Kalila kemudian memberikan sebuah botol minuman pada Rio. Senyum terlukis di bibir Kalila ketika melihat Rio menerima pemberiannya. Kalila berdiri menunggu pria itu menghabiskan air pemberiannya. Kening Kalila berkerut karena Rio tak meminumnya, pria itu malah memberikan pada Aji yang tak sengaja lewat.

"Buat lu."

Kalila berusaha menahan rasa kecewanya. Ia tidak boleh menangis. Walau minuman yang ia beli di minum Aji. Ia tidak boleh sedih. Pasti suatu saat nanti Rio akan menghargai usahanya.

Deg!

Tiba-tiba jantung Kalila terasa nyeri, napasnya sesak. Ia jatuh sambil memegang dada kirinya, tapi Rio hanya diam melihat itu tanpa mau menolongnya. Rio memalingkan wajah menatap ke arah lain. Ia tak peduli dengan Kalila yang terkapar di lapangan menahan nyeri. Ia membiarkannya.

"Brengsek!!" Samudra datang lalu mengumpat di depan Rio. Ia mendekati Kalila memeluk gadis itu. Pasti penyakit jantung Kalila kumat. Samudra menatap Kalila khawatir. Wajah gadis itu nampak pucat.

"Dasar Iblis lu nggak lihat jantung dia kesakitan!!!" Samudra memaki Rio.

"Seharusnya lu nolongin dia bukan cuma liatin aja!"

Rio berdecih menatap Samudra tidak peduli kemudian meninggalkan kedua orang itu tanpa perasaan. Ia tidak peduli sekalipun dengan Kalila bahkan jika gadis itu mati dihadapannya.

Kalila menatap nanar punggung Rio yang semakin jauh, kenapa pria itu selalu menganggapnya tak ada? Apa salahnya hingga diperlakukan demikian? Bahkan tak pernah sekalipun Rio menghargai pemberiannya.

"Kalian bubar sekarang!!!" Penonton meninggalkan lapangan dengan kecewa. Padahal mereka ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya.

"Lily kamu tidak apa-apa?" Tanya Samudra khawatir. Ia membaringkan kepala Kalila di pahanya. Kalila nampak mengatur napasnya. Kemudian mengangguk seakan meyakinkan Samudra jika nyerinya sudah menghilang.

"Syukurlah. Kamu perlu obat?" Kalila menggeleng cepat. Ia sudah minum obatnya secara teratur. Akhir-akhir ini jantungnya semakin lemah. Dokter menyuruhnya minum obat sebelum ia menemukan jantung yang cocok untuk operasi. Ia hanya butuh ketenangan.

"Jantung kamu masih sakit?"

Saat itu juga mata Kalila tak sengaja menangkap Pangeran. Pria itu nampak menatap Kalila tajam. Jantung Kalila berdebar kembali diikuti suara pendeteksi jantungnya setiap kali jantungnya berdetak tidak normal. Kalila memejamkan matanya kemudian tersenyum aneh sekali jantungnya berdetak kencang tapi tak ada rasa nyeri setiap melihat Pangeran. Pria itu bisa membuatnya merasakan hal aneh yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Kamu beneran baik-baik aja?" Tanya Samudra kembali.

"Iya Sammy aku udah baik."

"Alhamdulillah..."

Pangeran terdiam melihat itu. Ia mencoba mencerna apa yang terjadi. Jadi gadis itu punya penyakit. Hati Pangeran merasa nyeri. Tadi ia ingin menolong Kalila tapi Samudra datang terlebih dahulu. Jadi ia hanya menatap dari jauh mengamati apa yang terjadi. Ia tidak menyangka jika gadis itu begitu lemah. Gadis itu memiliki penyakit yang bahkan bisa merengut nyawanya saat itu juga. Namun Kalila tetap bisa tersenyum menahan rasa sakit. Ada rasa bangga melihat sikap gadis itu. Hanya dia tidak suka dengan sikap Kalila yang masih tetap saja mendekati Rio yang dengan terang-terangan menolaknya.

Pangeran mendekat, ia bisa lihat jika perhatian yang di berikan Samudra itu berlebihan. Sepertinya Samudra juga menyukai Kalila. Pangeran tersenyum kecut. Ia cemburu karena Samudra lebih mengenal Kalila di banding dirinya. Bahkan bisa dengan bebas mencurahkan perhatian pada gadis itu. Pangeran pergi meninggalkan mereka berdua. Hatinya terasa sakit.

Apakah ini namanya jatuh cinta? Pangeran memegang jantungnya. Ya jantungnya berdebar sangat kencang setiap melihat gadis itu. Pangeran menghembuskan napas sepertinya ia harus berpikir jernih.

Suara adzan Ashar berkumandang. Pangeran melangkah menuju mushola untuk sholat. Mengadu pada Allah sepertinya lebih baik. Dari pada ia menyimpannya seperti orang bodoh seperti ini sendirian. Ternyata jatuh cinta itu bisa membuat orang bodoh dan linglung. Ayahnya pasti akan menasehatinya panjang lebar jika tahu hal ini. Atau Omnya Arsena akan mentertawakannya lalu mengejeknya habis-habisan. Tapi apakah salah jatuh cinta? Apa Allah melarang hamba-nya untuk jatuh cinta? Bukankah jatuh cinta itu wajar? Apalagi untuk anak remaja sepertinya.

***

Instagram @wgulla_
@pangerankalila
@pangeran.klvn
@kalila.lily

Gimana part ini menurut kalian?

Adakah yang mau disampaikan ke

Pangeran

Rio

Kalila

Samudra

Aku lagi revisi hehe.. maaf jika berubah ceritanya..

SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE 🍁

Maaf jika tidak sesuai ekspektasi tapi aku berusaha banget bisa nulis kisah ini...

PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN PO) Where stories live. Discover now