09. SWEET BUT YANDERE! ~ My Promise

137 4 0
                                    


Perlahan mata dengan iris merah terang itu terbuka, mengerjap sembari menyesuaikan cahaya yang menyilaukan matanya. Kay menatap ke sekeliling, ia berada diruangan serba putih dengan bau khas obat-obatan, Rumah Sakit.

"Cih!" Ia berdecih kesal, mengingat saat ia dikalahkan oleh Len dengan mudah, perlahan ia mendudukan dirinya

Perhatiannya kini teralihkan pada sosok gadis yang tertidur di kursi dengan tangan sebagai tumpuan diatas kasurnya

"Keyzia, kamu gak pernah berubah ya"

Kay mengubah ekspresinya, kini Kay tersenyum lembut, perlahan ia menyibak rambut Keyzia yang menutupi pipinya, terlihat perban yang menutupi luka bekas pukulan Len tadi.

"Maaf ya, seharusnya aku ngelindungin kamu" Ia menggertakkan giginya, ia mengepalkan tangannya. Marah. Itulah yang dirasakan Kay sekarang, marah pada Len yang melukai Keyzia, dan juga marah pada dirinya sendiri yang tak dapat melindungi Keyzia

'Aku janji mulai sekarang bakal lebih kuat lagi untuk lindungi kamu, terutama dari bajingan sialan seperti orang itu!" Kay kembali dengan ekspresi tenangnya, ia menatap Keyzia dalam, suara dengkuran halus terdengar dari mulut gadis itu, membuat Kay tersenyum.

Kay kemudian mendekatkan wajahnya pada Keyzia, hingga deruan nafas hangatnya menerpa wajah gadis manis itu

Cup

Kay mengecup dahi Keyzia lama dan dalam, menyalurkan semua rasa gelisah yang ia rasakan. Ia menatap Keyzia yang terlihat lelah, apa ia menemaninya sejak awal?

"Makasih" Ucap Kay tulus. Ia kembali mengelus kepala Keyzia lembut. Tak lama kemudian, gadis itu mulai mengerang terganggu

"Uhm"

Matanya perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk

"Emm, Kay, ngapain disini?" Ucap Keyzia setengah sadar

"Seharusnya aku yang nanya kan?" Kay tersenyum jahil

"Eh?!" Keyzia mengerjapkan matanya kasar, ia menatap wajah Kay yang sangat dekat dengan wajahnya. Mata merah terang itu bertemu dengan iris biru laut milik Keyzia.

"K-KAY?!" Keyzia segera menjauhkan wajahnya dari Kay, ia menunduk berharap rona merah dipipinya tidak terlibat

"Maaf. Gara gara aku, kamu jadi bangun" Ucap Kay sembari menyandarkan punggungnya lelah

"Ga-gak masalah" Ucap Keyzia gugup, ia perlahan mengangkat wajahnya dan terdiam menatap tubuh Kay yang diperban, terbesit rasa bersalah dalam dirinya

"Kamu udah gak papa kan?" Pertanyaan Kay membuat Keyzia tersadar akan lamunan nya. Ia menatap Kay bingung, tak mengerti dengan apa yang ia tanyakan

"Hehe, ini!" Kay menunjuk pipi kirinya, Keyzia reflek memegang pipinya yang diperban, ia terdiam melihat Kay yang tersenyum dengan polosnya

'Seharusnya kamu tuh kawatir sama diri sendiri dulu' Keyzia membatin, "Ini kan cuma luka kecil, bentar juga nanti sembuh. Padahal luka kamu jauh lebih parah kan!" Ucapan Keyzia hanya dibalas cengiran khas dari Kay

"Ye, malah nyengir!" Keyzia menatap Kay dengan wajah kesal. "Maaf deh" Kay kemudian tersenyum menatap Keyzia

"Tuh kan! Jangan tatap-tatap mulu!" Perempatan siku siku muncul di atas kepala gadis itu, namun Kay tetap tidak menjawab dan masih sibuk menatap Keyzia dalam.

Keyzia salah tingkah, ia memalingkan wajahnya keluar jendela, ia yakin kalau wajahnya sudah memerah sekarang.

"Keyzia, seharusnya aku benci kamu"

Penuturan dari Kay membuat Keyzia terdiam, ia mengalihkan perhatian nya kembali pada Kay menunduk

"Tapi, aku gak bisa! Aku udah berusaha buat lupain kamu, tapi itu sulit! Aku tetep cinta sama kamu" Ucap Kay membuat Keyzia terbelalak kaget sekaligus bingung, ia sungguh tidak mengerti kemana arah pembicaraan Kay sekarang

"Ka-Kay, kamu ngomong apa sih?" Ucap Keyzia terbata

"Zia, Kenapa kamu tega ninggalin aku?!" Kay menatap Keyzia tajam, kemudian ia mulai memegangi kepalanya, sakit.

"Apa cinta aku ini kurang buat kamu?! Apa kamu punya orang lain lagi?!" Kay meremas rambutnya frustasi.

"Kay kamu kenapa sih?!" Keyzia kemudian berdiri dan memegang tangan Kay, namun segera ditepis oleh sang empunya.

"Padahal aku cinta sama kamu, Kena--"

Grep

Ucapan Kay terpotong, ia terdiam. Keyzia tengah memeluknya sekarang, Keyzia berusaha menenangkan Kay sembari mengelus puncak kepala laki-laki itu.

"Aku bener-bener gak ngerti apa yang kamu bicarain, tapi kumohon jangan kayak gini" Ucap Keyzia lembut, Kay perlahan menurunkan tangannya, ia kemudian membalas pelukan Keyzia, menyandarkan kepalanya pada bahu Keyzia

"Hangat, Keyzia aku rindu kamu" Keyzia tak membalas nya, ia tak tau harus mengatakan apa.

Perlahan Kay memejamkan matanya sambil tersenyum didalam pelukan Keyzia, menikmati semua perlakuan manis dari gadis itu, beberapa menit berlalu, mereka saling hening satu sama lain.

Ceklek

Pintu itu terbuka, menampilkan Sosok Rayna dan Ricko yang membawa makanan

"Ups! Maaf ganggu"

"Silahkan lanjutkan"

Rayna dan Ricko saling pandang dan segera beranjak keluar dari kamar, melihat itu Keyzia segera melepaskan pelukannya membuat Kay menggerutu tak rela

"Eh tunggu!" Teriak Keyzia membuat Rayna dan Ricko serentak menghentikan kakinya

"Ada apa? lanjut aja dulu, ntar kalau dah selesai mesra mesraannya baru panggil lagi" Ucap Ricko tersenyum jahil diangguki oleh Rayna

"Kakak adek sama aja ya sifatnya!" Ucap Keyzia kesal

"Oyaiyadonk!" Sahut Rayna dan Ricko serentak, setelah itu mereka ber-high five-ria

"Kalian tuh salah paham, ngerti!" Teriak Keyzia mengelak, "Salah paham dari mana, toh ada bukti nya" Rayna menyangkal

"Yaudah lah nih makanan, Lo pada belum makan juga kan?" Ricko menimpali sembari menaruh makanan di atas meja

Keyzia menghela nafas kemudian memilih membuka makanan. Mengabaikan Rayna yang menyerocos kesal karena diacuhkan, perut nya berbunyi, pertanda ia harus makan sekarang

~To Be Continue~

Hae guys, balik lagi bersama author :v
Duh sumpah author ga bisa bikin adegan romance.

Sweet But Yandere! [HIATUS]Where stories live. Discover now