Chap 10 : Berkemas

31 5 0
                                    

"Apa? Ahahahaha adik tak tau diri..." Ryou masih tertawa.
"Adik.... tak tau... ehh tunggu" tiba-tiba ia terhenti.
"EHHHH!!!!!!"

Viola masih berjongkok dan masih merasa malu. Sementara jendral hanya tertawa renyah.

"Tungguu.... tunggu... adik?" Ryou masih bertanya-tanya.
"Yaa... gadis ini adalah adikku"
"Siapa kau sebenarya?"
"Ahaha maafkan aku Ryou..."
"Ayolah bisa kita tidak bahas ini?" Viola masih berusaha bicara walau masih menutupi wajahnya.
"Hei aku hanya bertanya siapa nama kakakmu.."
"Baiklah akan ku beritahu... namaku Fiona Gio Lousya..."
"Ehh nama kalian sama... ngomong-ngomong kenapa kau malu?" Ryou ikut berjongkok.
"Bukan apa-apa..."
"Baiklah sebaiknya kalian pulanglah dulu...."
"Baik jendral..."

Ryou dan Viola keluar dari ruangan jendral. Viola masih mengatur ekspresi mukanya. Ia sudah tenang walau masih telihat malu.

"Eh kau ini kenapa?"
"Tak ada... hanya saja aku malu..."
"Kenapa?"
"Yaa habisnya aku harus terlihat formal saat bersamamu..."
"Maksudmu saat kita berdua masuk ke ruangannya?"
"Ya.. kalimat formalku kadang salah makannya aku jarang bicara disana... kalo aku dan kak Fio berdua tak sekaku sebelumnya..."
"Hee kalian dekat juga ternyata..."
"Yaa kakakku yang merawatku selama 2 tahun ini.. orang tuaku tewas saat undead menyerang 3 tahun lalu.."
"Ohh,maaf aku tak tau, aku turut sedih"
"Tak apa... lagipula dia satu-satunya orang berharga bagiku sekarang.."
"Kau akan punya dua..."
"Ehh apa maksudmu?"
"Kan ada aku..."
"Jangan bercanda..." pipi Viola bersemu merah.
"Yaa anggap saja kalimat penghibur dariku..."
"Malam ini mau makan apa?"
"Hmm aku ingin sup"
"Oke..."

Lalu mereka pergi ke pasar membeli bahan makanan. Setelah itu mereka pulang sebentar menaruh bahan makanan. Yang memasak kali ini Viola.

Setelah makan siang, Ryou hanya diam di ruang tengah sambil melamun. Ia tak ada rencana hari ini.

Setelah membersihkan meja makan dan mencuci piring, Viola kembali memakai jubah sihirnya.

"Hey.. kau mau kemana?"
"Aku mau bertemu Master Relia,kenapa?"
"Hmmm.... aku ikut..."
"Tumben, biasanya kau tak mau ikut.."
"Yaa.... kali ini saja,aku suntuk di sini"
"Tak apa... ayo..."

Lalu mereka pergi ke Arcane Sactum. Mereka berniat menemui Master Relia untuk menanyakan tentang segel sihir waktu yang menghubungkan 2 dunia.

Setelah sampai disana mereka langsung masuk. Mereka mendapati Master Relia yang sedang berbincang dengan master lainnya.

"Ahh kalian selamat datang" Master Relia menyambut.
"Maaf mengganggu..."
"Tak apa... ohh perkenalkan Ryou,ini Master Maina, dia salah satu master juga disini..."
"Salam kenal... kau pasti yang dibicarakan Xenia kemarin..."
"Salam kenal..."
"Baiklah sepertinya tamumu telah datang Rei,aku permisi..."

Master Maina keluar dari ruangan itu. Setelah pintu ruangan tertutup, disana hanya menyisakan Master Relia, Ryou, dan Viola.

"Baiklah aku tahu kedatangan kalian kesini"
"Ya,bagaimana segel yang mengubungkan duniaku?"
"Sejauh ini belum ada perubahan, ohh yaa aku sudah membuat alat yang bisa mendeteksi perkembangan segel itu,lihat kesana"

Dan diatas meja kerja ada sebuah cermin yang melayang dengan alas sebuah papan yang terdapat lingkaran sihir disana.

"Hmm menarik, dan bagaimana cara kerjanya dengan duniaku?"
"Mudah saja jika ada gangguan aku akan merasakannya dan cermin itu akan bereaksi"
"Oke kalau begitu terima kasih"

Lalu Ryou dan Viola keluar dari ruangan tersebut. Setelah dari sana mereka kembali berjalan ke arah rumah Viola.

"Tumben kau tak bilang apa-apa.."
"Tak apa, lagi pula kau yang punya urusan lebih penting.."
"Ehh kan kau yang mengajakku"
"Yaa, aku hanya mengambil perkamen ini"

Magical Story : Adventure In WARCRAFT WOLRDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang