#22.melepaskan

Mulai dari awal
                                    

"Bukankah luka yang di berikkan akan menjadi pahala jika aulia ikhlas?lagian ini bukan luka tapi ujian"serak aulia berberusaha tersenyum dan tertawa arga pun kini mengheratkan pelukkannya sembari tertawa mendengar perkataan aulia.

●●●

Setelah dua hari kami memutuskan untuk pergi kedubai menemui silfia dan keluarganya. kami berdua tidak hanya berdua tetapi hyerin ikut bersama kami,setelah semua masalah kini selesai sedikit demi sedikit.

Kebetulan kedua orang tua arga sudah datang ke dubai untuk menemui arga dan silfia dihari pernikahan akan dilaksanakan,arga sudah menjelaskan semuanya kepada kedua orang tuanya kalau dia akan menikahi silfia setelah datang kedubai dimana rumah sakit yang di tempati silfia.

Pernikahan yang dilaksanakan hanyalah sederhana bahkan pernikahan akan dilaksanaka dirumah sakit , kedua pengantin memakai baju sederhana seperti arga memakai baju jas dan silfia yang masih belum sadarkan diri yang kini memakai baju rumah sakit.

Sesudah sampai bandarah arga dan aulia juga hyerin langsung menuju rumah sakit di dubai yang ditempati silfia,melihat kedatang arga dan aulia bersama hyerin abi dan umi langsung menyambut beserta keluarga silfia yang masih berdiam diri dihadapan ruangan icu yang kini ibu silfia menangis sendu.

"Assalamualaikum"salam kami.

"Walaikumsalam,nak"jawab abi memeluk arga dan umi pun beralih memeluk aulia .

"Aulia baik-baik saja? Aulia harus ikhlas ya sayang,ini ujian"ucap umi masih memeluk aulia dengan erat dan lembut.

"terimakasih umi,abi"ucap aulia melepaskan pelukkan umi dan beralih memeluk abi

"Sabar ya sayang,abi yakin kamu bisa melewati semuanya."ucap abi mengelus pucuk kepala aulia dengan lembut.

"Ya abi,terimakasih"lirih aulia menahan kedua air mata berusah tersenyum kepada semua orang tuanya yang sudah menjadi kedua orang tua

"Umi,abi"lirih hyerin memeluk kedua orang tuanya yang sudah lama tidak bertemu.

"Bagaimana kabarmu nak,ya allah"ucap umi memeluk erat hyerin.

"Alhamdullilah ,umi baik bagaimana kabar umi?"

"Baik,"jawab umi mencium pucuk kepala hyerin meluapkan rasa rindu yang amat sangat rindu.

Kedua orang tua silfia menyambut kami dengan hangat walau sangat terlihat kondisi dari ibu silfia sangat buruk,wajahnya sangat pucat dan matanya sangat sembab menangisi putrinya yang kini masih belum sadarkan diri.

Sedangkan ayah nya masih terlihat baik -baik saja walau terlihat baik belum tentu didalam hatinya dan batinnya baik juga apa yang dilihat bisa jadi hatinya sangat hancur melihat keadaan putri nya seperti ini.

"Om,tante"salam arga memeluk om dan beralih mencium tangan tante yang masih berdiam diri dan mendekati arga.

"Terimakasih,maafkan tante telah merepotkanmu"lirih ibu silfia menatap arga sendu.

"Seharusnya tante berterima kasih kepada aulia,karna keikhlasan hatinya arga bisa menikahi silfia"ucap arga membawa aulia mendekat ke tubuh arga .

"Ya,maafkan tante,tante tau ini sangat berat untukmu nak,tante tidak tau harus membalas semua kebaikanmu lagi nak,tante sangat berterimakasih kepadamu sayang..."lirih ibu silfia membawa aulia kedalam pelukkannya.

Aku tersentuh dengan perbuatan ibu silfia begitu besar pengorbanan dan susah payah untuk membujuk arga menikahi putrinya,aku jadi teringat dengan ibu yang selalu memikirkan kebahagianku melihat kekhawatiran ibu silfia terhadap silfia mengingatkanku kepada ibu akan kasih sayangnya.

Oh,ya allah ..aku rindu dengan kasih sayangnya

Aulia terdiam dan tersenyum berusaha kuat dalam semuanya rasa beban yang dipikul sangat'lah berat untuk dirasakan didalam hatinya sangat sakit..sakit karna telah membagi orang yang kita cintai di tambah mengingat kerinduan seorang ibu.

"Ini semua tidak sebanding dengan pengorbanan ibu yang berusaha untuk membahagiankan putrinya,sekarang tante jangan menangis ...ini semua sudah jalan allah jika memang ini sudah allah gariskan,aulia hanya perlu bersabar dan ikhlas menghadapi semuanya dan tante juga harus bersabar menyambut kesembuhan silfia"lirih aulia menahan kedua air matanya berusaha tersenyum mengenggam tangan tante.

"Seberuntungnya ini arga memilikimu nak,semoga dengan ke ikhlasanmu dan kebaikanmu allah berikkan kebaikan yang telah kau perbuat"ucap tante mencium kening aulia.

"Aamiin,terimakasih"lirih aulia meneteskan kedua air mata.

Arga memasuki ruangan icu dimana sosok perempuan yang terpasang alat -alat rumah sakit ditambah tabung oksigen yang dipasangkan kepala silfia,arga mendekati dan menatap dengan sendu melihat kondisinya orang yang pernah dia cintai.

Tidak pernah terbanyangkan kalau jalan hidupnya seperti ini,tetapi ini sudah jalan allah semua ini sudah takdir allah.

Sedikit penyesalan dihati arga karna tidak pernah bersabar dan egois yang pernah dilalui arga,perempuan itu sangat sabar..bahkan perempuan itu selalu mengalah ..tetapi disisi lain dia tidak pernah mengetahui selami ini perempuan yang dia cintai tengah berjuang untuk menyembuhkan penyakit yang deritanya selama ini dalam diri sendiri.

Arga tentu merasa bersalah walau dia tidak pernah mengungkapkan kepada kedua orang tua silfia bahkan dengan aulia kalau dia sungguh menyesal karna tidak sabar menunggu dan penyelasan silfia selama ini,tetapi dengan sabar silfia tetap mengalah demi lelaki yang dia cinta

Author 's POV

Di ruangan ini dimana rumah sakit ini menjadi tempat pernikahan,arga menjabat tangannya kepada penghulu dan mengucapkan ijab kabul

"Bismillahirohmanirrohim,saya nikahkan silfia aninta binti aikal dengan semperangkat alat sholat dibayar tunai"

'Sah'.....

Aulia keluar dari ruangan icu dimana akad sudah di ucapkan dimana dia sudah melepaskan suaminya untuk perempuan lain...dimana dia sudah siap untuk dimadu dan diduakan ...

Sekarang arga bukan hanya milik seorang diri,sekarang dia sudah menajadi milik orang lain juga dan ini sudah tanggung jawabnya untuk adil kepadan seorang istri yang menjadi istri kedua arga.

Rasanya tak kuasa menahan rasa sakitnya rasa yang amat sakit untukku rasakan dan semua ini kuserahkan kepada sang ilahi.

"Ya allah,ya rabb kuatkanlah hatiku ....kuatkanlah jiwaku ya rabb...sakit...sangat sakit untuk'ku rasakan nya rabb...,kalau memang ini jalanmu kumohon kuatkanlah hambamu ini melewati semuanya.."lirih aulia menagis pilu

"Aku... harus ikhlas"lirih aulia meninggalkan rumah sakit berlari kencang dalam keadaan menangis pilu menahan sesak didada melihat ijab kabul yang diucapkan orang yang dicintai.....

Ada saatnya manusia bahagia dan ada saat manusia bersedih mungkin ini saat nya aku benar benar merasakan sakit karna berharap kepada manusia ...

ASSALAMUALAIKUM

KOMENT YA,

AKAN AKU LANJUTKAN JIKA KALIAN SEMANGAT UNTUK MEMBERIKKAN KOMENTAR.

NIKMATNYA PACARAN SETELAH MENIKAH(COMPLATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang