7. Keinginan Arkan

61.6K 5.7K 1.4K
                                    

Warning! Typo Bertebaran!
Jangan lupa like dan spam komen biar MCP2 up lagi🎉🎉

(Baca sampai bawah)

☃☃☃

Kevin baru saja menyelesaikan kelasnya. Cowok itu melangkah di sepanjang koridor sembari menghubungi Della. Hari ini ia berencana untuk mengajak Della jalan-jalan karena beberapa minggu terakhir kegiatan perkuliahannya menyita waktunya bersama Della. Kevin hanya tak ingin membuat Della kecewa karena ia tak pernah bisa meluangkan waktunya untuk gadis itu.

Mereka sering kali bertengkar karena masalah itu. Dan hari ini adalah hari kebebasannya dari tugas kuliahnya yang menumpuk. Kevin ingin menebus semua waktu tersitanya hari ini.

"Della!" panggil Kevin saat dirinya melihat Della baru saja keluar dari kelasnya.

Della menoleh, Kevin pun menghampirinya. Mengambil alih beberapa buku tebal yang di bawa Della.

"Kenapa, Vin?"

Kevin tersenyum, satu tangannya meraih tangan Della lalu di genggamnya.

"Gue kangen"

☃☃☃

Duduk bersandar di kepala ranjang, Maura menatap foto dirinya dengan Arkan yang tersenyum cerah ke arah kamera saat mereka berada di Lombok. Terlihat Arkan tengah memeluk Maura dari belakang dengan kepalanya yang dia letakkan di bahunya. Pipi mereka saling menempel dan tersenyum lepas.

Memberikan kenyamanan, tempat berlindung. Melindungi Maura dari marabahaya.

Hatinya berdenyut lagi, seperti tertusuk panah beracun. Perih dan menyakitkan, dan membunuhnya secara perlahan.

Arkannya tak lagi melakukan itu untuknya. Arkannya tak memeluknya lagi, membuatnya tersenyum lagi.

Apa yang Arkan lakukan di saat terakhirnya adalah... Membuat Maura jatuh ke dasar jurang yang teramat dalam.

Gelap.

Sesak.

Dan menyakitkan.

Hingga Maura tak bisa memanjat untuk kembali.

Arkan sudah benar-benar menjebaknya di sana.

Maura menghela napas panjang. Gadis itu lalu beranjak turun dari ranjang dan melangkah keluar kamar. Menuruni anak tangga menuju ruang musik yang biasanya ia datangi setiap hatinya di liputi kesedihan.

Maura sering menghabiskan waktunya di ruangan itu. Memainkan piano atau gitar dan menyanyikan lagu untuk menyampaikan perasaannya yang tak bisa ia ungkapkan pada siapapun.

Ruangan itu menjadi saksi bisu pesan-pesan perasaan Maura pada seseorang yang di rindukannya.

Seseorang yang dulu pernah mengisi hari-harinya, mengisi kehampaan hatinya pasca kematian sang ibunda. Dan mengajarkan arti cinta yang sesungguhnya.

Maura meletakkan foto itu di atas piano lalu duduk depannya, menatap foto itu sejenak.

Maura memejamkan matanya sejenak sembari menghirup napasnya dalam-dalam. Rasanya ingin menangis. Menangisi kehampaan hatinya dan menangisi dirinya yang tak pernah bisa lepas dari masa lalu itu.

Jari jemarinya perlahan bergerak memainkan tuts piano hingga menciptakan melodi yang indah.

Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang