Yohan-Junho

380 35 2
                                    

Minggu adalah hari yang paling dinantikan Junho setiap harinya. Karena itu hari libur, dia bisa tidur lebih lama. Rebahan seharian di kamar juga gak bakal ada yang ngelarang.

Kayak hari ini. Sudah jam 10 pagi tapi Junho masih betah di atas kasurnya. Matanya masih terpejam dan tentunya dia masih terbalut selimut.

"Juno!", sayangnya hal itu tidak bertahan lama karena teriakan seorang pria paruh baya yang cukup lantang.

Junho akhirnya mengambil posisi duduk dengan mata setengah terpejam, ia mulai turun dari kasurnya dan berjalan keluar kamar ke arah sumber suara itu.

Junho berdiri sempoyongan dengan mata masih tertutup. Junho udah berdiri tepat di depan pemilik suara yang memanggilnya itu.

"Hahaha... kamu ngapain? Masih ngantuk gitu yah tidur aja lagi.", ucap suara itu. Mata Junho sedikit terbuka dan memicingkannya.

"Kan papa panggil. Aish... kenapa manggil kalau mau nyuruh Juno tidur lagi.", jawab Junho cemberut.

Junho memang anak yang selalu nurut. Kalau dipanggil pasti langsung cus. Gak pernah nunggu dipanggil dua kali.

"Haha maaf yaa... tadinya mau nyuruh kamu sarapan dulu. Tapi kalau masih ngantuk tidur aja lagi.", Yohan berdiri dan mengusak pelan rambut Junho.

Junho malah memeluk Yohan dan mendorongnya kembali ke sofa tempat Yohan duduk tadi. Kini posisi Junho di atas papa kesayangannya itu, memeluk erat dan menyandarkan kepalanya pada dada sang papa.

"Yaudah Juno tidur disini aja...", mata Junho kembali terpejam dan perlahan tinggal dengkuran halus milik Junho saja yang terdengar.

Yohan terkekeh kecil melihat tingkah manja Junho yang pastinya tidak akan ia temukan sehari-hari. Ini hari spesial dalam setahun. Ia mengelus surai Junho, membiarkan anaknya tertidur semakin lelap.

~

"Jun, temenin ke supermarket mau gak?"

"Papa mau belanja apaan?"

"Buah-buahan udah habis. Kulkas kita udah hampir kosong."

"Oh, yaudah ayok.", ucap Junho kemudian ia kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

Karena jarak ke supermarketnya lumayan, mereka naik mobil kesana. Begitu sampai, keduanya langsung turun dan masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu.

Supermarket cukup ramai saat ini. Namanya awal bulan, orang-orang sedang belanja bulanan.

Junho memgambil troli dan mendorongnya mengikuti Yohan yang sudah jalan lebih dulu ke dalam. Mereka menyita cukup banyak perhatian. Pasalnya duda satu anak ini terlihat sangat tampan dengan proporsi tubuh yang bagus.

 Pasalnya duda satu anak ini terlihat sangat tampan dengan proporsi tubuh yang bagus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apalagi dengan kaos putih tak berlengan yang ia gunakan. Mana tampak seperti duda?

Ditambah anaknya yang juga menggunakan kaos putih polos, menambah kegantengannya hingga maksimal.

[✔] Mr. Single - Barisan Duda Tampan [X1 - PDX 101]Where stories live. Discover now