04-Pertemuan pertama(2)

Start from the beginning
                                    

"Makan dulu yuk, Fan, Ra" ajak Meika

"Nggak, kalian aja. Zahra capek mau tidur"

"Marah ya ra?" Tanya Aditya sambil melahap kue cubit yang dipesannya tadi

"Nggak kok, Zahra emang capek beneran"

"Udah ya Zahra ke atas dulu" Zahra melangkahkan kakinya menaiki anak tangga dengan tergesa gesa, alasannya agar tidak ada penolakan dari kedua orangtuanya. Zahra memang sangat lelah hari ini, mood nya sedang naik-turun seperti rollercoaster

5 menit kemudian Zahra keluar dari kamarnya, masih mengenakan seragam sekolah ditambah kerudung maroon yang ditenteng tangan kanannya. Zahra menyerahkan kerudung itu pada Arfan

"Makasih kak, aku kembaliin" Arfan menerimanya dengan tangan berat. Sepertinya Zahra marah pada Arfan, apa benar itu? Apa selama ini Arfan salah? Apa dia tidak suka jika Arfan mengirimnya pesan salam?

"Zahra, mau kemana lagi? Ini ada Arfan masa ditinggalin sih?" Ucap Meika yang mendapati Zahra hendak naik lagi ke atas

"Zahra capek bun, mau istirahat" setelah itu ia melirik Arfan sebentar "Kak Arfan maaf ya," Zahra berlalu begitu saja dan mengunci kamarnya

"Wajar,palingan juga lagi ada masalah sama teman disekolah. Mood nya naek-turun teroos" ucap Aditya

💫💫💫

Setelah mandi dengan air hangat tubuhnya terasa lebih baik dari sebelumnya, Zahra berbaring diatas kasur sambil mengecek beberapa pesan yang belum dibaca, salah satunya dari Revan

From:Revan
Ra, maafin gue ya
Please jangan marah sama gue
Kita bisa ketemuan lagi?
Ada sesuatu yang harus kita bicarakan

Iya, udah gue maafin kok
Mau bicara apa?
Kalo soal hubungan maaf Van,
Gue emang gak bisa

Hmmm
Besok aja deh disekolah
Pulang sekolah gue jemput

Pake apa?

Heh sejak kapan nanyanya gitu?
Gak suka ya sama kendaraan gue?

Bukan begitu, gue cuman gak mau
Berduaan aja, jangan suudzon

Pake mobil papah
Ngajak Ela lagi juga boleh

Zahra tak membalas pesannya lagi, ini sudah cukup jelas. Zahra tidak ingin bermusuhan dengan siapapun sekalipun mantannya, jujur saja Zahra memang masih ada rasa pada Revan, namun kali ini Zahra belajar untuk bersikap biasa saja dan menghapus rasa itu.

Astaghfirullah,, ELA!!

Zahra langsung menekan tombol call pada kontak Ela, 10 detik kemudian terdengat suara krusak-krusuk

"La? Lo denger suara gue kan?"

"Iya apa ra?"

"Gimana keadaan papa lo? Udah baikan? Sorry ya gue belum bisa jenguk

"Yaelah kayak ke siapa aja. Alhamdulillah lebih baik tapi ya gitu"

Sujud Terakhirku [OPEN PO]Where stories live. Discover now