Chapter 3 : Raga

130 68 61
                                    

Happy Reading mwahh😚

🎇🎇🎇

Suasana kelas hening saat ini, hanya ada suara bapak Udin yang sedang menjelaskan.

Mereka hening saat ini bukan karena mereka memperhatikan, tapi mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Main ponsel, makan, tidur.

Guru agama itupun santai saja walaupun anak muridnya tidak memperhatikanya, yang penting kelasnya tenang, tidak mengerti bukan jalan pikir guru agama ini.

Ponsel Aleta bergetar, ada beberapa pesan dari grup.

Cecan semuwa anjiiiiiir(6)

Bella lang
Woyyyyy

Bella lang
Elah cepet respon!

Santen Kara
Nape woyyy, ngegas bat

Kucinta Luna
Iye, kagak bisa santuy bngt mbak nya:v

Santen Kara
Maap² aja ya Lun, lo juga sering ngegas masalahnya😅

Kucinta Luna
Kampret!

Aleta i
Nape lu pada??

Aleta i
lah ilang , tadi manggil²

Santen Kara
iya paan Bell

Bella lang
Ada gibahan baru nich😚

Kucinta Luna
Bagoouus, asaupan.👍

Sebenarnya Aleta duduk disebelah Bella dan dibelakangnya Kara, duduk satu meja dengan Luna.

Tapi kelas harus hening bukan, jadi mereka hanya berkomunikasi lewat ponsel.

Lalu mereka berpandang-pandangan sambil menyunggingkan senyuman masing-masing, sebentar lagi dapat asupan.

✨✨✨

Kini saatnya istirahat. Aleta, Luna, Kara dan Bella kekantin untuk makan dan pastinya untuk gibah ria juga.

Mereka duduk disalah satu meja kantin yang kosong, kantin belum terlalu ramai.

"Kaya biasakan." Luna berjalan meninggalkan meja itu dan menuju stand makanan.

Tak beberapa lama Luna datang dengan nampan, yang penuh dengan makanan mereka.

Aleta mengaduk-aduk mie ayamnya."Oh iya Bell, katanya ada gibahan." Aleta berhenti mengaduk, lalu Aleta, Luna, dan Kara secara bersamaan menatap Bella seolah bertanya gibahannya apa?
Bella membenarkan posisinya, mengambil ancang-ancang sebelum memulai gibahan ini.

"Kalian tau kan sama Tisa?" Tanya Bella membuat yang lain hanya mengangguk, biar cepet.

"Nah si Tisa anak sebelah itu, dilabrak kemaren sama Kak Aurel, katanya sih rebutan cowok, terus banyak yang ngira-ngira kalo cowok itu kak Alta." Bella membuang nafasnya, capek juga gibah, perlu tenaga, kan biar dapet sensasinya.

Berbeda dengan Luna dan Kara yang sedang menampilkan wajah terkejutnya, Aleta malah mengerutkan alisnya, ia sering dengar nama itu dari teman-temannya, tapi Aleta lupa yang mana orangnya atau tidak tahu.

My Dev [Hiatus]Where stories live. Discover now