Ngumpul

944 87 9
                                    

Karena kumpulan duda ini menarik begitu banyak perhatian, terutama kaum ibu-ibu yang datang, mereka sampai diminta keluar dari kelas anak mereka.

"Elu sih ganjen gitu Gyul.", protes Seungyoun.

"Yaelah. Gue diem aja salah. Kapan kalian bakal berhenti nyalahin gue?", balasnya.

"Yah terus mau ngapain kita udah disuruh keluar gini?", tanya Seungwoo.

"Cih. Kalau bukan karena anak gue juga gue ogah ikutan ginian. Mending juga kerja gue.", celetuk Sihoon sambil menyilangkan tangannya.

"Lu mah kerja doang mikirnya. Sekali-sekali tuh lu cari cewe biar idup lu gak kerja mulu.", timpal Jinhyuk.

"Lu kata cari cewe segampang itu apa. Lagian kayak lu mau nikah lagi aja.", Wooseok nimbrung sambil memutar bola matanya malas.

"Nah kan. Emang kita-kita mah udah tua. Gabisa nikah lagi haha...", tambah Hangyul.

"Lu aja kali emang boros mukanya. Gue mah masih ganteng maksimal.", kata Seungyoun membuat Hangyul kesal.

"Hmm... maaf bapak-bapak, tolong jangan ribut.", ujar wali kelas anak-anak mereka yang akhirnya harus keluar lagi untuk menegur duda-duda yang asik dengan dunia mereka sendiri.

Dalam hati, mereka merutuki wali kelas itu. Mereka juga datang karena anak-anak mereka. Ngapain datang ke acara gak jelas ini. Udah SMA masih kayak anak SD aja buat acara ginian.

"Udahlah kita nongkrong aja. Depan sekolah ada cafe.", ajak Yohan akhirnya. Mereka semua setuju dan akhirnya berjalan ke cafe depan sekolah anak-anak mereka.

Setelah memesan minuman, mereka duduk di meja yang kosong disana. Sekali lagi, mereka menarik perhatian. Memang yang namanya pria tampan hidupnya tidak akan tenang kemana pun mereka pergi.

Bisik-bisik tetangga mulai terdengar. Tak sedikit yang mengira mereka itu adalah kelompok idol yang sedang syuting sebuah variety.

"Gak nyaman banget njir.", ujar Wooseok.

"Santai Seok. Nikmatin atensi untuk kita saat ini haha...", balas Seungyoun.

"Elu aja sono. Kegatelan banget kalo ama cewe. Dasar tua-tua keladi.", ujar Wooseok lagi.

"Seok-ie jahat banget sih... Sedih nih gue.", Seungyoun lalu merangkul Wooseok yang dibalas tatapan kesal darinya.

"Jijay banget.", jawab Wooseok yang mengundang tawa receh dari Yohan.

"Ketawa mulu Han. Mulut tuh dipake ngomong jangan cengengesan mulu, inget umur.", ujar Hangyul.

"Udah. Lu yang muka tua tau apa Gyul hahaha... makanya sering-sering ketawa biar awet muda kayak gue.", balas Yohan.

Sementara itu buzzer mereka bergetar sehingga Jinhyuk dan Seungwoo pergi mengambil pesanan mereka. Sementara Sihoon sudah sibuk dengan laptopnya, kembali mengerjakan proyek pentingnya.

"Serius amat Hoon. Jangan kerja mulu lah.", ujar Hangyul.

"Proyek gede ini.", jawab Sihoon singkat. Tak lama Seungwoo dan Jinhyuk kembali dengan minuman yang mereka pesan.

"Hoon, berhenti kerja dulu lah... Kaga ada istirahatnya lu mah.", timpal Jinhyuk.

"Santai dulu lah. Kapan lagi lu ada kesempatan nyantai gini.", tambah Seungwoo.

"Iya iya bang...", ujar Sihoon pasrah akhirnya mematikan laptopnya.

"Minum dulu nih.", Jinhyuk menyuguhkan segelas Americano pada Sihoon.

"Makasih bang.", Sihoon menerimanya dan tersenyum pada Jinhyuk.

Mereka sudah menyesap minuman masing-masing dan terlarut dalam nikmatnya pembicaraan mereka.

[✔] Mr. Single - Barisan Duda Tampan [X1 - PDX 101]Where stories live. Discover now