4 - Lost in Lies

10 2 0
                                    

Donny sedikit lega orangtuanya bertolak ke Malang. Tapi hari ini ia baru mendapat kabar kalau tiba-tiba jadwalnya untuk rapat di sana hanya satu hari. Yang lebih mengejutkan lagi, Mami tiba-tiba ingin bertemu dengan pacar barunya. Yaaa.... Beberapa minggu yang lalu Donny berkenalan dengan Clara di sebuah perpustakaan Nasional, Jakarta. Demy sampai kaget melihat Donny main ke perpustakaan hanya untuk menemani anak-anaknya mengenal dunia perpustakaan. Biasanya Donny selalu kesulitan membuat anak-anaknya tidak berisik di tempat yang seharusnya tidak ada kegaduhan sama sekali. Namun, kali ini Donny benar-benar memberanikan diri demi pengetahuan anak-anaknya.

Sepintas cewek keturunan Amerika itu terlihat baik-baik saja dan perhatian sama anak-anak. Satu hal yang harus Donny ingat, itu hanya dari sisi dia seorang. Bukan dari yang lain.

"Nama saya Clara, Tante... Saya baru lulus ujian pengacara dan saat ini tengah membangun law firm bersama teman-teman saya."

"Oh, ya?" seru Mami Donny yang masih terlihat tidak begitu penasaran dengan kata sambutan pengenalan dari Clara.

Dari cerita Donny yang pernah diceritakannya pada sang ratu sementara di rumahnya (sebelum ia menemukan calon istri yang tepat), hubungan mereka memang sudah berjalan 3 bulan. Lebih lama daripada mutan, eh, mantan-mantan Donny sebelumnya. Donny buru-buru mengenyahkan bayangan Clara menjadi seorang mutan. Pikirannya memang masih teracuni oleh kata-kata Demy kalau semua mantannya itu hanya seperti mutan berjalan. Mungkinkah 'Muther Tangguh'? 'Mulut Malas'? Ahhh! Entahlah. Entah mulutnya malas untuk ngomong dan memberi nasehat, atau malas melakukan apa-apa. Kali ini Donny hanya tak mau berurusan dengan cewek malas lagi. Clara yang duduk di sampingnya ini pasti gadis yang terpelajar dan rajin. Ia sudah lebih pintar dan bijak dalam memilih pasangan barunya. Kali ini ia yakin tidak akan salah pilih. Ia sangat yakin dengan hal itu.

Bagi Clara, mendapatkan restu dari Mami Donny adalah tantangan baru untuknya. Rasanya seperti harus mencari tahu seluk beluk keluarga Donny dengan sekali tepuk. Walau rasanya sulit, karena mereka baru pertama kali bertemu dan duduk bersama di ruang tamu. Mendengar cerita Donny sebelumnya, ia merasa akan jadi suatu mukjizat dalam hidupnya kalau ia berhasil memikat hati ibunya yang sekeras batu. 

Sebenarnya Mami sudah pernah mendengar Donny ingin mengenalkan seorang gadis padanya. Again. Tapi baru kali ini Mami mau dipertemukan dengan gadis pilihannya itu. Ya. Jurus menghilang orangtuanya selalu kumat setiap kali ada kabar Donny tengah menjalin hubungan dengan gadis yang baru. Entah ke luar kota, atau jalan-jalan ke luar negeri dan pulang hanya untuk membawa oleh-oleh cokelat untuk cucunya. Sungguh pertentangan batin. Karena anak-anaknya nggak boleh sering-sering makan cokelat. Tapi yang namanya nenek pasti ingin melakukan yang terbaik untuk kebahagian cucu-cucunya. Termasuk dirinya, mungkin.

Donny sudah bangga setengah mati waktu Mami ingin berkenalan dengan Clara. Selain cantik, wajahnya yang terlihat dewasa dan keibuan seakan memancarkan seorang wanita yang sudah pasti bisa mengurus anak-anaknya. Ia berharap Mami bisa memberikan restu. Walau hanya satu hari, yaitu hari ini. Sisanya biar dia berusaha untuk mewujudkan impian anak-anaknya untuk memiliki seorang ibu yang benar-benar baik dan setia. Karena kalau tidak setia, perhatiannya akan seperti semua mantannya yang membuat mereka harus lari maraton dari kenyataan. Nggak total! Donny pula yang akan kena makian fatal! Siapa lagi kalau bukan dari sang Mami yang gemas melihat Donny selalu lari ketika ada masalah. Ia pun tak akan mengulanginya lagi dengan Clara.

Mami berdeham. "Hmm... Kamu yang waktu itu nggak bisa bedain gula sama garam buat susu cucu-cucu saya, kan, ya?" tanyanya tak bermaksud sarkastis.

Jujur. Clara dan Donny tersentak mendengar pertanyaan Mami. Donny sendiri baru tahu kalau Mami sudah pernah melihat Clara, tapi Mami belum menyempatkan dirinya untuk mengatakan kalau mereka memang belum sempat berkenalan. Yaa.... Karena waktu itu Mami memang hanya memberikan belanjaan susu untuk anak-anaknya. Baru kali ini Donny percaya kata-kata asisten rumah tangganya yang mengatakan Mami dan Clara pernah saling berpapasan di halaman rumah. Tapi ia masih ada di atas untuk mengambil laptopnya yang ketinggalan di kamar waktu ia harus pergi menemani Clara meeting malam-malam. Biarpun Donny ada di sisi Clara, pekerjaannya nggak bisa ditinggal di rumah. Lelah memang. Tapi ia sudah terbiasa dengan kesibukannya itu.

Restu {END}Where stories live. Discover now