BAB 3

183 29 16
                                    

Jungkook baru saja merebahkan tubuh di atas kasur berukuran king size miliknya. Ia menghela nafas panjang, tas warna hitam kebiruan masih tergeletak berantakan di samping tubuh lelahnya. Mata indahnya menatap langit-langit memikirkan banyak hal, tak banyak sebenarnya hanya tugas sekolah yang semakin menumpuk karena ia selalu menunda mengerjakanya. Jungkook menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya, bersamaan dengan itu seulas senyum milik seorang gadis terbesit di pikiranya. Ia tersenyum simpul, tak lama, hanya sepersekian detik saja, ia tersadar lalu meletakkan tanganya di dada mengatur deru jantungnya.

"Apa yang kau pikirkan hingga tersenyum seperti itu?" tanya seseorang, jelas Jungkook terkejut, atensinya menatap sosok laki-laki yang tengah berdiri tegap dengan tangan yang menggantung di daun pintu, badan atletisnya masih terbalut dengan jas, namun dasi yang menggantung di lehernya sudah sedikit longgar berantakan.

"Berhentilah masuk kamar seseorang tanpa mengetuk pintu kak" sungut Jungkook lalu merebahkan tubuhnya lagi setelah beberapa detik lalu ia menatap Taehyung dengan posisi setengah terduduk.

"Adikku seorang laki-laki bukan seorang gadis, kenapa kau sangat rewel sekali" tandas Taehyung segera menutup pintu, dengan langkah cepat ia lalu duduk di tepian ranjang milik Jungkook.

"Kenapa kau pulang cepat hari ini?" tanya Jungkook, matanya tak teralihkan dari langit-langit kamarnya.

"Hanya ingin saja" jawab Taehyung cepat.

"Aku tahu, pasti kak Bona sedang tidak piket hari ini, kau ingin mengajaknya makan malam?" tebak Jungkook membuat Taehyung sedikit terkesiap.

"Tidak, aku hanya sudah berjanji pada Bona untuk mengantarnya membeli hadiah ulang tahun untuk ibunya" jawab Taehyung dengan sedikit tergagap.

"Kau tampan, pintar, semua gadis akan bertekuk lutut padamu. Kenapa kau sangat bodoh kak, kau tak menyadari perasaanmu sendiri pada kak Bona" ucap Jungkook menyindir Kakaknya. Taehyung hanya terdiam, ia yakin hubungan dan perasaanya kepada Bona hanya sebatas ikatan persahabatan. Bahkan ikatan itu sudah terjalin selama 20 tahun, Bona adalah seorang gadis yang sangat kuat bagi Taehyung, jika ada orang yang menyakitinya maka gadis mungil itu akan menjadi tamengnya. Bahkan saat mereka sama-sama berada di Harvard, Bona lah yang selalu merawat Taehyung jika lelaki itu sakit, terlebih Bona memang berada di jurusan kedokteran saat itu. Taehyung menggelengkan kepalanya keras, menepis semua ucapan Jungkook.

"Aku tak menyukai Bona"

"Memang ! karena kau sebenarnya mencintai Dokter Kim Bona" sanggah Jungkook cepat.

"Diamlah"

Hening, keduanya sama-sama diam, terjebak pada pikiran mereka masing-masing, hanya suara detik jam yang mengalun indah memenuhi ruangan "Lalu ini siapa? Son Eunseo?" eja Taehyung, yang sedetik sebelumnya matanya teralihkan pada buku gambar Jungkook yang tergeletak di bawah tempat tidur persis di sebelah kakinya. Jungkook terkejut ia segera bangun lalu merebut buku gambar miliknya dari tangan Taehyung.

"Kak Taehyung keluarlah dari kamarku, aku lelah" usir Jungkook, ia mendorong Taehyung dengan pelan agar lelaki itu segera keluar dari kamarnya. Taehyung terus tersenyum menggoda adiknya yang dirasa sedang jatuh cinta.

"Apa SON EUNSEO sangat cantik?, kenalkan padaku" goda Taehyung dengan menekankan nama lengkap Eunseo.

"Keluarlah dan segera jemput kak Bona" teriaknya, setelah ia berhasil menutup pintu kamar, karena Taehyung terus menggodanya.

THE DAY WE MEET AGAINWhere stories live. Discover now