Nikah Lagi? (3)

577 57 11
                                    

Tebak ini siapa?

Hmm? Salah tebak aku gajadi cerita. Jawab dengan bijak ya.

Jangan baper deh. Bercanda doang haha aku bakal tetap cerita, soalnya ini kehendak author, bukan kehendak aku :")

Oke kita mulai ceritanya.

Nikah lagi? Sekali pun gak pernah muncul dalam benakku. Bagiku Minhee udah cukup. Gak mungkin aku nikah lagi sementara Minhee udah 13 tahun sekarang. Lagian aku tahu Minhee juga gak bakal mau aku nikah lagi.

Awalnya aku pikir begitu, tapi waktu makan malam tadi, tiba-tiba Minhee bertanya padaku.

"Pih, gak mikir mau nikah lagi gitu?"

Aku tanya kenapa tiba-tiba nanya gitu dia malah langsung masuk kamar aja. Apa dia rindu sosok ibu dalam hidupnya? Yah kalau memang dia butuh sosok ibu, aku mungkin harus mulai membuka hati lagi untuk orang lain.

Tapi istriku sayang, kamu tahu kan aku cintanya cuma sama kamu dan Minhee. Apa aku emang harus nyari pasangan lagi? Supaya Minhee punya sosok ibu lagi? Tapi gimana ya? membuka hati untuk cinta yang baru itu gak mudah.

"Haa... besok ajalah aku tanya Mini."

-keesokan harinya-

Kami lagi sarapan, seperti biasa sebelum aku mengantar Mini ke sekolah.

"Min...", panggilku lalu Minhee mendongakkan kepalanya menatapku.

"Kamu, memangnya mau papi nikah lagi?", tanyaku tanpa basa basi.

"Atau kamu kangen mami aja?", lanjutku.

"Gapapa pih. Yang kemarin Mini bilang lupain aja.", katanya lalu melanjutkan makannya.

"Lah gimana sih kamu? Papi serius nanyanya.", kesel dong ditanyain malah dia bilang lupain aja. Gimana-gimana juga aku mikirnya biar dia bahagia.

"Yah Mini juga serius ngomongnya, lupain aja, udah.", katanya ngotot juga. Aku akhirnya hanya bisa menghela napas. Lagi gak pengen debat dengan Minhee.

"Kamu kenapa Min? Emang kamu bener mau punya mami lagi?", tanyaku pelan, agar dia tidak tersinggung.

Tapi dia diem aja. Ditanya gak dijawab.

"Min? Jawab papi."

Kudengar dia menghela napasnya. Masih muda kok udah macam orang tua aja menghela napas.

"Gak pih. Mini cuma iri sesaat aja.", katanya.

"Iri? Sama temen-temen kamu?"

"Iya. Tiap pulang sekolah mereka yang jemputin mama-nya. Mini jadi kangen mami.", ucapnya dengan bibir manyun.

"Tapi semalem Mini udah mikir. Kalau papi nikah lagi, mami pasti sedih. Jadi yang kemarin Mini bilang lupain aja pih.", mendengar Minhee bilang gitu, aku cuma bisa pasrah. Nih anak, urusan papi sama mami-nya juga dipikirin.

"Lagian, berdua sama papi juga gak masalah kok.", katanya lagi sambil melanjutkan makannya. Aku tersenyum mendengar perkataannya. Kadang Minhee juga bisa menggemaskan dan manis, seperti ini.

"Lagian kan papi udah tua, mana ada cewek yang mau sama papi.", lanjutnya. Dih minta ditampol nih anak emang. Tapi aku biarin ajalah hari ini.

"Kamu nih ya.", aku mengacak rambutnya.

"Iya udah, papi emang dah gak laku lagi. Jadi jangan ngarepin papi nikah lagi. Dah cepetan habisin makanannya terus siap-siap.", kataku padanya.

"Iya, ini juga udah cepet makannya. Papi pokoknya janji ya, jangan nikah lagi. Mini gak mau mami sedih.", ujarnya.

[✔] Mr. Single - Barisan Duda Tampan [X1 - PDX 101]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن