Perpisahan & Pertemuan

1.1K 94 6
                                    

"Dear... kenapa kamu ninggalin aku sama Pyo?", lirih Seungwoo di rumah duka.

"Daddy? Kenapa nangis?", tanya Dongpyo yang masih kecil saat itu. Tangan Dongpyo yang kecil berusaha mengusap air mata yang terjatuh ke pipi daddy-nya. Matanya sendiri juga mulai berkaca-kaca karena melihat Seungwoo yang menangis.

"Daddy jangan nangis... Pyo juga ikutan sedih.", ujarnya kembali.

Seungwoo lalu memeluk erat Dongpyo yang mulai terisak juga. Saat itu Dongpyo baru berusia 5 tahun. Apa yang dimengertinya tentang kematian?

"Pyo... sekarang hanya ada kita berdua. Janji ya, Pyo harus tumbuh menjadi anak yang kuat.", kata Seungwoo menghapus air mata Dongpyo.

"Mommy hik... kemana?", tanya Dongpyo yang masih polos.

"Mommy harus pergi Pyo."

"Mommy... gak sayang Pyo lagi?"

"Mommy sayang Pyo. Makanya mommy pergi ke tempat yang lebih baik, buat jagain Pyo.", Seungwoo mengusap pelan rambut anaknya.

~

Seungyoun hanya mampu menatap sendu foto istrinya. Ia dan Dohyon sedang di rumah duka saat ini.

"Papi, foto mami kok ada disitu?", tanya Dohyon sambil memandang Seungyoun.

Seungyoun tidak menjawab pertanyaan Dohyon. Ia hanya fokus pada foto istrinya yang sudah tiada.

"Pih...", panggil Dohyon lagi sambil menggoyangkan tangan papi-nya yang akhirnya menyadarkan Seungyoun dari lamunannya.

"Dodo...", Seungyoun berlutut agar matanya bertemu dengan mata putranya.

"Kenapa pih?", tanya Dohyon sambil memiringkan kepalanya.

"Mulai hari ini, Dodo tinggal sama papi berdua ya.", Seungyoun menunjukkan senyuman tipis pada Dohyon.

"Mami gimana?", tanya Dohyon tidak mengerti.

"Dodo percaya gak mami udah di tempat yang lebih baik?"

"Mami pergi jalan-jalan? Gak ngajak Dodo?", protes Dohyon. Seungyoun sekali lagi hanya mampu tersenyum pada anaknya.

"Mami bukan pergi jalan-jalan Do. Tapi mami pergi ke atas sana, tempat yang lebih baik. Mami gak ngajak Dodo, soalnya Dodo belum boleh kesana.", jelas Seungyoun.

"Kenapa gak boleh?", tanya Dohyon lagi.

"Soalnya Dodo masih harus temenin papi. Papi janji bakal jaga Dodo. Jadi Dodo juga harus janji jadi anak yang dengar-dengaran ya.", ujar Seungyoun sambil mengelus pipi gembul anaknya.

Dohyon tidak mengerti dengan perkataan Seungyoun. Ia hanya menatap bingung papi-nya itu.

~

"Papi nangis?", tanya Minhee pada Wooseok yang sedang berlutut depan foto istrinya.

"Kenapa nangis pih? Laki-laki kan gak boleh nangis.", ujar Minhee lagi. Ia tidak tahu Wooseok sedang sangat pilu hatinya. Istri yang dikasihinya harus meninggalkannya dengan putra sematawayang mereka.

"Mini... kamu mungkin belum ngerti sekarang. Tapi suatu saat nanti, kalau kamu udah besar, kamu pasti akan mengerti, bahwa dibalik tangisan seorang laki-laki, terdapat luka yang sangat dalam.", ujar Wooseok yang hanya membuat Minhee semakin bingung.

Tapi melihat papi-nya yang menangis seperti itu juga membuat Minhee sedih. Jemari kecilnya berusaha menghapus air mata Wooseok.

Wooseok yang tersadar akan tindakan anaknya kemudian hanya memeluk Minhee dalam diam. Sementara Minhee  dengan tangan kecilnya balik memeluk erat Wooseok.

[✔] Mr. Single - Barisan Duda Tampan [X1 - PDX 101]Where stories live. Discover now