07-Yakin hanya 3 hari?

11.2K 697 7
                                    

Kenyataannya, manusia hanya bisa merencanakan
Hasilnya biarlah Allah yang menentukan, karena itulah yang terbaik💫

"Sebenarnya kedatangan saya dan keluarga adalah untuk melamar putri bapak yaitu, Zahra"

Mereka semua terkejut kecuali keluarga Revan dan Zahra sendiri, dalam hati ia mengucap syukur berkali-kali, Revan melakukannya dan berarti memang benar dia masih punya rasa untuk Zahra

Walaupun Zahra tegang namun dalam hatinya juga ia tersenyum dan Zahra yakin Reina pasti akan menerima Revan

"Tidak bisa" ucap Meika dengan santai dan nampak tenang, lain lagi dengan Zahra yang terkejut mendengarnya

"Maaf saya tidak bisa menerimanya, karena Zahra sudah dilamar oleh orang lain" ucap Meika yang membuat semuanya terdiam

"Zahra kamu ikut bunda sekarang juga, bunda tunggu dikamar kamu" Meika langsung beranjak dari ruang tamu tanpa sepatah kata apapun lagi. Aditya pun langsung memberikan kode agar Zahra secepatnya pergi keatas.

Zahra berjalan gontai menuju kamarnya, ia kecewa atas kenyataan ini. Kenapa bundanya dengan mudah menolak Revan yang sudah jelas jelas mencintai Zahra, lain lagi dengan seorang Arfan yang sangat jauh berbeda dengan Revan.
Zahra memutar knop pintu dan langsung menerima tatapan teduh milik Meika

"Bunda kenapa nolak Revan?" Ucap Zahra dengan menahan kesal

"Karena sudah ada Arfan"

"Kenapa harus kak Arfan? Dia itu bukan kriteria Zahra bun, dia itu laki-laki yang cuek berbanding terbalik sama Revan!" Ucap Zahra dengan nada sedikit naik beberapa oktaf

"Dari mana kamu tahu?"

"Zahra sama kak Arfan udah kenal selama 3 hari, dan itu cukup buat Zahra menilai dia. Kak Arfan itu cuek,dingin,kaku,selalu serius!"

"Yakin cuman 3 hari?"

Zahra terdiam menunggu jawaban selanjutnya dari sang bunda

"Sekarang bunda tanya sama kamu, kamu kenal Revan sudah 1 tahun lebih'kan? Menurut kamu dia orangnya baik,sopan-santun,ramah,nyaman sehingga kalian berdua pacaran. Setelah itu kamu sadar kalo pacaran dilarang agama, yakin itu orang yang baik? Yakin Revan orang baik-baik yang ngajak kamu kejalan yang salah?"

"Tapi sekarang Revan udah buktiin kalo dia bener bener mau serius sama Zahra" Zahra terus membela

"Setelah kamu paksa dia?" Zahra tak bisa mengelak lagi, ia mengarahkan pandangannya ketempat lain

"Dulu bunda juga pernah mengalami yang namanya remaja, bunda juga bisa rasain apa yang kamu rasakan, bunda tau rasanya Cinta namun kita harus berkorban demi yang terbaik. Ayolah Zahra banyak yang sayang sama kamu, nak, termasuk bunda. Jangan tutup hati kamu dengan cinta yang berlebih. bunda,Ayah,kak Adit, semuanya sayang sama kamu dan ingin yang terbaik"

Zahra menangkup wajah dengan kedua tangannya, ia menangis entah apa yang membuatnya menangis.

"Bunda harap kamu mengerti dengan ucapan bunda tadi, ingat jangan menilai seseorang dari luarnya"

Meika pun keluar dan meninggalkan Zahra yang masih bergelut dengan pikirannya sendiri, ia bingung apakah ini waktunya Zahra untuk melepaskan Revan benar benar? Tapi Zahra tidak suka dengan sikap Arfan yang selalu serius bahkan jarang sekali tersenyum

💫💫💫

Zahra turun dari mobil setelah mengucap salam pada Arfan, pagi ini ia kembali diantar oleh Arfan sampai gerbang sekolah. Setelah menutup pintu mobil ia membalikkan badannya berharap Arfan mengatakan beberapa kalimat atau setidaknya kata yang bisa membuat Zahra yakin Arfan memang lelaki yang tidak cuek

Sujud Terakhirku [OPEN PO]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن