Guanlin menjawabnya dengan deheman. Tangannya masih asik sama rambutnya Yuka.
"Asik banget lo mainin rambut gue."
"Rambut lo cantik. Warnanya item pekat dan aromanya jasmine. Gue suka."
Yuka senyum denger Guanlin ngomong gitu. Langsung salting Yuka.
"Apa lagi yang punya rambut." Ucap Guanlin tiba-tiba.
Yuka memiringkan kepalanya untuk menatap Guanlin. "Kenapa sama yang punya rambut?"
Guanlin berhenti mainin rambutnya Yuka dan menatap ke arah Yuka dengan cukup lama. Setelan itu Guanlin mendekatkan wajahnya ke arah Yuka yang membuat Yuka reflek mundurin kepalanya.
"Yang punya rambut cantik, gue suka." Ucap Guanlin dengan di akhiri senyum yang memperlihatkan dimple nya.
Jantungnya Yuka udah berasa kayak mau keluar dari tempatnya.
Yuka mendorong bahu Guanlin yang tak kunjung menjauhkan wajahnya darinya. Lama-lama Yuka bisa gila di tatap Guanlin dengan jarak sedekat itu.
"Kok pipi nya merah?" Guanlin sengaja mau godain Yuka. Dia toel-toel pipinya Yuka.
"Gue udah salting ini. Jangan bikin gue tambah salting brutal." Kata Yuka sambil berusaha nyingkirin tangannya Guanlin yang masih betah noel-noel pipinya.
"Iya iya." Guanlin terkekeh dan berhenti noel-noel pipinya Yuka. Tapi tangannya lanjut mainin rambutnya Yuka.
Btw Pak Dio nggak jadi masuk hari ini ges. Mangkanya kelasnya Yuka terbengkalai sampai istirahat karena guru jam ke 3-4 juga nggak bisa ngajar.
Padahal udah mau UAS, malah jamkos terus.
"BIASANYA CEWEK COWOK BERDUAAN APALAGI DI POJOKAN, ADA SETAN YANG NYEMPIL JADI ORANG KETIGA." Sindir Daehwi sambil ngelirik ke arah mereka berdua.
