatirkan adalah anaknya.."

"Kenapa..."

"Beberapa jenis dari mereka sangat kecil, apalagi baru menetas mereka akan memburumu sampai kemanapun, dan mereka sangat beracun.."

"Wahh serem jika membayangkannya.."

"Tapi cairan racun itu bisa dijadikan obat jika diolah dengan benar, jadi kukira mereka berdiam dibawah tanah untuk menghindari buruan diatas.."

"Hmm... kau tau banyak hal ya"

"Aku membacanya saat kita di Fueron"

"Ohh benar kau baca banyak sekali gulungan.."

Mereka terus berjalan menuju bagian dalam. Namun semakin lama cahaya semakin redup. Penglihatan mereka mulai terganggu.

"Apa kau bawa obor?" Tanya Ryou.

Magical Story : Adventure In WARCRAFT WOLRDWhere stories live. Discover now