"YAK LEE JENO JANGAN MENCURI SNACK KU! " Teriak Haechan.

"Terserah! " Ucap Jeno dengan menjulurkan lidahnya.

"Jangan berisik, kasihan Jaemin. " Ucap Renjun.

"Hyu-ng." Panggil Jaemin pada Jeno.

Merasa namanya dipanggil Jeno segera menoleh dan menghampiri bangsal Jaemin.

"Kenapa, Na? "

"Aku i-ngin ber-bicara pu-puas, tapi masker i-ni menghalangiku. "

"Kau mau hyung melepasnya? " Jaemin mengangguk antusias.

"Tunggu Jae hyung dulu ya. " Lanjutnya.









Tak lama pintu ruangan Jaemin terbuka menampilkan sosok Taeyong setelahnya.

Semua menoleh pada sosok Taeyong yang tiba-tiba masuk kedalam ruang rawat Jaemin dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.

"Tae hyung ada apa? " Tanya Jeno

Taeyong mendekat ke arah Renjun berada.

"Kenapa hyung? " Tanya Renjun.

"Kau yang sudah menyebabkan ini semua? " Ucap Taeyong.

"Maksudmu apa hyung? "

"Kau masih bertanya Huang Renjun, ini semua akibat ulahmu dan ayahmu! "

"Apa hyung? "

"Kau hampir saja melukai Jeno, Huang Renjun! "

"Hyung, aku tidak tahu appa akan melakukan itu. "

Taeyong lebih mendekat ke arah tubuh Renjun dan menarik kerah baju Renjun.

"HYUNG APA YANG KAU LAKUKAN, LEPASKAN! " Sentak Jeno.

"HYUNG SUDAH KATAKAN PADAMU BAHWA JANGAN DEKATI PEMUDA INI, TAPI KAU MALAH MELAWAN KU, AKU TAK INGIN KAU TERLUKA KARENANYA JENO! "

"LEPASKAN RENJUN,HYUNG! "

Taeyong melepaskan cengkramannya dari kerah baju Renjun.

"Bahkan aku tidak tahu alasanmu melarangku berteman dengannya karena apa? " Lanjutnya

"Itu karena keluarganya adalah rival kita, perusahannya adalah rival perusahaan appa. "

"Itu urusan perusahaan hyung, aku tidak peduli, itu bukan urusanku. "

"TAPI MEREKA BISA BERBUAT KEJAM KEPADAMU LEE JENO!! MEREKA TIDAK AKAN SEGAN SEGAN MEMBUNUHMU! "

Taeyong menarik tangan Renjun dan mencengkram nya dengan kuat.

"Hyung, maaf. " Lirih Renjun.

"Aku tidak akan memaafkanmu, kau hampir saja menyakiti Jeno. "

Kini cengkraman Taeyong berpindah pada leher jenjang Renjun.

"HYUNG LEPASKAN RENJUN! " Sentak Jeno.

"Dia hampir menyakitimu Jeno! "

"Buktinya aku tidak apa-apa kan hyung, lagipula Renjun sudah minta maaf. Ini juga bukan salahnya! "

"Tetap saja, mereka hampir saja menyakiti mu, kalau saja kau tak berteman dengannya. Kau tidak akan dalam bahaya! "

Taeyong semakin kuat mencekik leher Renjun, kini wajah Renjun sudah pucat karena kutang pasokan udara, Jeno dan Jaemin yang melihatnya segera membantu Renjun, Jaemin membuka masker oksigennya dan menarik selang infus nya dengan paksa. Kemudian Jeno dan Jaemin mendorong tubuh Taeyong akan menyingkir dari tubuh Renjun. Keduannya melindungi Tubuh Renjun agar tak kena amukan dari Taeyong lagi. Haechan hanya diam saja, dia tidak tau apa yang harus dilakukannya, ingin membantu pun dia takut akan menambah masalah.


Renjun segera menghirup oksigen setelah tangan Taeyong berhasil lepas dari lehernya.

"Jae-min, kau. -" Lirih Renjun setelah melihat tangan Jaemin yang mengeluarkan darah akibat melepaskan selang infus nya dengan paksa.

"Injunah diamlah, aku tak apa. "

"Tanganmu berdarah. "

Jaemin menoleh pada tangan kirinya yang kini mengeluarkan darah. "Tak apa hanya sedikit. Kau tenang saja, aku dan Jeno hyung akan melindungi mu. "

"Maaf." Ucap Renjun kemudian mulai terisak.

"Tenanglah, kau akan aman bersama kami. " Ucap Jeno menenangkan Renjun.



Taeyong bangkit dari jatuhnya.

"Menyingkir lah ! " Sentak Taeyong pada Jeno dan Jaemin.

"Tidak hyung, kau akan menyakiti Renjun lagi. " Jawab Jaemin.

"Dasar bocah tidak tau diuntung, dia sudah melukaimu tapi kau malah membelannya. " Taeyong mengeluarkan smirk nya.

"Bukan salah Renjun, hyung. "

"Lebih baik kau diam dan menyingkir, begitupun kau Jeno, pergilah atau kau akan terluka juga. "

Jeno bersmirk. "Kau mau melukaiku, silahkan, hyung. "

Taeyong merasa diremehkan oleh Jeno semakin membuat emosinya semakin meningkat.

Jeno yang melihat Taeyong akan menyerang mereka bertiga kemudian Taeyong memeluk Jaemin dan Renjun melindungi keduannya agar tak kena amukan Taeyong.

"MENYUNGKRILAH JENO! " Bentak Taeyong kemudian mendorong Jeno dengan kencang sehingga membuat anak itu tersungkur hingga mengenai dinding ruang rawat Jaemin.

"HYUNG! JENO! " Teriak Renjun, Jaemin dan Haechan bersamaan ketika melihat Jeno tersungkur dan menabrak dinding dengan cukup keras. Kemudian mereka berlari kearah Jeno.



"Hyung, kau tak apa? " Tanya Jaemin, kini air matanya mulai meluruh.



































Tbc.







Huhu gimana ceritanya? Koment dong!! 😭✊🏻



Oh iya, kalo aku bikin cerita lagi genre family-brothership dan tokohnya ada Jeno dan Jaemin ada yang mau baca ga?

Thank u readersss, seneng banget udah 7k+ yang baca cerita ini😭✊🏻

Complicated •NA JAEMIN (END)Where stories live. Discover now