Drama Makanan Ringan.

418 46 4
                                    

Happy Reading, peeps!

"Gung awas nabrak woi, lo kalo mati jangan ngajak-ngajak orang Gung, gila!" Gerutu Putra yang duduk di belakang Agung. Sedaritadi rasa-nya ia ingin mati karena Agung.

"Ah, alay lo! Laki bukan? Nggak pernah ikut balapan sih lo. Makanya main jangan dikamar aja, ngedokem kayak kura-kura." Balas Agung sambil mempercepat laju sepeda milik-nya.

Disana, Abie. Dengan asyik-nya cowok penyuka apapum mengenai Jepang itu sedang ber-selfie ria, tanpa memperdulikan tatapan orang-orang yang mengarah pada-nya.

"Res, jangan kenceng-kenceng gue mau muntah." Teriak Ocha yang sedang diboncengi Resti, ini tidak bohong, ia memang benar-benar ingin muntah.

Namun lagi-lagi, Resti menulikan pendengaran-nya dan malah mempercepat laju sepeda-nya.

Sedangkan Nadine dan Zanna? Dua perempuan itu sedang asyik berkeliling Kota Tua, mencerna semua keindahan yang tercipta dari sejarah di masa lampau. Kalau kata Nadine, sekalian cari cogan.

Jangan lupakan Rama, cowok itu sedang pergi ke salah satu kios makanan disana. Awal-nya ia berniat membeli satu botol air mineral. Tapi sial-nya, Agung melihat kepergian-nya dan berkata "Ram, nitip aer dong satu!" dan akhirnya Rama harus membeli sekitar 8 botol air mineral pesanan teman-temannya. Belum lagi ditambah makanan ringan sebagai pelengkap.

"Zann, orang dulu perang pake senjata apaan sih?" Tanya Nadine yang sedang memotret pemandangan sekitar.

"Setau gue sih, pake bambu runcing gitu. Cuma nggak tau yang lebih spesifik-nya apa." Jawab Zanna.

"Nad, Zann, liat Rama nggak?" Tanya Resti, ternyata ia sudah turun dari sepeda-nya, dikarenakan Ocha yang ingin muntah.

"Loh? Ocha mana?" Tanya Nadine tak melihat kedatangan Ocha.

"Buang air mulut." Tukas Resti tak dimengerti.

"Yang gue tau dalam sejarah, hanya ada dua buang air, buang air kecil sama buang air besar. Emang-nya ada buang air mulut?" Tanya Zanna sambil menyernyitkan dahi-nya.

"Ck, itu lo. Hoek hoek." Jawab Resti memperagakan orang yang sedang muntah.

"OCHA HAMIL?!" Tanya Nadine sambil teriak, mengundang perhatian orang sekitar. Menyadari hal itu, Resti dan Zanna serempak langsung membekap mulut Nadine.

"Heh, bego lo ya. Ya mana mungkin dia hamil. Tadi gue bawa sepeda-nya kekencengan, nah hoek hoek deh dia." Jelas Resti sambil menoyor kepala Nadine cukup keras.

"Ya lo nggak bilang." Gerutu Nadine sambil mengusap-usap kepala dan mulut-nya yang menjadi korban bully Resti dan Zanna.

"Nadine." Panggil seorang dibelakang Nadine. Cewek itu menoleh, mendapati Rama dengan beberapa kantung belanja ditangan-nya, membuat Nadine seketika takjub. Rama belanja sebanyak itu? Stok sampe lebaran juga jadi!

"Ram, lo?"

"Ck, bantuin." Gerutu Rama sambil menyodorkan beberapa kantung berisi kebutuhan-kebutuhan teman-nya itu.

"Eh, kok dikasih ke gue?!" Gerutu Nadine.

Ucapan Nadine tak digubris Rama, cowok itu malah pergi dan meninggalkan semua kantung didepan Nadine, membiarkan cewek itu saja yang mengambil alih.

The Seken One (SELESAI) Where stories live. Discover now