BAB SATU

310 55 79
                                    

Gadis itu keasikan melihat-lihat lemari baju nya yang penuh dengan semua macam baju. Kira-kira hari ini apa yang akan jadi bajunya, ya?

Setelah lima belas menit melihat-lihat, Alin memilih kaos putih, sweater coklat kemerahan, dan juga rok pendek. Tidak perlu waktu lama untuk mengganti baju dan bercermin sembari memfotonya untuk dimasukkan ke akun Instagramnya yang kedua.

 Tidak perlu waktu lama untuk mengganti baju dan bercermin sembari memfotonya untuk dimasukkan ke akun Instagramnya yang kedua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Like demi like mulai bertambah. Padahal dia barusan mempostingnya. Orang-orang pun mulai berkomentar tentang pakaiannya. Ada yang bertanya bajunya beli dimana, ada yang ingin memakainya tapi takut tidak cocok, lalu ada pula yang memujinya cantik meskipun Alin tidak pernah menunjukkan mukanya sekalipun. Itu juga yang membuatnya disebut selebgram Indonesia yang misterius.

Saat lagi asik membalas beberapa komentar, sebuah notif chat masuk.

Airin : udh dimana??
Airin : Aku udh mau sampe nih

"Oh iya, aku kan harusnya pergi," ingat Alin. Dia cepat-cepat keluar dan memanggil papanya. "Pa! Aku sudah siap, nih. Ayo kita cepet pergi."

"Iya-iya, bentar."

Alin mengetik sebentar balasan chat itu.

Alin : lagi di jalan nih:((
Alin : tunggu aku yaaa

Airin : Sip

"Sudah nemu kuncinya, ayo pergi." Alin mengangguk mendengar pernyataan itu. Tidak lupa dia juga berteriak, "MA, AKU PERGI DULU YA."

"IYA." Mamanya buru-buru keluar dari dapur dan menghampiri mereka berdua.

"Dadah, ma," ujar Alin lagi sebelum benar-benar masuk ke mobil hitam itu.

Sesampai di lobi mal, Alin turun dan melambaikan tangannya kepada papanya. "Jangan lupa jemput jam 12 ya."

Seperti kebiasaannya, dia melakukan flying kiss sebelum akhirnya masuk ke dalam mal.

Alin : Aku dah sampai~
Alin : kamu dimana?

Airin : Di foodcourt, naik aja

Alin : Okee

Sebelum dia naik ke lantai atas, dia memutuskan membeli Tong Tji. Beberapa orang yang melihatnya sedikit pangling dengan gadis itu.

Gimana mau nggak pangling, Alin sendiri adalah gadis blasteran Rusia-Indonesia walaupun tidak langsung. Yang asli rusia adalah ibu dari neneknya, tapi beberapa fitur khas Rusia masih menempel hingga ke cicitnya. Manalagi dengan tinggi badan 165 cm, bentuk tubuhnya juga ideal untuk standar jaman sekarang

Alin sendiri sadar dengan tatapan orang-orang tersebut. Tapi dia rasa itu karena pakaiannya, bukan dirinya. Fisiknya bukan apa-apa, apalagi dia tidak sempat memakai bedak, hanya lipbalm saja.

"Lemon tea nya satu, ya," pesan Alin. Dengan cepat orang tersebut membuat pesanannya dan gadis itu membayarnya

Setelahnya Alin sengaja jalan cepat sambil meminum minumannya dengan sok santai. Padahal sebenarnya dia sudah tidak nyaman jadi pusat perhatian beberapa orang.

Perfect Spotlight (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang