Surat Usang.

637 67 2
                                    

Hari ini hari yang melelahkan bagi Nadine. Bagaimana tidak, hari ini dia digandrungi dengan beberapa kegiatan di sekolah-nya. OSIS, Pramuka, dan Organisasi Keagamaan.

Gini-gini Nadine juga masih ikut Organisasi Keagamaan, teman-teman.

"Assalamualaikum." Ucap Nadine. Dengan langkah gontai, Nadine memasuki rumah-nya yang sederhana itu. Dan disambut oleh Mama-nya.

"Waalaikumsalam. Sudah pulang?" Itu, Mama Nadine. Ibu-ibu yang paling ditakuti oleh teman-teman les-nya. Kalo kata Ocha, Mama Nadine itu galak banget.

Makanya nggak ada yang berani main kerumah Nadine. Takut dipelototi sama Mama Nadine.

Padahal yang sesungguhnya, Mama Nadine itu ya seperti orang tua pada umum-nya. Yang marahin anak-nya kalau benar-benar dalam keadaan salah. Mungkin teman-teman Nadine beranggapan seperti itu karena saat mereka datang kerumah Nadine, Mama Nadine selalu sedang memarahi anak-anaknya.

"Cepet amat pulang-nya, Mbak." Itu, Putra. Adik Nadine yang pertama. Namanya memang sama dengan salah satu teman les-nya, dan Nadine benci itu.

"Berisik." Tukas Nadine dengan melempar kaus kaki yang baru saja ia lepas.

"Aduh, bau!" Gerutu Putra sambil melempar balik kaus kaki yang Nadine lempar tadi.

"Mah, Mbak Nadine kan udah punya pacar." Celetuk seorang perempuan kecil. Kali ini, adik Nadine yang paling kecil. Namanya Nanda.

"Gue lempar lo ya!" Kesal Nadine dan menghampiri adik-adiknya yang sedang main diruang tamu. Bermaksud untuk mencubit satu persatu lengan adik-adiknya.

Nanda dan Putra langsung mengambil ancang-ancang untuk lari. Dan sialnya, Nadine tidak lagi bisa mengejar karena kaki-nya yang terlalu sakit.

Nadine memutuskan untuk pergi ke kamar. Beristirahat dan menenangkan pikiran-nya yang kembali panas karena adik-adik kecil-nya yang jahil.

Nadine melepas seragam sekolah yang ia kenakan. Dan mengganti-nya dengan kaos rumahan. Tak lupa ia menaruh kembali ransel ketempat-nya.

Nadine mengambil handphone-nya yang tergeletak di atas meja. Ia membuka handphone-nya bermaksud untuk melihat notifikasi yang masuk.

WhatsApp • 389 messages from Seken❌

Nadine sudah menduga akan hal itu. Hampir setiap hari handphone-nya berbunyi dan saat ia buka, pasti akan memperlihatkan chat dari teman-teman les-nya.

Seken❌

Agung: sepi amat kek pasar

Putra: pasar aja rame, bodoh

Resti: bacot, gue lg belajar

Agung: belajar kok buka hape

Putra: nunggu notif dari gebetan

Resti: pulang lewat mana lo bedua?

Ocha: tumbenan rame

Zanna: serba salah~raisa

Abie: hai kawan

Ocha: HAI ABIE

Putra: cowok?nggak jaman nyapa pake hai

Agung: hai

Resti: y

Zanna: assalamualaikum, bie

Ocha: tau lo, nama doang islami, otak hime-hime

Putra: 2

Agung: 3

The Seken One (SELESAI) Where stories live. Discover now