BAB 6

134 26 14
                                    

Mingyu baru saja menyelesaikan makan siangnya, ia masih saja kesal karena Jaehyun dan Jungkook secara tegas menolak ajakannya untuk makan siang dengan alasan hobi. Pikirnya, apakah hobinya begitu penting hingga membuat mereka meninggalkan makan siang. Ia berjalan santai melewati setiap lorong untuk menuju ke arah lapangan basket menemui kedua sahabatnya. Tiba-tiba langkahnya berhenti ketika secara tidak sengaja matanya melihat seseorang yang ia kenal berada di satu ruangan yang sempat ia lewati. Mingyu berjalan mundur, lalu dengan yakin menoleh ke arah ruang kelas kimia, ia tundukkan sedikit badanya untuk melihat seseorang itu dari jendela. Tersenyum, Sinb berada disana, duduk dan fokus pada tumpukan soal-soal kimia yang harus segera ia selesaikan. Sinb terpilih kembali untuk mewakili sekolah mengikuti kompetisi olimpiade kimia, dan alasan itulah yang membuat Sinb selalu pulang telat dan melewatkan makan siang.

"Kau pasti belum makan siang" lirih Mingyu, lelaki itu masih saja betah menatap wajah cantik Sinb "Cuaca sedang buruk seharusnya kau lebih menjaga kesehatanmu" ia masih saja bergumam pada dirinnya sendiri. Secepat kilat ia segera berlari menuju toko camilan yang jaraknya tak begitu jauh dari kantin sekolah, membeli sandwich tuna dan susu kotak rasa pisang menu favorit gadis cantik bermarga Hwang tersebut.

Mingyu tersenyum senang, berjalan dengan langkah ceria, matanya tak lepas dari dua makanan yang berada di genggamanya. Ia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu dimana Sinb berada. Senyumnya pudar. Ia tahu jika ia memberikan langsung pada Sinb, gadis itu jelas menolaknya, dan perut Sinb akan tetap kosong. Tepat saat itu Bu Yoona keluar dari ruangan, membuat Mingyu terkejut sekaligus senang.

"Kim Mingyu, apa yang kau lakukan disini?" tanya Yoona mengkerutkan dahinya, guru kimia itu masih sangat cantik padahal usianya akan memasuki kepala empat.

"Bu Yoona, maukah ibu menolongku" pinta Mingyu, jangan heran Mingyu memang sangat akrab pada Yoona, itu karena dia sering mengikuti kompetisi untuk mata pelajaran kimia.

"Apa yang bisa ibu bantu?"

"Tolong berikan ini pada Sinb, tapi ibu tidak boleh mengatakan jika ini dariku" ucap Mingyu, tanganya terulur memberikan sandwich dan susu kotak pada Yoona. Senyum Yoona tercetak disana, ia memang tahu hubungan kedua muridnya.

"Kenapa?" tanya Yoona menggoda Mingyu.

"Ibu pasti tahu sendiri alasanya"

"Baiklah, ibu akan memberikanya" Mingyu tersenyum, segera ia menundukan badanya berterimakasih.

"Besok lusa temui ibu, ada sesuatu yang ingin ibu bicarakan"

"Siap bu Yoona"

Yoona kembali masuk, dan Mingyu masih saja berdiri disana. Memperhatikan keduanya. Menatap Sinb yang tengah tersenyum seraya memakan sandwich tuna miliknya. Creamnya sedikit mengotori ujung bibir Sinb membuatnya lebih terlihat menggemaskan. Mingyu tersenyum senang, menarik kedua bibirnya hampir menyentuh telinga.

"Kau melakukanya dengan baik Kim Mingyu" ucapnya pada diri sendiri, menepuk dadanya bangga. Ia tak perlu lagi khawatir gadisnya akan sakit.

----

"Seungkwan bolehkah aku ikut denganmu ke ruang siaran" rengek Eunseo, masih bergelayut manja di lengan sahabatnya.

"Tidak" jawab Seungkwan singkat, lelaki itu lalu menatap Eunseo malas "Pergilah ke kantin dan isi perutmu" lanjutnya, bukanya ia tak memperbolehkan gadis itu ikut ke ruang siaran, ia hanya tak ingin mulut toa Eunseo menganggu siaranya.

"Kau tahu kan aku tidak suka makan sendirian, Sinb sedang latihan untuk kompetisi kimianya, hari ini jadwalmu siaran, tidak, tidak, aku tidak akan makan sendiri di kantin"

THE DAY WE MEET AGAINWhere stories live. Discover now