BAB 7

131 25 17
                                    

"Silahkan keluar dari kelas saya sekarang" suara bass milik Suho menggema di ruang kelas, sudah 15 menit Eunseo hanya berdiri di depan papan tulis dengan tangan kiri memegang sebuah buku yang halamannya menampilkan soal cerita dengan banyak angka. Ia bahkan baru saja menulis 'diketahui' tanpa mengerti satuan gravitasi. Gadis itu menghela nafas panjang, ia tahu pada akhirnya ia hanya akan berada di luar kelas saat mata pelajaran fisika berlangsung.

"Ijinkan saya mencobanya sekali lagi pak" pinta Eunseo, mata sendunya menatap Suho, berharap guru itu akan iba, tapi "TIDAK" Suho menentangnya dengan sangat cepat disetengah nafasnya.

"Saya tidak punya tujuan pak jika bapak mengusir saya lagi"

"Pergilah ke perpustakaan dan kerjakan semua soal di halaman 145, kumpulkan pada saya paling lambat pukul 17.00 sore ini"

"Baik pak" Eunseo merutuki mulutnya, satu soal saja ia tidak berhasil menjawabnya, apalagi harus menjawab 20 soal tanpa bimbingan orang lain. Ia tidak bisa menganggu Sinb, pasalnya gadis itu sudah sangat sibuk dengan soal kimia yang semakin menumpuk.

----

"Yaaaakkk, kau mendekati adikku?" si kulit tan baru saja masuk kelas setelah jam istirahatnya ia habiskan di ruang kimia. Jam mata pelajaran terakhir tengah kosong maka ia dengan berani dan lantang berteriak pada salah satu sahabatnya yang tengah menggambar di kursi paling belakang. Jaehyun disana duduk di samping Jungkook dengan kedua telinga yang tersumpal dan pandangan fokus pada buku tebal fisika favoritnya. Sudah jelas bahwa lelaki itu tidak ingin diganggu oleh hal apapun

"Tiiidaaaakkkk" jawab Jungkook bernada, lelaki itu terlewat santai dalam menanggapi Mingyu yang sudah menggebu.

"Jawablah dengan jujur Jeon Jungkook"

"Aku tidak mendekati Eunseo, Kim Mingyu"

"Aku mendengar bahwa kemarin lusa kau makan bersama dengan Eunseo di lapangan basket" Mingyu masih saja memojokkan sahabatnya.

"Kata siapa?"

"Johhny, jika ia hanya asal bicara aku tidak akan percaya, tapi ada Jaehyun disana yang membuatku mau tidak mau harus percaya" Jungkook dan Mingyu menatap Jaehyun, tetapi lelaki itu masih saja acuh dengan pembicaraan kedua sahabatnya.

"Aku hanya menemani Eunseo, kedua sahabatnya sedang sibuk jadi aku mengajaknya makan bersama, tidak lebih" Jungkook tak dapat lagi mengelak. Ia harus menjawabnya dengan jujur, jika tidak Mingyu akan mengintrogasinya sampai dikehidupan selanjutnya. Mengerikan.

"Benarkah tak ada yang lebih?" tanyanya lagi, dan kali ini Jungkook hanya mengangguk lalu melanjutkan karya seninya. Dan Jaehyun masih saja acuh.

"Lalu, apa kau menyukai adikku?" satu pertanyaan itu membuat Jungkook sedikit terkejut hingga ia tak sengaja menjatuhkan pensilnya. Jaehyun yang dari awal tenang tanpa gangguan, kali ini ia dengan pelan melepas satu earphone dari telinga kanannya, entah apa yang terjadi, ia hanya penasaran dengan jawaban Jungkook.

"Hahaha apa kau gila?" sungut Jungkook, mulutnya mungkin tertawa tapi matanya menerawang jauh menghindari tatapan tajam Mingyu. Jaehyun sudah tak fokus pada bukunya, ekor matanya ikut melirik Jungkook.

"Jawab saja iya atau tidak" Helaan nafas lolos dari dada bidang Jungkook, bukannya ia tidak ingin menjawab Mingyu. Perasaannya masih transparan, ia belum menemukan jawaban yang tepat tentang hatinya.

'Brakkkkk' mulutnya baru saja terbuka, hendak menjawab pertanyaan Mingyu. Jaehyun membanting bukunya ke meja lalu berdiri, bukan hanya Mingyu dan Jungkook yang terkejut, seisi kelas menoleh dan menatapnya. Lelaki itu masih saja acuh kemudian berlalu meninggalkan kedua sahabatnya yang menatapnya penuh pertanyaan. Entah apa yang dirasa, hanya saja Jaehyun tak ingin mendengar jawaban Jungkook.

THE DAY WE MEET AGAINजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें