My-Ex Teacher ~ Nine ~

7.5K 260 46
                                    

Plissss deh ah. Abaikan aja part-part awal. Itu cuma pemanis buatan. Biar ada manis-manisnya. Yang ini baru masuk konflik yang asli.

Yang ahli dalam bidang begituan. Jangan baca!

Yang masih imut-imut kayak jodohnya Seokjin ini bisa diskip yaaaaaa abis tanda  ******

Jean menggenggam erat lengan telanjang Deandra. Meskipun dia sudah sering datang ke pesta mewah seperti ini, dia masih merasa asing. Apalagi tujuannya ke pesta jumat malam ini. Party yang menurut Deandra sangat pas untuk melepas segel-nya.

Jean tidak siap. Dan mungkin tidak akan pernah siap untuk kehilangan segel-nya sebagai seorang gadis. Seperti yang artikel di internet katakan, pertama kali melakukan nya akan terasa sakit. Bahkan ada yang sampai kehilangan kesadaran saat malam pertama mereka. Entah itu benar atau diada-ada. Jean tidak tahu.
"Rileks Jean. Tidak akan semengerikan itu." kata Deandra gemas saat sahabatnya itu merengek padanya untuk pulang.

Ya! Mereka baru sampai, dia juga butuh menghabiskan jumat malamnya dengan Theo. Apalagi udara malam di London sangat mendukung. Dingin yang akan terobati jika dia mendapat pelukan tunangannya itu.

"Deandra,"

"Let's go girl, kamu tidak akan tahu rasanya jika tidak berani mencoba."

"Huh?" tanya Jean membuka mulutnya dan matanya berkedip lugu.
"Tapi katanya melakukan itu akan sakit," kata Jean malu. Pipinya yang tidak tertutup topeng emas memerah. Sekarang mereka berada di pesta yang memiliki dresscode topeng. Jean merasa seperti sedang syuting drama kolosal.

"Ouch...oh...tidak akan sesakit itu."

Deandra mengaruk tengkuknya bingung. Bingung harus menjelaskan apa pada Jean. Dia sendiri bahkan masih awam dalam hal ini.

"Tapi sakit kan?" tanya Jean kekeh pada rasa sakit yang akan diterima.

"Eh...iya, sedikit." kata Deandra pelan.

"Sudah jangan dibahas. Tidak ada habisnya."

Deandra menarik tangan Jean yang sebelumnya mencengkeram lengan nya. Membawa gadis polos yang tidak akan polos lagi itu ke meja bar. Kemudian mengecup bibir Theo yang duduk di depan meja bar. Pria itu tengah memainkan gelas yang berisi vodka di tangannya.

"Who are you?" tanya Theo dengan suara rendah nya.

Jean menggigil saat mendengar suara Theo yang rendah. Baru kali ini dia mendengar suara tunangan sahabatnya itu. Selama ini Jean tidak pernah terlibat pembicaraan serius dengan pria itu.

"Ya! Kamu tidak mengenal ku?" teriak Deandra sebal.

Hampir empat tahun mereka berhubungan dan Theo masih tidak bisa mengenali nya? Hanya karena topeng yang dia kenakan?

"I'm Kidding baby,"

Theo menarik Deandra dalam pelukannya dan melumat dalam bibir merah itu. Bibir Deandra berwarna merah semerah darah karena lipstik yang perempuan itu kenakan. Deandra menyambut lumatan itu antusias. Dia membalas sama ganasnya dengan Theo seolah dunia akan berakhir saat mereka melepaskan ciumannya.

Jean bergidik ngeri melihat keganasan sejoli di depannya. Mereka terlihat seperti akan menelanjangi lawan mainnya di sini. Di tempat umum ini. Jean merasa mual melihat Deandra dan Theo yang mulai saling mengerayangi. Gadis itu memalingkan wajah nya. Deandra dan segala kemesuman di otaknya yang tidak tertolong.

"Anda ingin minum Miss?" tawar bartander pada Jean yang telihat tidak nyaman.

Jean tambah bergidik saat melihat berderet minuman beralkohol yang tertata rapi di rak. Dan juga gelas-gelas kristal yang tertata rapi di atas meja. Ingatannya kembali ke masa lalu. Saat dia dengan ceroboh meminum vodka atau apalah itu hingga dia mabuk dan berakhir di tempat tinggal gurunya. Gurunya yang tampan. Mr.Alvarez.

Hot Guy With An Innocent GirlWhere stories live. Discover now