Chapter 1 : Jaket

150 75 69
                                    

Happy Reading guys😘

🎇🎇🎇

Saat ini suasananya sangat dicintai bagi para siswa, dengan riuh piuh dari sang pencipta suara, siapa lagi kalau bukan penghuni kelas itu sendiri.

10 menit yang lalu, Ibu Endah mengirim chat kepada ketua kelas 10 IPA 4, tentu saja isi pesan itu, terdiri dari beberapa deretan kata keramat, yang diketik oleh Ibu Endah sendiri.

Monica maaf ya… ibu hari ini nggak bisa masuk, anak ibu sakit.  –ibu endah.

Setelah membaca deretan pesan dari Ibu Endah sang Ketua kelas langsung berdiri diatas kursinya.
“GESSS dengerin ada info!!, Ibu Endah nggak bisa masuk, anaknya sakit.” Sang ketua kelas itu, Monica Putri juga jingkrak – jingkrak setelah menyampaikan pesan dari guru mereka.

BINGO!!!

Seperti memenangkan sebuah lotre, siswa dikelas itu dengan serempak bersorak karna mendapatkan jam kosong di siang bolong ini.

“Alhamdulillah, akhirnya bisa kebagian ayam geprek dikantin, anjiiirrrr.”dia bersyukur dan di iringi kata kasar diakhir.

Masalahnya setiap jam pelajaran Ibu Endah dapat dipastikan akan keluar kelas agak lambat, sehingga sering kehabisan menu terfavorit dikantin.

“Lanjut nonton yang kemarin, Cup.” Ajak Ical sambil senyum – senyum tidak jelas.

Setelah itu beberapa anak laki-laki bergerombol dimeja Ical dan Ucup, menonton sesuatu yang ada di ponsel Ucup.

Mereka menikmati jam kosong itu dengan cara mereka sendiri, walau berbeda tetapi mereka menikmatinya.

Itu lah kronologi, kenapa saat ini kelas itu sangat ramai seperti pasar, karena jam kosong Ibu Endah.
“Leta, kantin yuk.” Ajak Bella, gadis berambut sebahu itu, tengah mengajak lawan bicaranya yang sedang asik main Instagram.

“Ayook aja gue mah, ajakin juga si Luna sama Kara siapa tau mau ikut.” jawab Aleta masih setia memandangi layar ponselnya.

Bella merubah posisi yang awalnya duduk di kursi dengan menghadap kepapan tulis, kini ia telah menghadap sepenuhnya kearah teman sebangkunya itu.
“Luna tadi pergi sama temen silatnya, katanya ada rapat gitu.”

“Kalo Kara?” Tanya aleta sambil celingak-celinguk mencari keberadaan empunya.

“Ngadem ke perpus.” jawab Bella santai, seolah itu kebiasaan.

“Ya udin, kita kekantin berdua aja.” Aleta sudah siap-siap untuk berdiri.

Bella meletakan jari  telunjuk dibibirnya.“Ssssttt… jangan sebut-sebut Udin, guru agama kita itu.”

Lantas Aleta dan Bella tertawa karena candaan receh yang dibuat bella, dan mereka menuju kantin untuk makan siang.

✨✨✨

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, pembelajaran di sekolah telah berakhir. Para siswa berhamburan menyambar gerbang sekolah dengan semangat ingin pulang dan istirahat.

Tapi lain halnya bagi Aleta, luna, Kara, dan Bella. Mereka ingin nongki sebentar,nongkrong hepi, melepas penatnya belajar akhir-akhir ini.

My Dev [Hiatus]Where stories live. Discover now