28. - Thames River

59.8K 6.1K 4.1K
                                    

Hola~ Hana balik lagi🤗
Gimana puasa kalian?

SESUAI JANJI PARTNYA HANA KASIH PANJUAANGGGGGGG

Sebelum baca, absen dulu yukk!

Mana nih Arkanice?

Mana Maurastar?

Gimana kalo hana up lagi kalo komennya mencapai 8000?

Buat kalian yg udah pesen Novel MBCP, udah sampe belum A.M di rumah kalian? Gimana novelnya? Semoga kalian suka yaa😊🤗❤

NOTE : Buat yg baca saat puasa, di sarankan untuk membaca setelah berbuka, biar pahala kalian lancar terus🤗

Selamat membaca~

☃☃☃

"Maafin Rara, Kak ..."

Alvarel menggeleng kecil. "It's ok, Rara udah lakuin yang terbaik"

Di pelukan Alvarel, Maura tersenyum tipis. Gadis itu lalu mengeratkan pelukannya. "Rara sayang Kakak"

"Kakak lebih sayang Rara" balas Alvarel, pria itu mendaratkan kecupan lembutnya di puncak kepala Maura.

Air mata Maura menetes lagi, gadis itu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Alvarel, menghirup dalam aroma sang kakak baik-baik. Mungkin setelah ini ia akan jarang mendapatkan pelukan sang kakak yang sangat menyayanginya. Maura merasa sedih karena ia hanya bisa merepotkan Alvarel dan kedua orang tuanya dan membuat mereka sedih.

Di ambang pintu Adara berdiri memperhatikan mereka. Adara menghela napas pelan, ikut merasakan kesedihan dari Maura.

Haruskah kisah Maura berakhir seperti ini?

☃☃☃

Arkan tiba di apartement setelah mengantarkan Maura pulang ke rumahnya. Cowok itu membuka jaket tebalnya dan melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti saat di depan pintu kamar Reyhan.

Terlihat Reyhan tengah berdiri di pinggir jendela kamarnya sembari menatap lembaran foto di satu tangannya, sedangkan tangan lainnya di masukkannya ke dalam saku celana. Melihat wajah Reyhan yang nampak murung, Arkan pun menghampirinya.

Smentara Reyhan tetap bergeming di tempatnya, masih memandang sebuah foto meskipun Arkan sudah berdiri di sampingnya. Arkan menatap foto tersebut yang memperlihatkan seorang cowok yang tengah tersenyum lebar dengan kamera yang menggantung di lehernya. Keningnya mengkerut samar karena merasa tak asing dengan wajah itu.

"Siapa?" tanya Arkan spontan membuat Reyhan berjengit kaget.

"Ngagetin lo!" protesnya. "sejak kapan lo di sini?"

"Baru" jawab Arkan seadanya. "siapa?" tanyanya lagi.

Reyhan sempat terdiam beberapa saat sebelum cowok itu membuka suara. "Ken, Keno Aleano"

Arkan sedikit memiringkan kepalanya menatap Reyhan dengan kerutan di keningnya, seolah bertanya siapa cowok itu dan apa hubungannya Reyhan dengan cowok bernama Ken itu.

Reyhan pun tersenyum pada Arkan. Di keluarkannya tangannya dari saku celananya untuk mengacak rambut Arkan sehingga cowok itu pun mendegus kesal dengan perlakuannya. Reyhan tertawa renyah melihat cowok itu menyisir rambut tebalnya ke belakang dengan jemarinya.

"Sok cool lo!" ledek Reyhan.

"Fakta" Arkan menatap foto yang Reyhan masukkan ke dalam saku celananya dan beralih menatap cowok itu serius.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang