My Tsundere is Doctor

SENANG - 1

Hari minggu adalah hari yang sangat dinanti oleh para manusia dimuka bumi, begitupun dengan Adelia dan Bunga.

Adelia dan Bunga kini sedang lari pagi, mereka memutuskan untuk libur bekerja, karena mereka melihat tidak ada jadwal bedah maupun jadwal lainnya.

Walapun Bunga mempunyai seorang Paman pemilik rumah sakit, Bunga tidak pernah untuk menyalah gunakan kekuasaannya, begitu pula dengan Adelia.

"Del"

"Del"

"Dell"

"Woy, Adelia!" Kini Bunga berteriak cukup keras membuat para pengunjung taman menoleh ke arah Bunga, membuat Bunga malu dan menunduk minta maaf atas kelakuannya.

Bunga pun geram dengan respon Adelia, ia hendak melepas sepatunya, tetapi Adelia sudah menghadap ke arah Bunga.

Bunga mengangkat satu alisnya, ia bingung dengan tatapan Adelia yang senyum sumringah, Adelia maju ke arah Bunga dan menunjukkan sebuah video.

Betapa terkejutnya Bunga ternyata Adelia sedari tadi sedang merekam kelakuannya.

"Heh!! Aku liat kamu tadi sedang mendengarkan musik? Kok bisa ada aku disitu?" Tanya Bunga.

Adelia hanya menaikkan bahunya, kini muka Bunga sudah merah seperti tomat, dengan cepat Bunga meraih ponsel Adelia, belum sempat ia raih Adelia sudah menaruhnya di saku jaket.

"Ayolah! Kamu ngapain menyimpan itu? Memorimu ntar habis, dan aku tidak mau mengantarmu untuk membeli memori lagi" ancam Bunga, mendengar ancaman tersebut Adelia hanya menatapnya datar.

"Gausah dianter, ini gue masukin ke Google Drive" setelah mengatakan itu, Adelia meninggalkan Bunga yang sedang menganga atas jawaban Adelia.

Padahal yang seharusnya marah itu kan aku? Kenapa dia? Bego - Bunga

"Ga pulang? Aku tinggal nih?" Teriak Adelia yang membuyarkan lamunannya.

"Eh tungguuuuu dong".

~~~~

Sampai di Apart Bunga, mereka segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri akibat keringat yang didapat dari lari pagi.

Bunga yang sudah selesai mandi duluan, pergi untuk menuju sofa ruang tengah dan menyalakan tv yang ada di depannya.

Adelia yang selesai mandi, dan melihat Bunga sembari mengganti ganti chanel terus menerus pun mendengus kesal, ia beranjak menuju Bunga. Kini mereka duduk di sofa ruang tengah.

Bunga menggerutu karena film yang ia cari tidak kunjung ditemukan, akhirnya ia menyenderkan kepalanya di sofa dan menoleh ke arah Adelia.

"Del, gimana kalo kita ke pulau Jeju saja? Dan jangan lupa ajak Rico? Males nihh dirumah ngga ngapa ngapain"

Adelia yang fokus memakan camilan, berhenti karena saran yang di berikan Bunga cukup menarik.

"Setuju" akhirnya mereka berkemas dan bersiap siap untuk yang di bawa ke pulau Jeju.

"Eh, tapi kamu telpon Rico dulu, ntar dia sibuk gimana?" Ucap Bunga memastikan Adelia.

Adelia menggangguk paham, ia segera menuju kamarnya dan mengambil ponselnya.

Dicarinya nama Rico yang ada di ponselnya, segera ia tekan tombol hijau dan menunggu jawaban dari seberang.