"Hiks, Jiminie-hyung." Tiba-tiba saja Jungkook turun dari tempat tidurnya menuju dapur sembari tangan kirinya mengusap matanya yang sedang menangis, sedangkan tangan kanannya digunakan menarik boneka wortel kesayangannya.
Seokjin yang menyadari adik bungsunya menangis segera melepas apron miliknya dan berlari menghampiri bocah itu, "Jungkookie kenapa menangis?"
"Hiks, Jinnie-hyung dimana Jiminie-hyung?" Tanya buntalan mungil itu dengan nada tersengal-sengal.
"Jimin sedang di sekolah, kau kenapa menangis?"
"Ugh, di sekolah? Aku melihat Jiminie-hyung dimakan anak ayam tadi huee." Matanya melaber sebentar, lalu menangis semakin keras ketika mengingat Hyungnya yang tidak kembali karena dimakan anak ayam.
"Sstt, Jimin sedang di sekolah, Kookie pasti mimpi buruk tadi, sstt sudah-sudah jangan menangis." Kata Seokjin lembut seraya mengusap surai cokelat milik Jungkook, tak lupa pula menghapus air mata adik bungsunya yang mengalir di pipi gembilnya.
"Jadi Jiminie-hyung tidak menghilang? tidak dimakan anak ayam?" Tanyanya imut dengan berusaha menyeka ingusnya tetapi air matanya masih berlinang.
"Tidak Kookie-ya, Sekarang Kookie akan Jin Hyung mandikan ya, siap-siap menjemput Jimin Hyung pulang." Si kecil itu menganggukkan kepalanya pelan seraya mengangkat kedua tangannya untuk dilepaskan bajunya.
Seokjin pun melepaskan baju bocah itu dan menggendongnya menuju kamar mandi. Ia memandikan si bungsu di dalam bathtub yang didalamnya sudah berisi pemuh air dan bebek-bebek kecil milik Jungkook.
"Wek wek wek!" Seru Jungkook dengan memaju-mundurkan bebek miliknya diatas air.
Seokjin Hyungnya memandikan buntalan imut itu dengan telaten, tak jarang Seokjin mendapat cipratan air saat Jungkook asik bermain dengan bebeknya.
"Sudah selesai, berdiri, ayo Hyung pakaikan handuk." Kookie menggeleng kuat mendengar perkataan Seokjin, ia tak mau bangkit dari bathtub, ia masih ingin bermain bersama bebeknya.
"Tidak tidak tidak Hyung, Kookie masih ingin belsama bebek." Rengeknya sembari mencebik kesal kepada Seokjin Hyungnya.
"Ayo Kookie-ya, setelah ini kita harus menjemput Jimin." Kata Seokjin sembari menghela nafas pasrah.
"No no no Hyung!" Teriak bocah itu dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Kalo Jiminnie-hyung dimakan anak ayam gara-gara tidak dijemput bagaimana?" Bujuk si sulung agar buntalan mungil itu mau turun dari bathtub.
Bocah itu memanjang Seokjin lekat semnari irisnya melebar, lantas bertanya, "Dimakan anak ayam?"
"Tidaaakkk! Jiminnie-hyung tidak boleh dimakan anak ayam, Jinnie-hyung ayo cepat kita jemput Jiminnie." Teriaknya seperti habis mimpi buruk seraya buru-buru menggandeng tangan Seokjin keluar dari kamar mandi dengan tubuh polosnya.
"Pakai handuk dulu sini,"
Hyungnya satu itu memberi handuk kepada Jungkook lalu dililitkan dan menutupi seluruh tubuhnya karena memang ukuran handuknya yang oversize.
"Cepat Hyung! Kita harus menyelamatkan Jiminnie!" Katanya dengan berteriak keras seraya belari dengan handuk kebesaran menuju ruang ganti.
. . .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🐰🐯🐰
Halo! Terimakasih yang sudah mau memberi suara untuk work amatir punyaku ini ya hehe.
