Part 9: Husbands

Magsimula sa umpisa
                                    

Seokjin berhenti di dinding yang dilapisi cermin-cermin besar hingga langit-langit. Dia berhenti di depan cermin kedua dari kanan kemudian sedikit berjinjit dan menempelkan telapak tangan kanannya ke sudut kanan atas cermin.

Namjoon memperhatikan dengan bingung namun dia melihat gerakan seperti scanner di cermin tempat tangan Seokjin berada dan tak lama kemudian terdengar suara 'klik' pelan dan dinding-dinding cermin itu bergeser hingga memunculkan sebuah pintu dengan kode kombinasi di pintu.

"Ini adalah Royal Panic Room." ujar Seokjin dengan senyum lebar di wajahnya, dia kembali menghadap pintu dan memasukkan kode kombinasi di pintunya, "Aku akan memasukkan sidik jari telapak tanganmu dan memberitahu kodenya nanti. Tapi sekarang, kita masuk dulu saja."

Namjoon terperangah, dia tahu soal Royal Panic Room itu, setiap militer dengan jabatan tinggi selalu tahu bahwa jika kerajaan berada dalam bahaya dan istana diserang, tiap anggota keluarga kerajaan akan pergi ke ruangan ini untuk bersembunyi dan melarikan diri melalui sebuah jalan rahasia yang menuju ke pinggir pantai tersembunyi. Akan tetapi Namjoon tidak tahu dimana lokasinya karena hanya anggota keluarga kerajaan yang mengetahui lokasinya, hal itu dilakukan untuk mencegah bocornya informasi karena ada kemungkinan pekerja istana membelot dan melakukan kudeta.

"Jungkook yang memasang sistem di cermin itu. Sementara untuk di pintu ini, memang sejak awal ada di sini." Seokjin membuka pintunya lebih lebar, "Ayo masuk."

Namjoon berjalan mengikuti Seokjin dan ketika dia melewati pintu, dia melihat sebuah ruangan besar dengan lampu yang sangat terang, terdapat sisi berisi lemari yang penuh dengan makanan kaleng, kardus-kardus berisi air mineral, dan juga beberapa brankas lainnya. Terdapat satu sudut dinding dengan senjata mulai dari senapan hingga pisau lipat yang disusun dengan rapi.

"Kau bisa menyimpan senjata milikmu di sudut dinding itu." Seokjin berjalan ke arah sudut lain dinding, "Sementara untuk pedang, kau bisa menyimpannya di sebelah pedang milikku." Seokjin menekan dinding kaca yang menutupi pedangnya dan dinding kaca itu terbuka.

"Wow, ini adalah pertama kalinya aku melihat ruangan ini, padahal aku sudah tahu cerita mengenai ruangan ini sejak aku masih menjabat sebagai Letnan." Namjoon membuka kopernya dan mulai mengatur senjata yang dibawanya.

Seokjin tertawa kecil, "Ayahku mengajarkan cara membuka ruangan ini dan berbagai tindakan untuk menyelamatkan diri saat keadaan darurat ketika aku tujuh tahun." Seokjin mengangkat bahunya, "Dulu aku sering bersembunyi di ruangan ini kalau aku sedang tidak ingin belajar. Tapi Kak Sejong akan membuka panic room dari kamarnya dan menyusulku ke sini kemudian menarikku keluar agar aku belajar."

Namjoon menegakkan tubuhnya, "Tiap panic room ini terhubung?"

Seokjin mengangguk, dia menuding ke salah satu pintu, "Itu pintu yang menyambung ke panic room Kak Sejong," Seokjin menuding pintu lainnya, "Yang itu menyambung ke kamar Jungkook, dan yang itu ke kamar Ayah." Seokjin kembali menatap Namjoon, "Karena anggota keluarga kerajaan di sini hanya diperbolehkan terdiri dari tiga orang anak dan Raja serta Ratu, makanya pintunya hanya dibuat seperti ini."

Namjoon mengangguk pelan, kerajaan mereka memang mengizinkan Raja untuk memiliki Selir, namun anak dari Selir tidak diperkenankan untuk tinggal di sisi bangunan istana yang ini. Sementara itu seorang Ratu hanya diperkenankan untuk memiliki tiga orang anak, dan sangat jarang ada Ratu yang benar-benar ingin memiliki tiga orang anak. Biasanya sang Ratu hanya akan melahirkan satu-dua orang anak.

Namjoon mendesah pelan, "Ruangan ini terlihat luar biasa."

Seokjin tertawa pelan, "Jalur rahasia menuju pantai ada di sini." Dia berjalan menuju sebuah tingkap di lantai yang tertutup kemudian membungkuk di atasnya. "Lorong di bawahnya seperti labirin, dan hanya anggota keluarga kerajaan yang tahu kemana arah yang tepat." Seokjin menegakkan tubuhnya dan menatap Namjoon, "Kapan-kapan akan kutunjukkan jalurnya, dan kau harus segera menghafal jalurnya."

Régalien Wedding [ ON HOLD ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon