Appa pulang

9.5K 621 3
                                    

Laki-laki berbadan torso tegap itu memasuki rumahnya dengan koper yang masih berada di genggaman. Wajahnya tampak lelah, bahkan kantung matanya terlihat menghitam. Sungguh sebenarnya ia ingin istirahat sekarang, tapi masih ada beberapa hal yang harus diurus.

Sang istri bersigap menghampiri suaminya dengan membantu menggiring kopernya ke dalam rumah. Pria itu lantas mendaratkan dirinya di sofa, serta melonggarkan dasi di kerahnya.

Istrinya kembali dengan membawa secangkir teh hangat yang diletakkan di meja di depan suaminya. Ia berusaha memberi tahu suaminya apa yang telah terjadi, tapi seakan nafasnya tercekat, tenggorokannya kering tak bisa mengucapkan sepatah apapun.

"Chagiya..."

"Hm?," Balas si pria sembari menyeduh teh buatan istrinya.

"Kau tahu apa yang sudah kuceritakan di telepon kemarin kan?"

"Hm, aku akan memikirkannya."

"Jangan terlalu lama, anak itu bahkan tak memiliki siapapun untuk mengasuhnya."

Pria bermarga Choi selaku kepala keluarga dirumahnya itu berdehem pelan, membuat sang istri bergerak tak nyaman karena menunggu jawaban. Wanita itu tidak bisa tenang dengan kondisi saat ini.

"Kau tahu kita sudah punya si bungsu Taehyung kan? kita bahkan sudah punya 6 anak laki-laki yang harus diurus." Lirihnya seraya mengusap wajahnya kasar.

"Lalu apa salahnya dengan mengadopsi bayi itu?" Wanita itu kembali bertanya.

"Kau tahu yeobo, Taehyung itu masih kecil, dia masih membutuhkan kasih sayangmu..."

Seakan wanita itu mengerti maksud suaminya, ia lantas mendekati si suami seraya mengelus punggung tangannya pelan, "Aku tahu, aku juga punya tanggung jawab atas Taehyung dan kelima anak kita."

Pria itu hanya menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku berjanji akan sebisa mungkin menyayangi mereka berdua sama rata dan termasuk kelima kakaknya-

aku tidak akan membeda-bedakan mereka semua, akan kusayang layaknya anakku sendiri." Lanjutnya panjang lebar.

Pria itu sedikit luluh, ia menautkan tangannya di depan dagu seraya berpikir sebentar. Ia memejamkan matanya dengan mengambil nafas dalam, tak lama dari itu akhirnya ia menganggukkan kepalanya pelan.

"Benarkah? kita akan mengadopsinya?" Tanya wanita itu dengan hati yang berdegup disertai iris matanya yang melebar.

"Itu terserah padamu, aku akan menyetujui keputusanmu. Tapi kau harus bisa menyayangi mereka bertujuh tanpa membedakannya? janji?" Pria itu mengangkat jari kelingkingnya seraya menatap istrinya dalam.

Sang istri mengangguk mantap sambil membalas janji jari kelingking itu, ia bahkan hampir meneteskan air matanya karena terharu. Ia sangat bersyukur karena memiliki suami yang sangat pengertian.

"Yeobo, apakah Seokjin sudah tahu hal ini?" Tanyanya sedikit khawatir.

Wanita itu lantas kembali menganggukkan kepalanya untuk kedua kalinya, "Aku sudah menceritakan kepada mereka berlima kemarin, dan mereka setuju, bahkan Hoseok sempat menangis karena tidak tega melihat bayi itu terlantar."

Iya, wanita itu tak berbohong, setelah ia menidurkan kedua bayi mungilnya, ia lantas mengumpulkan kelima anaknya untuk diajak bicara. Bahkan Jimin yang masih berumur lima tahun saat itu ikut terbangun dan merengek meminta kepada eommanya agar ia punya adik lagi supaya Taehyung tidak kesepian.

Malam itu, malam yang cukup haru untuk ia dan kelima anaknya. Setelah kejadian itu mereka berenam lantas berpelukan erat sembari menangis bersama. Tiba-tiba air matanya mencelos saat memikirkan apa yang terjadi kemarin, ia tidak bisa membendung tangis harunya, Ia sangat bersyukur berada di keluarga ini.

"Kita bisa memberinya nama Choi Jungkook, bagus bukan?" Wanita itu tersenyum cerah seraya menghapus air matanya yang mengalir.

.
.
.

cr fanart on pict

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

cr fanart on pict.

🐰🐹🐰

Hai, selamat menikmati karyaku yang bisa dibilang masih banyak kekurangannya ini ya hehe.

Aku akan terus berusaha memperbaiki fanfiction ini supaya lebih baik, maaf jika kurang menarik atau apapun itu. Aku akan berusaha sebaik mungkin.

Terima kasih untuk yang sudah jatuh cinta dengan ini walaupun masih di chapter kedua. Selamat membaca. Semoga bahagia<3

Little KookOnde as histórias ganham vida. Descobre agora