PROLOG

501 65 9
                                    

Beauty is not in the face; beauty is a light in the heart
-Kahlil Gibran-

×××××

Sejujurnya, seorang Alina Nirwana tidak suka menjadi sorotan. Terlebih lagi jika hanya sekedar pandang tampang. Padahal tampang bisa menua atau jika dia mengalami kecelakaan, bisa saja wajahnya menjadi buruk rupa.

Walaupun orang sekitarnya banyak yang ingin menjadi dirinya, justru dirinya tidak mau punya wajah yang secantik ini.

Memang ada beberapa hal yang menjadi mudah akibat punya wajah cantik. Tapi baginya, lebih banyak minus-nya dibanding kelebihannya.

Awal masuk SMA dia sudah takut duluan kalau mendadak banyak orang yang melihat ke arahnya. Tapi ternyata tidak, setidaknya dia tidak menyadari semua tatapan diam-diam yang tertuju padanya.

Gadis itu mendapat beberapa teman yang lumayan baik dan satu teman dekat yang untungnya cocok dengannya.

Satu semester berjalan dengan baik tanpa hal-hal yang Alina khawatirkan.

Tapi sepertinya semester selanjutnya tidak sebaik itu pada dirinya.

Bermula dari seorang bad boy yang namanya sudah terkenal bandel tiba-tiba mendekatinya. Tidak perlu pendekatan kedua untuk menyadarkan Alina bahwa laki-laki itu menyukainya.

Dan kali ini apa yang dia khawatirkan terjadi.

Namanya langsung tersebar di satu sekolah. Mendadak ketika dia berjalan, semua orang langsung berbisik dengan dirinya. Teman-teman sekelasnya yang sebelumnya jarang mengobrol dengannya seketika mendekatinya dan terus menyapanya dimana-mana seakan mereka sangat dekat.

Belum lagi karena insting mata-mata temannya bekerja, akun kedua Instagramnya ketahuan dan semuanya menyadari kalau dia adalah selebgram fashion yang selalu menyamarkan mukanya. Ntah gimana caranya mereka bisa menemukan itu.

Dan Alina Nirwana langsung menjadi primadona Sekolah Garuda.

Tunggu, ini yang dia takutkan sekarang. Semua tingkah lakunya jadi diperhatikan. Juga dia tidak tahu apa niat asli teman-temannya sekarang.

Alina rasa dia tidak pantas untuk semua sorotan semacam ini. Lalu apa yang harus dia lakukan jika tidak bisa membatalkannya? Apa dia juga harus jadi sesempurna seperti yang orang lain bayangkan?

 Lalu apa yang harus dia lakukan jika tidak bisa membatalkannya? Apa dia juga harus jadi sesempurna seperti yang orang lain bayangkan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Perfect Spotlight (✓)Where stories live. Discover now