Hari menyakitkan

52 22 16
                                    

"ganteng gini disamain kambing", kesal Dimas.

"biarin wek_", ejek Keisya sambil menjulurkan lidahnya.

"yaudah gw pulang dulu ya"

"pulang gih sana, rumah lo kan jauh. Nanti di marahin mama klo telat pulang", ledek Keisya sambil tertawa.

"jauh banget nih__"

"hhhahaha__", ketawa mereka berdua.

Setelah melihat Dimas pulang, akhirnya Keisya masuk ke dalam rumahnya. Tidak banyak yang berubah setelah mamanya memilih untuk berpisah, semuanya tampak sama bagi Keisya. Keheningan tanpa suara di setiap sudut rumah, bagaikan tak berpenghuni, Keisya merindukan masa lalunya.
                  
"sini nak, naik kepunggung papa! Kita main kuda-kudaan", pinta papa Keisya.

"hati hati sayang nanti jatuh", kata mama.

"ayo pa jalan", pinta Keisya seperti menunggangi  kuda.

"__hahahaha___", ketawa Keisya melukis senyum  di bibir kedua orang tuanya.

"mama mau nangkep tuan puterinya, awas klo mama sampai dapet mama cium ya__", kata mama membuat Keisya menjadi panik seolah seperti cerita dongeng.

"pa__lebih kencang jalannya ahhahaha.......", kata Keisya sambil tertawa.

"dapet", ucap mama sambil menggendong Keisya dan menciumnya.

Tapi, itu dulu sekarang semuanya jauh berbeda.
Setiap sudut rumahnya memiliki cerita bahagianya sendiri di masa lalu. Keisya yang dulunya seorang anak manja dan anak yang periang kini juga telah berubah menjadi anak yang lebih pendiam kecuali kepada orang-orang yang lebih dekat dengannya, selain dari pada itu Keisya malas menanggapinya. Sekarang Keisya lebih berdamai pada sepinya, tanpa suara menurut Keisya lebih baik.

Keisya berjalan menuju kamarnya dan menyimpan tasnya terlebih dahulu, lalu mengganti pakaiannya dan segera membuka tugas yang tadi telah di berikan. Jika tidak mengerjakannya lebih awal Keisya bisa saja lupa dengan tugasnya dan Keisya tidak mau kena hukuman lagi. Berselang beberapa menit akhirnya tugas yang dikerjakannya selesai.
Keisya sekarang tentu saja sudah sangat lapar karena sepulang dari sekolah ia belum makan.
dan akhirnya ia menemukan beberapa cemilan di dalam kulkas.

"non!__", panggil Bibi.

"iya_ ada apa bi?", tanya Keisya.

"itu di luar emmm__", kata bibi tidak jelas dengan wajah yang was was.

"kenapa bi?, ngomong aja sama Keisya", pinta Keisya mencoba meyakinkan Bibi.

"di luar ada nyonya__"

"maksud bibi_mama?"

Bibi mengangguk pertanda bahwa ia meng-iyakan perkataan Keisya.
K

eisya yang akhirnya tahu, kemudian ia segera menemui mamanya. dan di lihatnya sosok perempuan yang dulu ia sangat sayangi namun, sekarang Keisya sangat tidak ingin melihatnya. ia tengah duduk menunggu kedatangan Keisya dan setelah menyadari bahwa Keisya tengah berdiri di belakangnya, ia pun segera membalikkan badan sehingga di lihatnya anak perempuan dengan wajah setengah pucat dan agak lusuh. Tatapan Keisya terlihat tajam seolah yang di lihatnya adalah musuh.

My tearsWhere stories live. Discover now