Anak Baru.

451 50 2
                                    

Happy Reading! Stay safe💓

Resti mengacak rambutnya kesal. Sudah hampir 15 menit waktunya terbuang sia-sia karena pada akhirnya mainan cacing yang sedang ia mainkan mati.

"Elah! Gue kutuk tuh orang yang berani nabrak cacing gue!" gerutunya kesal.

Resti menoleh kearah dindingnya, bermaksud untuk melihat jam. Dan itu sukses membuat matanya melotot.

"Anjir, udah jam empat aja sih. Bun, Resti nggak mau les ya!" teriak Resti menggelegar lalu kembali melanjutkan permainan cacingnya.

Tiba-tiba sebuah ketukan pintu terdengar.

"Siapa dah? Masuk aja." ucap Resti tanpa mengalihkan pandangannya.

"HAI MY BABY TAKE MY HAND RESTI. LO NGAPAIN MASIH REBAHAN AJE CYIN? AYOK LES!"

Sial. Resti mengutuk dirinya sendiri karena membiarkan orang ini masuk.

"Put, please lah lo ngapain kesini?" tanya Resti kesal. Putra telah menggagalkan rencananya untuk bolos les.

"Memastikan lo menjadi orang berguna di masa depan. Ayok buruan ganti baju kita les!" jawab Putra setengah berteriak.

Ah ya, Putra dan Resti merupakan teman dekat. Rumahnya saja hanya berjarak beberapa meter. Ibu mereka berdua juga dekat, maka tak jarang Putra sering main kerumah Resti hanya karena sekadar ingin numpang wifi.

"Ya udah lo keluar sana!" usir Resti.

"Yah elah ganti di kamar mandi sono, udah pewe nih gue!" kesal Putra.

"BUNDA MATIIN WIFINYA BUN!"

"EH RES IYA IYA GUE KELUAR!"

➖➖➖

"Cha, perbedaan kata umum sama khusus apaan sih? Berapa tahun gue sekolah tapi nggak ngerti-ngerti." tanya Abie kepada Ocha.

"Gue juga nggak tahu. Cari aja sih di google, handphone tuh dipake buat cari ilmu bukan cuma denger hime-hime nggak jelas!"

"Gue nanya baik-baik lo Cha, lo kebiasaan ngegas. Efek diputusin gini nih!" balas Abie tak terima.

"Anjrit lo!" maki Ocha. Tempat les mereka sudah berubah menjadi penangkaran binatang hari ini.

"Assalamualaikum." itu, Agung. Semua yang ada didalam ruangan menoleh dan menyernyitkan dahi, pasalnya tak pernah Agung terlihat semenyedihkan ini. Bayangkan saja, celana basket usang yang dipadukan dengan atasan berwarna senada.

"Sedih banget tuh muka, gaji lo dipotong?" tanya Ocha tanpa mengalihkan pandangan dari buku.

"Tau, kenape? Atap rumah lo bocor lagi? Apa udah rembes?" celetuk Abie juga.

"Bacot kalian indah sekali ya kawan." balas Agung sambil melangkahkan kakinya ke tempat duduk.

"Kalo nggak diputusin pacar ya ditabok mantan palingan." Resti, cewek itu baru masuk dan langsung menyeletuk.

"Astagfirullah! Orang mah salam dulu atau apa kek." gerutu Ocha yang kaget.

"Hehe iya. Assalamualaikum temen-temen." ucap Resti sambil terkekeh.

"Lah Gung? Muka lo kusut banget kayak rambut sapi." celetuk Resti lagi.

"Sejak kapan sapi punya rambut?" tanya Ocha bingung.

"Cari aja di google, makanya punya handphone jangan cuma buat stalking mantan nggak jelas!" balas Abie.

Satu sama.

The Seken One (SELESAI) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora