"Udah punya dianya tan inget" balas arkan merespon candaan atan

"Yeeuu gue kan nitip salam supaya dapet diskon bukan karena ada perasaan ar" balas Atan tak terima.

"Bacod lo" arkan kemudian langsung memesan pesenan dari kedua sahabatnya itu.

"Eh tang, gimana sama si putri?" Ucap Atan mencari topik.

"Gimana apanya?" tanya balik lintang.

"Yaelah si putri kan ngebet banget sama lo" jelas Atan.

"Itu sih masalah dia bukan gue" jawab lintang sambil agak tertawa.

"Buat gue ajalah kalok gitu"  kata atan menaik-turunkan alisnya

"Ambil dah ambil, emang stok lo dah abis?" Tanya lintang. Maksudnya adalah stok cewek yang biasa atan goda.

"Cadangan" balas Atan sambil nyengir.

Mereka bukanya suka mempermainkan perasaan wanita atau suka gonta-ganti cewek, tapi mereka punya trik tersendiri untuk menghadapi wanita yang sedikit hilang urat malunya. Perlu kalian ketahui diantara mereka cuman Atan yang sudah merasakan yang namanya pacaran lalu bagaimana dengan lintang dan Arkan?. Mereka hanya pernah dekat dengan seseorang wanita namun untuk pacaran belum karena mereka bilang belum ada yang cocok.

"Ngomongin apa sih?" Tanya Arkan yang baru datang.

"Biasa cewek kita" balas Atan.

"Kita?" Ucap Arkan dengan suara agak mengejek.

"Yaya gue lupa, kan cuman gue yang suka cewek" ejek balik si Atan

"Maksud Lo?" Tanya lintang dan arkan bersamaan.

"Maksud gue kita makan sekarang " Atan mengalihkan topik, untung pesenan mereka datang jadinya Atan sekarang sedang tersenyum puas setelah melihat ekspresi kedua sahabatnya itu.

"Yaudah gue balik duluan" pamit lintang sembari membawa air mineral yang tadi ia titip pada arkan.

"Temen lo tuh Ar, ngambekan" ceplos Atan.

"Lintang kata Atan lo bukan temenya" teriak Arkan pada lintang karna posisinya agak menjauh, kemudian lintang hanya mengangkat jempol kanannya tanpa membalik badannya sedikit pun.

"Arkan, nanti kunci jawaban gue bisa hilang" protes Atan, ya pasalnya siapa lagi kunci jawaban yang atan maksud kalau bukan seorang lintang.

Setelah lintang meninggalkan sahabatnya di kantin, perjalanan ke kelasnya terhenti karena kini ia sedang mengarahkan pandangan nya ke arah lapangan utama. Entah apa yang membawanya kesini tetapi kini ia sedang fokus melihat seorang siswi yang sedang berdiri diantara deretan siswa lainya. Belum saja ia mengalihkan pandangan nya lagi, tiba-tiba tubuh gadis itu terjatuh ke tanah, benar sekarang gadis itu pingsan.

Tanpa berpikir panjang lintang beranjak untuk melihat kondisi gadis itu. Setelah berhasil mendekat lintang memutuskan untuk membopong gadis itu ke UKS untuk mendapatkan pertolongan, pasalnya sekarang kondisinya benar benar memperhatikan.

"Aduh itu yang digendong lintang siapa?"

"Bukanya itu Aurora ya?"

"Yang mana ya"

"Itu loh"

Lintang menghiraukan semua bisikan-bisikan itu dan tetap fokus membawa gadis ini karna wajahnya sangat pucat dan suhu tubuhnya sedikit dingin.

"Kenapa kak?" Tanya salah seorang pengurus UKS setelah ia sampai disana.

"Lo gak liat dia pingsan" jawab lintang tanpa basa basi. Mendapat jawaban seperti itu siswi itu lebih memilih diam lalu segera memanggil dokter uks yang bertugas hari itu. Tak lama dokter pun datang untuk memeriksa keadaan dari gadis yang ia bawa tadi.

"Di hanya kecapean saja, sebentar lagi dia akan sadar tidak ada yang perlu dikhawatirkan" jelas sang dokter.

Setelah keadaan mulai sepi hanya tersisa mereka berdua. Lintang memperhatikan wajah tenang milik gadis pingsan itu, wajahnya sedikit asing baginya.

Perlahan Aurora mulai membuka matanya, dan mulai tersadar dimana ia berada sekarang. Ia melihat ke samping brangkas tempat ia tidur, disana ada seorang laki-laki yang menggunakan seragam yang sama dengannya, tapi siapa? Mungkin itu yang terlintas pada benak Aurora sekarang.

"Lo udah sadar?" Tanya lintang, sambil menyodorkan air putih pada Aurora.

Aurora hanya mengambil air yang disodorkan kemudian meminumnya tanpa menjawab pertanyaan dari lintang.

"Lo nggakpapa kan?" Tanya kembali lintang karna tak mendapat jawaban dari gadis didepannya ini.

Tanpa menjawab lagi Aurora memilih untuk bangkit dan berdiri dari tempat tidur nya tadi lalu beranjak keluar UKS tanpa meninggalkan sepatah katapun pada lintang.

Lintang hanya menatap heran pada gadis yang mengabaikannya tadi. Bagaimana ada orang yang sudah ditolong pergi tanpa pamit, sampai ia menunggunya juga disana sampai gadis itu sadar.

"Ngapain juga gue tungguin dia disini!" Kesalnya pada diri sendiri.

"Siapa juga si gadis itu?" Tanyanya bingung.

"Apa dia nggak ngeliat gue?" tanyaya lagi

                                 ***

Hayo hayo dibaca!!
Di komet! Eh di koment maksudnya
Di vote juga!

Selanjutnya
Gomawo♡

about usWhere stories live. Discover now