13. - Kemungkinan || QnA?

54.9K 4.6K 2.4K
                                    

"Mungkinkah kamu masih hidup?"

Maura Carissa w.

☃☃☃


Kinara menatap sebuah undangan di tangannya dengan tatapan kosong. Undangan peresmian hotel Wijaya di Lombok yang di kirimkan Maura untuknya namun Kinara merasa bimbang, entah ia harus pergi atau tidak. Kinara sebenarnya sangat ingin bertemu dengan Maura dan meminta maaf, namun di sisi lain ia meragukan keinginannya. Kinara teringat kesalahannya di masa lalu pada gadis itu.

Dan juga Arkan.

Tubuh Kinara merosot ke lantai kamarnya yang dingin. Gadis itu memeluk kedua lututnya gemetar. Segala macam kalimat pun keluar dari bibirnya yang kering dan pucat. Air mata Kinara menetes, ia kembali teringat dengan masa lalunya.

"Bukan Kinar, bukan Kinar yang salah..." ujarnya lalu membenamkan wajahnya di antara kedua kakinya, meledakkan tangisannya di sana.

Jessica masuk ke dalam kamar dan menghampiri Kinara yang nampak kacau di sudut kamarnya. Satu tangannya terjulur mengusap lembut surai Kinara, menatap sedih anak semata wayangnya itu.

Kinara mengangkat wajahnya menatap Jessica. "Kinara yang salah, bu... Kinara salah..."

Jessica menggeleng sedih, wanita itu menarik Kinara ke dalam pelukannya. "Kamu gak salah nak"

Kedua perempuan itu menangis bersama. Kinara yang merasa bersalah atas perbuatannya dulu dan Jessica yang merasakan sakit mengetahui Kinara terpuruk dan di tambah perlakuan kasar yang Samuel berikan pada Kinara setelah kejadian itu. Samuel merasa murka pada Kinara setelah apa yang gadis itu lakukan. Membuat mental Kinara terganggu.

Kinara menguraikan pelukannya lalu menunjukkan undangan itu pada Jessica.

"Kinar harus apa, bu...?"

Jessica menatap undangan itu sejenak lalu beralih menatap Kinara, menangkup wajah gadis itu dan menghapus air matanya lembut.

"Lakukan apa yang harus kamu lakukan nak, ikuti kata hati kamu"

"T-tapi Kinar takut... Kinar takut kalo kak Maura semakin benci sama Kinar"

Jessica terdiam sesaat menatap Kinara dan undangan itu bergantian. Ada perasaan sesal yang di rasa setelah apa yang ia lakukan pada Maura di masa lalu. Jessica pun merasakan hal yang sama pada Kinara, ia takut Maura akan semakin benci pada mereka jika mereka memberitahukan semuanya pada gadis itu.

Syukur-syukur Maura tidak melaporkan dirinya dan Samuel ke polisi setelah apa yang mereka perbuat padanya dulu. Maura tidak mendendam, gadis itu justru memaafkan mereka begitu saja dan memintanya untuk melupakan apa yang terjadi di masa lalu.

Namun jika mereka memberitahukan satu hal rahasia pada Maura, apakah gadis itu masih tetap memaafkan mereka?

Jessica memejamkan matanya sejenak lalu menghela napas. Jessica tidak ingin Kinara terus menerus seperti ini karena kejadian itu, ia ingin Kinara sembuh. Dan satu-satunya cara untuk melepas pikiran itu dari Kinara adalah menceritakan semuanya pada Maura. Meskipun besar resikonya nanti akan ia tanggung.

"Pergi dan ceritakan semuanya pada Maura"

Kinara menatap Jessica lekat.

"Tapi bagaimana dengan ibu? Ayah akan marah kalo aku pergi"

Jessica menggeleng sembari mengusap surai Kinara lembut.

"Soal ayah biar ibu yang mengurusnya" Jessica mengecup kening Kinara.

"Pergilah, nak"

☃☃☃

Nadira harus beberapa kali menghela napasnya melihat kelakuan Adrian saat ini. Ruangan Alvarel seperti kapal pecah karena berkas-berkas berserakan di beberapa meja padahal tadi sudah ia bereskan dan meletakkannya ke dalam rak namun Adrian mengambilnya lagi dan kembali mengacaukannya.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang