PART22-BAD

9.8K 271 15
                                    

Jangan lupa tinggalkan
Jejak berupa vote
dan komen

"Maaf" ucap salah seorang dokter yang baru keluar dari ruangan tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf" ucap salah seorang dokter yang baru keluar dari ruangan tersebut

"Maksud anda! Ada apa dengan ibuku!" tanya Clara,bahkan nadanya benar benar seperti membentak

"Maaf, tapi racun itu sudah ada ditubuhnya sejak lama, hanya saja efeknya akan bekerja setelah 3 jam pemberianya, kami tidak bisa menyelamatkan nyawanya, maaf" ucap dokter itu pun lalu segera pergi dari tempat itu

"Sam, mommy! Aku,aku sudah tidak memiliki siapapun lagi! Kenapa tuhan mengambil ibuku, sam! " Clara sudah tidak bisa mengehentikan teriakanya, ia sudah terlalu sakit untuk menerima kenyataan ini

"Ada aku Clara, liat aku disini ada aku, ada anak kita. Tolong jangan merasa seolah kau tidak memiliki siapapun, ada aku yang akan selalu menjaga mu" ucap samuel lalu memeluk erat Clara,tapi tiba tiba pelukanya terasa berat, dan ternyata Cllara hampi terjatuh karena pingsan

"Dokter!! Tolong,selamatkan istriku" ucap Samuel kepada salah seorang dokter yang menghampiri mereka.
Dokterpun memeriksa kondisi Clara, Samuel pun menunggu diluar ruangan.  Setelah menunggu beberapa menit dokterpun keluar dari ruangan tersebut
"Dia hanya terlalu terkejut, tolong jaga dia, jangan sampai stress, karen bisa mempengaruhi kandunganya" ucap dokter tersebut, dan pergi meninggalkan mereka

"Ibi yang aku inginkan membuat mu menderita secara perlahan" batin seorang  diluar ruangan tersebut.

"Clara, kapan kau sadar? Aku janji ketika kau sadar ini tidak ada rasa sakit yang kau alami lagi" ucap Samuel, ketika masuk ruangan tersebut.

Tiba tiba telpon Samuel berbunyi

"Halo adaapa?"
"........."
"Aku sudah tau"
".........."
"Aku akan mengirimkan mu uang karena telah berhasil membunuh dia, aku akan membuat kehidupanya yang bahagia sedikit demi sedikit menjadi buruk, seperti yang kurasakan"
"......."
Samuel pun menutup telpon itu, tanpa ia sadari clara sudah siuman semenjak ia masuk keruangan itu.  Tetapi karena mendengar dering telpon membuat clara diam, karena ia merasa penasaran kenapa samuel selalu menelpon orang dan itu hanya tentanh dendam

"Sam" panggil Clara

"Ternyata kau sudah siuman, apa kau ingin sesuatu? Aku akan membelikanya" ucap samuel sambil mengelus kening Clara

"Aku hanya ingin melihat mommy Sam,aku merasa  aku belum menjadi anak yang baik untuk dia" ucap Clara

"Cukup kau bahagia  dan merelakan mommy, kau sudah menjadi anak yang baik, kau tidak seharusnya  terlalu bersedih,jangan membuat mommy bersedih disana"

"Kau tidak tau aku kehilangan mommy ku Sam,bahkan aku tidak ada didetik detik kejadian itu" ucap Clara dengan terisak

"Aku memang tidak tau rasanya,tapi apapun yang terjadi kau harus merelakanya, tidak ada yang abadi didunia ini kecuali cinta,Clara"

"Hiks,tapi aku belum bisa membahagiakanya Sam" lirih Clara

"Kau telah membahagiakanya,dengan mengandung cucunya,merawat cucunya, jangan larut dalam kesedihan, jika mommy mu ada disini sekarang ia akan merasa sedih"

"hiks hiks, Samuel aku berjanji akan menemukan pelakunya, dan membuat hidupnya hancur"

Mendengar perkatan itu tubuh Samuel menegang

"Hm...aku telah mengurus pemakan mommy, besok acaranya, tidurlah agar besok kau bisa hadir" ucap Samuel mengalihkan topik,lalu mengusap rambut Clara.Clara pun tertidur karena usapan samuel

Dipagi harinya semua orang telah kumpul dimansion, untuk pemakaman,acarpun berjalan sebagaimana mestinya

"kakak, aku turut berduka cita atas meninggalkanya mommy, semoga kita bisa menangkap pelakunya" ucap keysia sambil memeluk Clara,lalu ibunya samuel datang menghampiri mereka

"Mom, mengucapakn turut berduka cita juga atas meninggalkanya mommymu" Mom segera memeluk Clara ,dan Clara pun menangis didalam pelukan Mom.

"Tenanglah,ada aku, walau aku tidak bisa menjadi seperti mommy mu, tapi aku selalu siap menjadi seperti mommymu dikala kau rindu dan perlu" ucap mom sembari mengusap punggung Clara.

"terimkasih mom, atas semuanya" ucap Clara melepas pelukan mom.
Satu persatu orang mulai meninggalkan pemakaman dan menyisihkan clara dan samuel.

"Ayo pulang clara ini sudah mulai sore"

"Aku rasa aku perlu waktu sendiri untuk berbicara dengan mommy" ucap Clara. Samuel pun menurutinya dan pergi dari sana. Clara pun duduk didekat kuburan mommynya

"Mommy,maafin Clara belum bisa bahagiain mommy, belum bisa menjadi anak yang memenuhi semua permintaan mommy, dan belum bisa membalaskan dendam mommy kepada wanita yang merebut daddy. Hem mommy kenapa kau meninggalkan ku dengan cepat,bahkan kau belum menjadi saksi saat aku melahirkan, kau belum melihat cucumu, dan belum melihat bagaimana aku merawat mereka, membesarkan mereka.  Bahkan kau belum melihat pernikahan ku dengan Samuel" Clara menagis sejadi jadinya,sosok yang selalui ia kagumi hari ini harus pergi meninggalkanya.

"Mommy, seperti cuaca tau bahwa aku sedang bersedih, sebentar lagi akan hujan, aku pamit pulang,aku berjanji akan sering mampir kesini, dan mencari pelaku yang mencelakai mommy" ucap Cara lalu beranjak pergi, ketika ia ingin keluar pagar, seseorang memanggil dia

"Tunggu" clara yang mendengar itu pun membalikan badanya, dan ia sangat terkejut kenapa pria ini ada disini

"Ada apa kau disini,apa tidak cukup kau membuat aku menderita? Apa kau sekarang mau  mentertawai aku? "

"Bukan aku hanya ingin berkata, sepertinya suami mu itu adalah dalang dibalik semua ini, dia hanya mencuci otakmu dengan kata kata manisnya"

"Cukup! Jangan samakan suamiku dan dirimu,tuan!" teriak clara

"Siapa yang tau bukan? Hanya aku yang tau, dialah pembunuh ibumu, percayalah padaku,dan kembali padaku, menjauh dari dia dan aku akan mencarikan mu---" ucap orang itu sambil menarik tangan clara

"BERHENTI" teriak Clara sembari menepis pegangan pria itu

---------------------------------------------------------
Maafkan atas keterlambatan up.
Semoga kalian suka
See u soon

Ig itismear10_
Ramaikan kuy+ada spoiler disana lo

Married With CEO  (Repost) Where stories live. Discover now