Adelia menoleh kearah Bunga. Ia menepuk jidatnya sendiri.

Kenapa si bangke bisa keluar? Kan gue kunci pintunya? - Adelia

"Kamu jahat del!" Omel Bunga.

"Kok you bisa keluar? Kan aku kunci pintunya?" Tanya Adelia yang kebingungan melihat sosok makhluk abstrak.

Bunga menonyor kepala Adelia. Membuat Adelia terdorong kebelakang.

"Gila! Tangan mak lampir kuat banget!" Gerutu Adelia sambil mengusap keningnya.

"Kamu pikun apa gimana sih? Kan kunci cadangan mobil kamu, kamu taruh di dalam dashboardnya" balas Bunga kesal.

"Lah? Masa? Kok aku nggak tau?" Jawab Adelia sambil mengingat.

"Ya gini kalo bego dipelihara" dumel Bunga. Adelia mendengar Bunga yang sedang mengejeknya tidak terima.

"Heh! Loe yang bego! Siapa suruh pakek mobil orang! Udah bau banget! Berantakan! Dan lagi kenapa kancut loe bisa ada di dashboard mobil gue!" Tunjuk Adelia kearah Bunga.

Bunga ikutan geram dengan Adelia. Akhirnya ia juga mencaci maki balik Adelia.

"Ya! Loe juga! Kenapa loe saat ke Amrik malah pinjam kancut gue! Kan loe punya sendiri! Apa semua kancut loe itu, loe gadaiin?" Sarkas Bunga.

"Wehh? Ada apa ini ribut ribut?" Tanya Ji yang baru tiba bersama Doha.

"DIAM!" Balas Adelia dan Bunga bersamaan.

Ji menciut ketika ia dibentak oleh Adelia dan Bunga. Membuat Andrian, Rico, Song Da-bin dan juga Doha tertawa.

"Loe sih. Udah tau ada Maung ngamuk malah ikutan" sahut Doha sambil menyenggol lengan Ji.

Adelia dan Bunga menatap kearah Doha. Doha yang sadar segera menundukkan kepalanya.

"Basic!" Gerutu Adelia dan pergi entah kemana meninggalkan Song Da-bin, Andrian, Rico, Ji, Dohan dan Bunga.

"Stupid!" Dumel Bunga dan pergi menuju ruangannya.

Para laki laki saling tatap. Hingga Song Da-bin berbicara.

"Udah. Hiraukan aja. Ntar juga balikan" ucap Song Da-bin dan pergi menuju ruangannya.

Andrian, Rico, Ji dan Doha masih berdiri ditempat. Mereka saling tatap dan tertawa kemudian.

"Yuk Rico gue anter loe pulang" ucap Andrian berlalu meninggalkan Rico, Doha dan Ji.

Segera Rico menyusul Andrian. Diperjalanan menuju tempat parkir mobil, Rico dan Andrian sedang bercanda. Hingga mereka melihat Adelia yang duduk didalam mobilnya.

"Rico kesana" tunjuk Andrian pada mobil yang ada didepannya.

"Loh? Itukan Kak Adel? Ngapain? Eh eh? Kak Adel nangis?!" Ucap Rico. Rico segera menemui Adelia namun ia dihentikan oleh Andrian.

"Gausah ikut campur" balas Andrian.

Didalam mobil Adelia menangis sejadi jadinya. Ia benci sekali saat ini.

"Huh! Gue harus ke ruangan Bunga! Gue udah nggak tahan kalo gini!" Ucap Adelia dan keluar dari mobilnya. Lalu berlari memasuki rumah sakit.

"Kak?" Panggil Rico.

Andrian tersenyum. "Pulang yuk?" Tawar Andrian. Rico mengangguk setuju dan pergi memasuki mobil Andrian.

~~~~

"Hiks hiks" Adelia terus berjalan sambil menangis, dan tak lupa untuk sesekali ia menghapus ingusnya.

Semua orang rumah sakit melihatnya. Doha dan Ji yang sedang asik mengobrol dengan Rita dan Hana berhenti bercanda, ketika melihat Adelia yang melewati mereka dengan air mata yang terus turun seperti air terjun.

"Eh? Itukan Adel?" Ucap Hana.

Doha, Ji dan Rita melihat kearah yang ditunjuk oleh Hana.

"Adel? Nangis? Kenapa?" Ucap Rita.

"Biarin aja" sahut Ji.

"Mereka berantem? Nggak biasanya sampai nangis gini?" Tanya Rita dan Hana mengangguk setuju.

"Hm. Pokoknya kalian kalau pingin panjang umur! Jangan sekali kali coba buat ikut campur" ucap Ji dan pergi begitu saja.

Rita dan Hana saling tatap. "Gausah dipikirin" sahut Doha.

~~~~

Tok tok tok

Adelia mengetuk pintu ruangan Bunga.

"MASUK"

Adelia masuk dan mendapati Bunga yang sedang mengusap air matanya.

"Ngapain loe!" Ucap Bunga.

Adelia tidak menanggapi Bunga. Segera ia berlari dan memeluk Bunga.

"Maafin aku! Hiks aku aku minta maaf hiks" ucap Adelia.

"Aku juga minta maaf" balas Bunga dan melepaskan pelukan Adelia.

Bunga mengusap air mata Adelia. "Hum. Jadi kita udah baikan nih?" Goda Bunga.

Adelia mengangguk dan tersenyum. "Sebagai balasannya. Aku traktir kamu sepuasnya. Gimana?" Tawar Adelia.

"Tapi kan kamu nggak salah"

"Hish. Udah salah siapa itu sudah berlalu. Sekarang kita makan makan yuk?" Adelia berdiri dan menarik tangan Bunga.

"Yuuukkk" seru Bunga sambil mengangkat tangannya senang.

"Makan apa?" Tanya Adelia sambil berjalan.

"Hum, apa ya?? Eh gimana kalo makan steak? Trus makan ramen? Sama yang pedes pedes?" Balas Bunga tidak sabar.

Adelia tertawa. Ia menggelayutkan tangannya pada lengan Bunga.

"Manja ihh!" Ucap Bunga.

"Biarin! Wlee" balas Adelia.

Adelia dan Bunga terus tertawa mulai mereka keluar ruangan Bunga, sampai mereka berjalan keluar rumah sakit. Bahkan sampai di parkiran mobil. Mereka terus saja tertawa membahas hal hal yang menurutnya tidak penting namun lucu.

Para karyawan rumah sakit, dan teman teman Adelia dan juga Bunga. Sempat menganga melihat kejadian tersebut.

"Tadi gue liat Adelia nangis? Sekarang udah ketawa ketiwi?" Seru Rita.

"Heran gue liat mereka" Sahut Hana.

"Ya itulah. Membuat persahabatan mereka semakin erat" sahut Ji.

"Salut gue liat mereka" sahut Doha.

Untung Kakak lupa kalau tadi sempat ketemu. Tapi gimana ya kondisinya sekarang? - Rico

Del! Gue harap loe baik baik aja - Andrian

2 batu bertengkar? Bentar lagi bumi berpindah tempat dan digantikan oleh jupiter - Song Da-bin

Yyyyaaaayyy makan euy - Bunga

Makan makan gue suka makan lalalala - Adelia

Tbc.

My Tsundere is DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang