Rindu

80 35 21
                                    

"orang tua gw pisah", jawab Keisya sambil menangis sejadi-jadinya.

Dimas pun kembali memeluk Keisya yang kini terlihat lebih pucat dari sebelumnya, dengan mata yang sangat sembab, dan dengan tangan yang gemetar.

"menangis Sya! menangis semampu yang lu bisa tp, ingat lu juga harus merhatiin kesehatan lu"

Seminggu berlalu....

Kini Keisya sudah pulang dari rumah sakit. Sekarang ia kembali pulih tetapi, beberapa luka batin kini berkecamuk dan siap menggerogoti mentalnya, ya tentu saja sebab perceraian kedua orang tuanya.

Tolong rindu sampaikan pada waktu dimana Aku masih di timang, di saat Aku mampu melukis senyum di bibir ke dua orang tuaku. Disaat waktu yang menjadikan alasan mereka untuk bersama.
_keisya_

"Bi, Keisya ada?"

"ada diatas, non Andin silahkan masuk!", pinta Bibi Suti kepada Andin.

"dih Bibi gw nya dikacangin", kesal Dimas.

"woi yang sopan dong sama orang tua", kata Andin kepada Dimas.

"maafin Dimas ya Bi, soalnya udah kebiasaan pake lo gw hhe, skali lg maaf ya bi", kata Dimas sambil tersenyum ramah kepada bibi.

"eh iya ngkpapa kok. Mari.....silahkan masuk", pinta Bibi sambil mengarahkan mereka berdua.

Ohiya... Andin dan Dimas sudah saling kenal. Bagaimana tidak, bahkan Keisya hampir setiap harinya menceritakan sosok Dimas, bahkan Melodi sering jadi obat nyamuk di sela sela Keisya dan Dimas.

Tok..tok...

"masuk", jawab Keisya dari balik pintu kamarnya.

Andin dan Dimas segera masuk dan mendapati Keisya tengah terbaring lemas dan memakai selimut yang agak tebal.

"Keisyaaaaaa....gw rindu sama lo", kata Andi. yang langsung memeluk Keisya.

"yaelah kan sekarang masih bisa ketemu"

"iya sih tp, gw rindu banget sama lo", sambil mengeratkan pelukannya.

"lepas Andin, gw ngk bisa napas nih"

"ohiya ya hhehe, maapin deh", kata Andin sembari melepaskan pelukannya.

Keisya berganti melihat Dimas yang terlihat begitu prihatin terhadap keaadaannya.

"Makin kurus lu Sya..", ejek Dimas.

"emang iya ya?", tanya Keisya sambil memperlihatkan dirinya kepada Andin.

"iya lu kurusan", jawab Andin.

"ya gimana sih, di suruh makan ngak mau, katanya mau cepat sembuh", ejek Dimas lagi.

"ngak nafsu", kata Keisya.

"Sya' mau nafsu atau ngaknya lu harus tetap makan, biar kondisi badan lu kejaga, biar lu cepat sembuh juga", jelas Andin.

"iya deh... Eh tumben lu pinter", ejek Keisya.

My tearsWhere stories live. Discover now