23

5.5K 470 23
                                        

"Dokter tolong! " Ucap Haechan, di punggungnya terdapat pemuda Lee itu dengan kondisi yang sudah tak sadarkan diri, bajunya sudah penuh dengan bercak darah pemuda Lee itu tapi Haechan tak peduli itu, yang dia pedulikan hanya keselamatan sahabat nya.

"Cepat bawa kesini." Ucap salah satu perawat dengan membawa bangsal.

Pemuda Lee itu sudah dibawa masuk ke ruang gawat darurat sekarang, dokter dan beberapa perawat sedang menanganinya.

Pemuda Lee lainnya tak henti-hentinya menangisi saudaranya yang tengah bertarung dengan nyawanya di dalam.

"Maaf." Lirih Renjun.

"Renjun-ah itu benar-benar ayahmu?" Tanya Haechan.

"Iya, aku benar-benar minta maaf, aku tidak tau appa akan melakukan seperti itu. "

"Sebenarnya ada masalah apa dengan keluarga mu dan keluarga Jeno? "

"Aku tidak tahu pastinya, Chan. Yang appa katakan padaku semalam adalah Lee. Corp adalah rival perusahaan appa. "

"Lalu, kenapa appa mu bisa berbuat seperti itu? "

"Chan tolong, jangan tanyakan ini padaku. Aku benar-benar tidak tau apa-apa disini. " Lirih Renjun. Pandangannya beralih pada pemuda Lee yang jatuh terduduk dilantai dengan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Pemuda Lee itu tak henti-hentinya menangisi saudaranya.

"Jeno, maaf. " Ucap Renjun menyentuh bahu Jeno.






*flashback

Pada saat mereka fokus dengan orang orang didepannya tersebut,orang itu semakin mendekat ke arah Jeno dan menusukkan pisaunya ketubuh pemuda itu.



Bukan, bukan Jeno yang tertusuk. Ketika orang itu mulai mendekati Jeno yang mulai lengah, Jaemin melihat semuanya, orang itu membawa pisau lipat di tangan kanannya. Dengan sekuat tenaga yang ia punya, Jaemin berlari hingga akhirnya...



Jleb


Akh


"Jaemin... " Jeno masih tertegun dengan apa yang baru saja terjadi didepannya. Jaemin, adiknya itu menyelamatkan dirinya dari seseorang yang ingin menusuknya. Dia mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan Jeno.

Orang tersebut membuka masker dan topinya kemudian menyunggingkan smirk nya.

"APPA APA YANG KAU LAKUKAN! " Teriak Renjun.

Appanya tersenyum dengan smirk nya. "Aku sudah memperingati mu semalam Renjun. " Ucapnya kemudian meninggalkan keempat pemuda itu, diikuti oleh para lelaki lainnya.


Brak

Dan tubuh itu benar-benar limbung ketanah.

"NANA! " Jeno segera menopang tubuh adiknya di atas pahannya, tubuh Jeno bergetar, darah pada perut Jaemin benar-benar banyak.

Kedua temannya yang lain berlarian menghampiri kedua saudara itu.

"Nana tolong dengar hyung, tahan, Na. Hyung akan membawamu kerumah sakit. Bangun Na! " Tubuh Jeno semakin bergetar.

"Kita kerumah sakit sekarang. " Ujar Haechan.

*flashback end











Complicated •NA JAEMIN (END)Where stories live. Discover now